AbstrakProduk pemutih kulit adalah salah satu produk kosmetik yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat pembentukan melanin atau menghilangkan melanin yang sudah terbentuk sehingga memberikan warna kulit yang lebih putih. Keterbatasan pengetahuan tentang berbagai produk kosmetik pemutih membuat masyarakat tidak tahu dampak negatif yang timbul jika tidak berhati-hati. Merkuri dan hidrokuinon adalah beberapa zat aktif yang sering disalahgunakan oleh produsen kosmetik yang illegal. Tetapi pada kenyataanya penyalahgunaan merkuri dan hidrokuinon masih banyak dijumpai pada produk pemutih. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat terutama pasien ruang tunggu di poli rawat jalan Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon dalam hal pengecekan nomor registrasi kosmetika. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan tanya jawab tentang materi bahaya penggunaan kosmetika pemutih yang mengandung merkuri dan hidrokuinon dilanjutkan dengan pelatihan pengecekan nomer registrasi kosmetika dengan menggunakan HP android. Dari kegiatan yang dilakukan ternyata masih banyak pasien yang belum mengetahui bahaya dari penggunaan merkuri dan hidrokuinon pada krim pemutih serta belum mengetahui bagaimana cara untuk mengecek nomor registrasi kosmetika yang beredar di pasaran. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa pasien lebih mengetahui tentang bahaya merkuri dan hidrokuinon serta dapat mengecek langsung produk kosmetika yang biasa digunakan sehari-hari.Kata kunci: krim pemutih, merkuri, hidrokuinon, pengecekan registrasi kosmetika AbstractSkin whitening products are one of the cosmetic products that contain active ingredients that can suppress or inhibit the formation of melanin or eliminate melanin that has been formed so as to give a whiter skin tone. Limitations of knowledge about various whitening cosmetic products make people do not know the negative effects that arise if not careful. Mercury and hydroquinone are some active substances that are often misused by illegal cosmetics manufacturers. But in fact the abuse of mercury and hydroquinone is still common in whitening products. This activity was carried out with the aim of providing knowledge and skills to the community, especially waiting room patients in the outpatient clinic at Gunung Jati Cirebon Hospital in terms of checking the registration number for cosmetics. This activity was carried out with counseling methods and question and answer about the material hazards of using whitening cosmetics containing mercury and Hydroquinone is followed by training in checking the registration number for cosmetics using an Android cellphone. From this activity it can be concluded that patients are more aware of the dangers of mercury and hydroquinone and can directly check cosmetic products that are commonly used everyday.
Background: Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is a syndrome or symptoms with severe immune deficiency as a late-stage manifestation. Antiretroviral (ARV) is a drug that can suppress the development of HIV in the body. Some ARVs commonly used in Indonesia include Lamivudin and Zidovudin. Adherence to antiretroviral treatment has been recognized as an essential component for achieving an optimal therapeutic program. Objective: This study aimed to determine the characteristics of patients, treatment characteristics, adherence levels, and factors that affect the level of adherence of HIV/AIDS patients (patient characteristics and types of antiretroviral therapy) at Seroja Clinic RSUD Gunung Jati Cirebon. Method: The study involved 75 patients, using the Morisky Modified Scale (MMS) questionnaire. Result: The results obtained were descriptive analysis for patient characteristic data, treatment characteristics, patient adherence level, and Chi square statistical test to identify the correlation between patient's individual factors and adherence level. The results of the research showed that 56% of the patients were male, 64% of them aged 31-40 years, 50.67% went to SMA (high school) as their highest education attainment, and 60% took private jobs. The most treatment characteristic was the combination of Tenofovir + Lamivudin + Efavirenz at 45.3%. The adherence level of HIV/AIDS patients in Seroja Clinic of RSUD Gunung Jati Cirebon was currently 34.7% (moderate) and low (21.3%). Conclusion:The Chi Square Test results showed that there was no correlation between such patient characteristics as age, sex, education level, occupation, and types of antiretroviral therapy and HIV/AIDS patient adherence.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang membutuhkan perawatan jangka panjang, sehingga perlu dilakukan pengontrolan pada semua pasien hipertensi agar biaya terapi hipertensi tersebut dapat efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, status pembayaran, lama perawatan dan tekanan darah), jenis kombinasi obat hipertensi dan efektivitas biaya pengobatan pasien hipertensi di Instalasi Rawat Inap RS XXX Tahun 2021 berdasarkan metode Avarage Cost Effectiveness Ratio (ACER) dan Incremental Cost Effectiveness Ratio (ICER). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif. Sampel yang digunakan adalah rekam medik pasien yang terdiagnosis hipertensi dan nota pembayaran pasien di Instalasi Rawat Inap RS XXX tahun 2021 yang memenuhi kriteria inklusi, sebanyak 45. Cara pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis hasil menggunakan analisis deskriptif dalam bentuk tabel disertai dengan penjelasan. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pasien yang terbanyak berusia 46 - 61 tahun (44,44%), perempuan (51,11%), BPJS kelas III (66,67%), tekanan darah drajat III (33,33%), lama perawatan lebih singkat kombinasi Candesartan-Furosemide rata-rata lama rawat inap 5,37 hari. Berdasarkan jenis kombinasi obat hipertensi paling banyak digunakan yaitu kombinasi CCB+ARB yaitu Amlodipin tab 10 mg + Candesartan tab 16 mg (62,23%). Nilai ACER yang paling cost-effective dan efektivitas terapi tinggi yaitu kombinasi Candesartan-Furosemide sebesar Rp.42.113,58. Berdasarkan perhitungan Nilai ICER bila pasien menginginkan peningkatan efektivitas penyembuhan hipertensi dengan menggunakan kombinasi Candesartan-Furosemide maka pasien harus mengeluarkan biaya tambahan yang dikeluarkan sebesar Rp.14.712,05 per hari lama rawat inap.
Kemangi (Ocimum sanctum L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun kemangi dapat diformulasikan menjadi deodoran spray dan pada konsentrasi berapa uji aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus menunjukkan hasil paling baik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Ekstrak diperoleh dengan metode perkolasi menggunakan etanol 96%. Deodoran spray dibuat dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol herba kemangi 8%, 10%, dan 12%. Sediaan dilakukan pemeriksaan skrining fitokimia (alkaloida, flavonoida, steroid/triterpenoid, saponin, dan tanin), uji stabilitas dengan metode cycling test (organoleptis, pH, bobot jenis, viskositas, dan waktu mengering), dan uji aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi sumuran. Ekstrak etanol herba kemangi konsentrasi 8%, 10%, dan 12% dapat diformulasikan menjadi sediaan deodoran spray dan formula yang memiliki hasil uji aktivitas terhadap bakteri Staphylococcus aureus paling baik ditunjukkan oleh formula 3.
Tuberkulosis merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting di tingkat global, regional, nasional, maupun lokal. Sebagian kuman tuberkulosis menyerang paru (TB paru) tetapi dapat menyerang berbagai organ dan jaringan tubuh lainya. penularan dapat terjadi ketika penderita tuberkulosis batuk, bersin, berbicara, atau meludah, mereka memercikan kuman tuberkulosis atau bacilli ke udara. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam memecahkan masalah dalam gambaran pelaksanaan pengawas menelan obat pada pasien tuberkulosis paru di puskesmas gembongan kabupaten cirebon. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 12 orang dan ditentukan secara total sampling. Gambaran pelaksanaan pengawas menelan obat pada pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Gembongan Kabupaten Cirebon dalam aspek pengawas menelan obat nilainya 58%, dalam aspek komunikasi interpersonal nilainya 70%, dalam aspek motivasi nilainya 75%, dalam aspek penyuluhan kesehatan nilainya 71%.
Pada pandemik Covid-19 yang melanda dunia saat ini pemerintah mengharuskan masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup sehat dengan salah satu indikatornya adalah mencuci tangan. Hand sanitizer merupakan salah satu bahan antiseptik yang sering digunakan masyarakat sebagai media pencuci tangan yang praktis. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan melakukan pembuatan formulasi sediaan hand sanitizer yang berasal dari Daun Sirsak (Annona muricata L.) dan melakukan edukasi hand sanitizer kepada masyarakat di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon. Program kegiatan KKM yang disampaikan menggunakan metode webinar dan sampling hasil hand sanitizer pada tetangga. Hasil yang diperoleh daun sirsak dapat diformulasikan sebagai hand sanitizer sebagai salah satu cara untuk cuci tangan secara praktis dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19. Pelaksanaan webinar menunjukkan respon yang positif dengan adanya interaksi antara peserta dan penyelenggara webinar. Pemberian sampel hand sanitizer kepada tetangga sekitar, tujuannya agar mengetahui formulasi, cara pembuatan, tujuan, kandungan, cara pakai yang baik, dan hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan hand sanitizer kepada masyarakat, khususnya Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
Manajemen penyimpanan obat di rumah sakit perlu dikelola secara efisien. Ketidakefisienan penyimpanan obat dapat memicu terjadinya kerusakan obat, adanya obat kadaluarsa, dan terganggunya distribusi obat ke pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengelolaan penyimpanan obat di gudang Instalasi Farmasi Rumas Sakit Pertamina Cirebon. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan metode observasi dan wawancara menggunakan kuesioner penyimpanan obat yang meliputi pengaturan tata ruang, cara penyimpanan obat dan pencatatan kartu stok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peyimpanan obat di gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit Pertamina Cirebon dalam kategori baik dengan memperoleh persentase untuk penyimpanan obat secara keseluruhan adalah 89.47%mencakup aspek pengaturan tata ruang 88.24% kategori baik, cara penyimpanan obat 86.67% kategori baik, dan pencatatan kartu stok 100% kategori baik
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.