Nilai budaya asing berkembang semakin pesat seiring dengan kemajuan teknologi yang secara nyata telah menggeser nilai-nilai budaya lokal di Indonesia. Hampir sebagian masyarakat termasuk mahasiswa kurang mengetahui keunikan kearifan lokal yang ada pada daerahnya. Masyarakat menganggap pembelajaran sains di sekolah ataupun di kampus tidak berkaitan dengan budaya lokal di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi keunikan di kampung batik tulis ciwaringin terkait pemanfaatan sumber daya alam hayati sebagai pewarna alami dalam upaya meningkatkan konservasi lingkungan melalui pembelajaran sains berbasis kearifan lokal pada mahasiswa PGSD Unswagati Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengambilan data melalui observasi langsung, wawancara, lembar kerja mahasiswa. Subyek penelitian pada masyarakat blok Kebon Gedang desa Ciwaringin serta para perajin dan pengelola sentra batik tulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat berbagai jenis tumbuhan lokal yang digunakan sebagai pewarna alami di batik ciwaringin ini, baik dari akar, batang/kulit kayu, daun, bunga, buah, serta limbah kulit buahnya, kemudian melalui eksplorasi pengetahuan sains masyarakat (Indigineous knowledge) ini akan dihasilkan menjadi sebuah konsep-konsep sains, sehingga para mahasiswa mampu memperdalam pemanfaatan sumber daya alam (konsep sains) secara nyata, dan mengubah persepsi pengetahuan asli masyarakat yang terkesan sebagai pengetahuan budaya warisan saja, menjadi sebuah pengetahuan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Pembelajaran sains berbasis kearifan lokal ini menumbuhkan kecintaan terhadap pengetahuan asli masyarakat sebagai bagian dari budaya bangsa yang berimplikasi terhadap konservasi sumber daya alam sekitar serta keseimbangan lingkungan.
The Ciwaringin batik has different features compared to other Cirebon Batik Tulis. It has a unique motif and soft batik color produced from natural dyes. This research aims to reconstruct the knowledge of the community in using local plants as basic material of natural dyes at Ciwaringin, Cirebon, becomes a scientific knowledge. This research was qualitative descriptive research. Data were collected through observation, in-depth interviews, discussion with batik artisans, documentation, and literature study. Data were analyzed by using verification, reconstruction, formulation, conceptualization, and documentation, to obtain scientific knowledge. The subject of this research is the batik artisans of Ciwaringin batik. The result showed that Indigenous knowledge to utilize the local plant as a natural dye of batik by Ciwaringin community is unique local wisdom to maintain environmental balance. Their scientific concepts that have been identified and documented systematically are scientific knowledge that has not been yet formalized. The cause and effect relationship was known through a verification process and then were reconstructed and conceptualized into formal scientific knowledge. The scientific knowledge can be used as a source of culture-based science learning in schools called ethnoscience. The implications of this research are environmental conservation and the increasing value of local wisdom.
The exoticism of Ciwaringin batik has a different appeal and privileges compared to other Cirebon written batik, in addition to the unique motifs depicting flora meaningful hereditary historical philosophy it also has a soft batik colour because it is produced from natural dyes. STEAM learning is believed to equip students to be able to adapt to the changes they will face later. This paper presents the design of science learning through the integrated STEAM approach to ethics in the cultural context of Ciwaringin batik for prospective elementary school teacher students. In this paper, we will examine and examine the elements of science, technology, art, engineering and mathematics that are contained in ciwaringin batik culture lectures for prospective elementary school teacher students. Science learning based on local wisdom fosters a love of indigenous knowledge as part of the nation's culture that has implications for the conservation of the surrounding natural resources and environmental balance that is acted out through STEAM learning. In This research We Use method uses a research and development (R & D) approach. Thus, the development is more directed at efforts to produce products ready for real use in the field, not just finding knowledge or testing certain hypotheses or theories. The results obtained from this research are the design of lecture activities using STEAM approach (Science Technology, Engineering, Arts and Mathematics) for prospective elementary school teacher students in learning.
Komik edukasi dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan menarik, sehingga cocok digunakan untuk media pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode perkuliahan mahasiswa calon guru sekolah dasar dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembuatan media komik pembelajaran pendidikan lingkungan hidup untuk siswa sekolah dasar. Metode yang dipakai untuk mencapai tujuan yaitu melalui penelitian pengembangan (Development Research) dengan model ADDIE (Analisis, Design, Development, Implementation dan Evaluation) yang diarahkan untuk mengembangkan komik pembelajaran pendidikan lingkungan hidup (PLH) berbasis TIK dengan aplikasi PIXTON. Penelitian ini berupaya untuk mengembangkan metode perkuliahan yang dapat memberikan keteramipilan pembuatan bahan ajar digital dalam bentuk komik untuk mahasiswa calon guru sekolah dasar di salah satu perguruan tinggi swasta kota Cirebon. Hasil Penelitian menunjukan mahasiwa calon guru sekolah dasar mampu merancang dan membuat komik dengan aplikasi pixton dalam mengembangkan materi pembelajaran sekolah dasar untuk mata pelajaran pendidikan lingkungan hidup.
Indonesian batik has been awarded by UNESCO as one of the world’s non-object cultural heritages. And this is a challenge for young generation on how to preserve this culture. The purpose of this research is to implement Biotechnology learning through the Ethno-STEM PJBL model for PGSD students and produce sains batik, so it can triggger the young generation to preserve it. This learning model is a project based learning in analyzing several natural materials as natural dyes for batik, dye-making techniques that are integrated into the concept of biotechnology, and producing a product designed by the students. This research method is R&D research. It has 3 steps: (1) Define; (2) Design Development; and (3) Disseminate. The instruments used in this research are product validation sheets, assessment rubric products on the designs, colors, and symbolic value. Data were analyzed descriptive qualitative and descriptive statistics. The finding of the research showed that the products of sains batik validatated, one of which is “piperidine seribu daun” has a a secondary metabolite content of the mango combined with the design of thousand of leaves, the special Ciwaringin batik. It has a meaning of togetherness to preserve the environment for manga as local plant of Cirebon. The conclusion from this research is that students not only learn the concept of biotechnology but also they can develop Ciwaringin batik. The implication of this research is that it can stimulate the young generation to take a part in preserving and developing the Indonesian batik industry.
Sampah adalah masalah dunia. Perlu sebuah aksi pengurangan sampah dari hulu dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Berbagai macam sampah sebagai hasil samping kegiatan manusia terus diproduksi setiap harinya, maka Perlu adanya pembenahan budaya bagi masyarakat indonesia mengenai pengelolaan sampah plastik. Penanaman nilai kebersihan lingkungan terhadap anak sejak dini sangatlah penting, karena Anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan berada pada proses imitasi dengan melihat apa yang orang dewasa di sekitarnya lakukan. Perlu dilakukan kegiatan edukasi lingkungan hidup mengenai gaya hidup bijak dalam penggunaan plastik melalui kegiatan mewarnai tas pakai ulang (Totebag) bagi anak anak. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai wahana edukasi lingkungan hidup dalam menanamkan sebuah gaya hidup “Zero Waste” melalui moto kang pisman (kurangi, pisahkan dan manfaatkan) kepada siswa RA disalah satu RA Kabupaten Bandung. Secara Garis besar Pelaksanaakan kegiatan ini dapat dikategorikan sukses dan berjalan dengan baik. Hal ini dapat ditunjukan dengan sebagian besar pemberian respon dari peserta siswa RA, Guru dan Kepala sekolah RA yang mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat baik karena dapat memberikan manfaat dan memperluas wawasan mereka selaku anggota masyarakat yang di lingkungan mereka terkenal selalu rawan kejadian banjir akibat penanganan sampah plastik yang tidak baik.
This research is constituted by the phenomenon of Covid-19 that changes the process of learning in universities in Indonesia. Thus, many lectures should develop models of online teaching. This study aims to expand lecturing models in networks through utilizing digital Information Comunication Technology for prospective elementary school teacher. This study attempts to produce methods and designs of digital classroom lectures particularly for thriving teaching materials in elementary schools and escalating metacognition at faculty of education, University of Swadaya Gunung Djati, Cirebon, Jawa Barat. The research method used Development Research with the ADDIE model which is directed to flourish lecture methods in networks for prospective elementary school teacher in exerting digital Information Comunication Technology. This research tries to expand methods and design digital classroom lectures in evolving elementary teaching materials with the Google Classroom Learning Management System and improving their metacognition.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya guru dalam mengembangkan teknologi pembelajaran seperti media pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan di sekolah sehingga siswa merasa bosan dan jenuh dengan media pembelajaran yang monoton. Media pembelajaran yang diharapkan siswa adalah media pembelajaran yang interaktif dan inovatif sehingga membuat siswa menjadi aktif. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui validitas media pembelajaran interaktif berbasis aplikasi Powtoon, mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap penguasaan konsep sains siswa, dan mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap konsep diri siswa. Metode penelitian ini menggunakan metode design research dengan sampel sebanyak 10 siswa, instrumen yang digunakan adalah angket validasi media, soal tes untuk mengukur penguasaan konsep siswa, serta angket konsep diri siswa setelah menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi powtoon. Berdasarkan hasil penelitian, media pembelajaran interaktif berbasis aplikasi powtoon dinyatakan layak digunakan dengan revisi, hal ini berdasarkan hasil angket validasi ahli (media, materi dan bahasa). Selain itu, hasil pretes dan postes menunjukkan bahwa pretes siswa memperoleh nilai rerata 50,5 dan postes sebesar 86. Hasil angket juga menunjukkan bahwa siswa sangat suka dan aktif belajar menggunakan media pembelajaran berbasis aplikasi powtoon untuk belajar di kelas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis aplikasi powtoon dapat memengaruhi tingkat penguasaan konsep sains dan konsep diri siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.