Indonesia ialah negara multikultural yang memiliki budaya, agama, dan suku beragam. Hal tersebut menjadikan peluang yang besar terjadinya radikalisme di Indonesia. Paham radikalisme agama cenderung mengabaikan aspek perdamaian yang diajarkan oleh agama dan mengabaikan Bhineka Tunggal Ika. Psikologis saat remaja ialah usia yang sangat rentan juga sensitif mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Pada usia ini, remaja sedang memantapkan diri untuk mencari jati dirinya. Ada beberapa layanan yang strategis untuk menanggulangi penyebaran radikalisme di ranah Pendidikan untuk usia anak-anak dan remaja, misalnya layanan bimbingan konseling Lintas Agama dan Budaya. Layanan konseling ini dilakukan melalui konsep multibudaya yang dibutuhkan agar dapat membentuk pribadi seseorang agar dapat menghormati dalam bermacam keberagaman. Untuk itu penelitian yang dilakukan bermaksud agar dapat memperlihatkan bahwa bimbingan konseling lintas budaya dan agama yaitu bagian dari cara untuk menanamkan sikap toleransi yang tinggi sehingga tidak terjerumus dalam pemahaman yang kurang tepat terhadap keberagaman yang ada disekitarnya.
Evaluasi pelaksanaan kurikulum dapat dilaksanakan secara internal dan eksternal. Dalam penelitian ini penulis hendak mengkaji bagaimana proses pelaksanaan evaluasi di SDN 1 Jenggik Utara. SDN 1 Jenggik Utara merupakan salah satu lembaga pendidikan dasar jenjang SD/MI/Sederajat yang melaksanakan evaluasi secara berkala dan rutin untuk memastikan kualitas lembaga. Peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus. Instrument penelitian yang digunakan yaitu pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan obserpasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan kurikulum 2013 di SDN1 Jenggik Utara tidak terlaksana degan baik hal ini di karenakan beberapa factor seperti kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis k-13 dan kurangnya sarana dan prasarana di sekolah tersebut.
The distance learning policy requires the provision of materials and assignments through social media, namely WhatsApp. This study aims to determine the role of the use of WhatsApp social media in the distance learning process in Islamic Elementary School (MIN) 4 East Oku. This research is qualitative research. Data collection is conducted by documentation, observation, and interview with 15 students and 3 teachers. The data are analyzed by combining and confirming interview data with observation and documentation data (data triangulation). The results of this study indicate that the use of Whatsapp social media by students in the learning process has been going well because students are familiar with the Whatsapp media application and are easy to access it. The students feel happy and comfortable following the distance learning process which has an impact on learning outcomes that are quite good. However, there are other factors which cause the distance learning process with Whatsapp social media to work well, namely the role of parents who accompany students during the distance learning process.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.