Pupuk merupakan suatu bahan sebagai sumber unsur hara baik makro maupun mikro bagi tanaman, sedangkan pemupukan merupakan suatu tindakan mengaplikasikan dari pupuk. Pupuk digolongkan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan: 1) kandungan unsur hara (pupuk tunggal dan pupuk majemuk); 2) kadar unsur hara (berkadar hara tinggi, sedang, dan rendah); 3) reaksi kimia (pupuk masam, netral, basa); 4) kelarutan (pupuk larut dalam air, larut dalam asam sitrat, dan larut dalam asam kuat); 5) cara pembuatan dan komponen utama penyusun pupuk (pupuk organik dan pupuk anorganik); 6) cara pemberian (pupuk akar dan pupuk daun). Secara garis besar pupuk terdiri dari dua jenis yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Agar pemupukan yang kita lakukan tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman mendapatkan efisiensi dalam pemupukan, maka terdapat konsep lima tepat yang harus diperhatikan yaitu : 1) tepat jenis pupuk yang digunakan; 2) tepat dosis yang diberikan sesuai kebutuhan tanaman; 3) tepat waktu aplikasi pemupukan; 4) tepat tempat penempatan pupuk saat aplikasi; dan 5) tepat cara aplikasi pupuk. Bagi pembaca yang menyukai pertanian atau tanam-menanam, buku sangat bermanfaat untuk dibaca sebagai menambahkan pengetahuannya tentang pupuk.
Today’s agricultural development is expected to be able to optimize the utilization of agricultural waste resources to improve soil fertility and nutrient for plants, such as the utilization of shrimp waste. This research was conducted to test the level of improvement of the soil fertility and the efficiency of N uptake of corn by application of shrimp waste. The study was conducted using a randomized block design, consisting of five treatments divided as control and the addition of biochar, shrimp waste, urea, and biochar+shrimp waste. Analysis using orthogonal contrast with biochar and shrimp waste was classified as ameliorant, while urea, and biochar+S as fertilizer. The results showed that the application of biochar+S was able to increase soil pH (4.9 out of 4.3), N-total is 85%, OC is 66.2%, CEC is 1.5 times the initial CEC, plant height and number of leaves at 56 days respectively 225 cm and 13 sheets, and Nitrogen uptake efficiency around 24,8% with a dry shell yield of around 10.6 t ha−1. Biochar and biochar+S both increased P-available (4.8 out of 3.4 mg kg−1), whereas K-available increased in shrimp waste applications (88 of 46.1 mg kg−1)
The low availability of P nutrients is one of the problems in managing acid land in Sebatik. The low availability of P in acidic soils is due to the low soil pH and the high Al-exch solubility. One of the efforts to increase the availability of P is by increasing the soil pH and reducing the solubility of Exchangeable Al through the addition of a soil amendment agent, namely biochar. This study aims to determine: 1) the effect of the type of biochar on P availability; 2) the effect of biochar dose on P nutrient availability; and 3) the effect of the combination of types and dosage of biochar on the availability of P in acid soils in Sebatik. The study was conducted using a completely randomized design (CRD) 2 factors, namely the type of biochar (coconut shell and palm shell) and the dosage of biochar (0, 0.5, 1.0 and 1.5 g), resulting in 8 treatment combinations, repeated 3 times. produced 24 experimental units, which were incubated at 0, 21 and 42 days. The parameters observed were soil pH, C-organik content, Exchangeable Al solubility, and available P-soil. The results of this study indicate that the type and dose of biochar can increase the availability of P from very low to medium. The highest availability of P nutrients was obtained in the provision of palm shell biochar (6.36 ppm), a biochar dose of 1.5 g (8.64-8.80 ppm), and in a combination of coconut shell biochar with a dose of 1.5 g (8. 80 ppm).
Pandemi Covid-19 memberikan dampak buruk pada perekonomian masyarakat dan pemenuhan kebutuhan pangan yang berkualitas, disebabkan pendapatan masyarakat yang menurun sehingga daya beli menurun. Kelurahan Pamusian merupakan salah satu kelurahan di Kota Tarakan yang terdampak Covid-19. Kebutuhan pangan yang bergizi harus terpenuhi apalagi di masa pandemi, untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari virus Covid-19. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk: 1) meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya ibu-ibu PKK Kelurahan Pamusian tentang pentingnya pemenuhan pangan yang beragam, bergizi dan seimbang, (2) meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang pemanfaatan pekarangan khususnya teknik budidaya tanaman. Kegiatan pengabdian dilaksanakan menggunakan metode pendekatan penyuluhan dan pendampingan. Penyuluhan dan pendampingan dalam kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu PKK Kelurahan Pamusian dalam pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal sehingga dapat memenuhi pola konsumsi pangan beragam, bergizi berimbang dan aman
Konsep pemupukan terpadu adalah pemberian sejumlah pupuk untuk menjamin kesimbangan unsur hara dan optimum dalam tanah. Pemupukan terpadu organik dan anorganik memberikan dampak yang sangat baik bagi pertumbuhan, produksi tanaman dan keberlanjutan ekosistem. Pupuk organik pada pemupukan terpadu berperan ganda yaitu sebagai sumber unsur hara sekaligus pembenah tanah. Penelitian bertujuan mengevaluai penerapan pemupukan terpadu organik dan anorganik berbasis asam humat dan fulvat pada lahan marginal. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 7 perlakuan pupuk terpadu urea dan pupuk organik (B), yaitu: B0 (urea 300 kg/ ha); B1 (225 kg/ha+kotoran ayam 40 t/ha); B2 (225 kg/ha+kotoran ayam 80 t/ha); B3 (225 kg/ha+kotoran sapi 40 t/ha); B4 (225 kg/ha+kotoran sapi 80 t/ha); B5 (225 kg/ha+limbah udang 40 t/ha); B6 (225 kg/ha+limbah udang 80 t/ha). Aplikasi pupuk terpadu 3 kali yaitu sebelum tanaman, pada saat tanam, dan setelah tanam pada MT 1. Pada setiap perlakuan juga diberikan SP-36 dan KCl sebanyak 150 kg/ha SP-36 dan 50 kg/ha KCl, bersamaan pada aplikasi pertama. Hasil penelitian ini menunjukan aplikasi pupuk terpadu organik dan anorganik mampu meningkatkan pH, C-organik, N-total, asam humat dan fulvat tanah marginal, pertumbuhan dan produksi jagung. Setiap pupuk organik mengandung asam humat dan asam fulvat yang berbeda yang menjadi residu baik bagi perbaikan kesuburan tanah dan produksi jagung pada MT 2. Produksi jagung akibat aplikasi pupuk terpadu organik dan anorganik pada MT 2 lebih tinggi daripada MT 1, produksi tertinggi diperoleh pada aplikasi pupuk terpadu urea 225 kg/ha + kotoran sapi sebesar 14,2 t/ha.Kata Kunci :Pemupukan terpadu, asam humat, asam fulvat, tanah marginal
This community service activity aims to provide education about household waste utilization through waste banks in schools. The method used in this community service activity is training and mentoring on how to use waste and manage waste through a waste banks. The results of this activity show: (1) increasing students' insights about household waste utilization by composting and liquid fertilizer training; (2) students and schools get experience on waste bank management; (3) through the management of a waste banks, transactions that occur reach Rp.2,231,030 in SMP Negeri 2, and Rp. 138,000 at SDN 08 Tarakan. The evaluation of this activity is based on the number of customers and the value of the transaction. So the model of managing a waste banks in junior high schools can be applied, but it is not recommended for primary schools in Tarakan City. Keyword: Waste, School, waste banks. ABSTRAKKegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pemanfaatan sampah rumah tangga melalui bank sampah di sekolah. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini yakni pelatihan dan pendampingan bagaimana pemanfaatan sampah dan pengelolaan sampah melalui bank sampah. Hasil kegiatan ini menunjukkan: (1) meningkatnya wawasan siswa tentang pemanfaatan sampah rumah tangga dengan pelatihan kompos dan pupuk cair; (2) siswa dan pihak sekolah mendapatkan pengalaman tentang pengelolaan bank sampah; (3) melalui pengelolaan bank sampah, transaksi yang terjadi mencapai Rp 2.231.030 di SMP Negeri 2, dan Rp. 138.000 di SDN 08 Tarakan. Evaluasi kegiatan ini berdasarkan jumlah nasabah dan nilai transaksi. Jadi model pengelolaan bank sampah di SMP dapat diterapkan, namun tidak direkomensasikan untuk sekolah dasar di Kota Tarakan. Kata Kunci: Sampah, Sekolah, Bank Sampah.
Pengembangan pertanian wilayah perbatasan Kalimantan Utara merupakan strategi membangun ketahanan pangan masyarakat perbatasan. Salah satu faktor penting dalam pengembangan pertanian wilayah perbatasan adalah sumberdaya lahan. Penelitian ini bertujuan mengkaji kemampuan lahan dan daya dukung lahan berdasarkan neraca bioproduk, yang diharapkan menjadi acuan bagi pengembangan pertanian kawasan perbatasan khususnya di pulau Sebatik. Data karakteristik lahan dan komponen bioproduk diperoleh melalui survey lapangan. Penentuan kemampuan lahan dengan metode matching, sedangkan status daya dukung lahan dengan membandingkan ketersediaan lahan dengan kebutuhan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegalan 1 termasuk kelas IVl3e2, tegalan 2, sawah 1, sawah 2 dan hutan primer termasuk kelas IIIk2, dan perkebunan termasuk kelas IIIk212. Untuk memaksimalkan kemampuan lahan dapat dimanfaatkan untuk tanaman semusim, pertanian konservatif, agroforestry, hutan lindung, dan cagar alam. Status daya dukung lahan di pulau Sebatik adalah surplus.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.