Sistem pembelajaran secara daring yang berlangsung selama pandemi covid-19 menimbulkan berbagai gejala stres bagi anak terutama anak usia prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi orang tua dalam menangani gejala stres anak saat pembelajaran daring selama pandemi covid-19. Penelitian ini tergolong kedalam penelitian survei. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan ketentuan yaitu orang tua yang memiliki anak TK B yang sudah terlibat dalam pembelajaran secara daring selama pandemi covid-19. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini yakni 27 orang tua siswa TK B. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan metode menggunakan metode angket, dengan instrument berupa lembar pertanyaan tertulis yang perlu diisi oleh orang tua berupa data pribadi orang tua dan anak. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus persentase. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat gejala stres yang dialami anak disesuaikan dengan kemampuan orang tua dalam menangani gejala stres anak yang muncul yakni 15% anak berada pada tingkat gejala stres rendah, 81% berada pada tingkat gejala stres sedang, dan 4% pada tingkat gejala stres tinggi. Dengan gejala stres yang dialami anak peneliti menemukan bahwa para orang tua menggunakan berbagai upaya dalam menangani gejala stres belajar anak seperti 67% orang tua memberikan hadiah/ reward, 22% orang tua mengajak anaknya bermain dan rekreasi, dan 11% yang memahami dan menyesuaikan gaya belajar anak. Orang tua harus selalu peka terhadap kondisi anak sehingga tidak mengalami gejala stres saat pembelajaran daring.
Banyaknya kendala yang terjadi dari sistem belajar dari rumah seperti banyaknya orang tua yang tidak bisa menggunakan gadget sehingga pembelajaran terhambat yang mengakibatkan anak lupa dengan kewajibannya. Oleh karena itu pengembangan karakter melalui penyisipan nilai karakter menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi degradasi moral bangsa Indonesia di setiap usia, khususnya pada anak usia dini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan belajar dari rumah di desa Teruwai selama COVID-19 dan mengetahui dampak yang terjadi pada saat pelaksanaan belajar dari rumah berlangsung. Manfaat dari penelitian ini diketahuinya dampak belajar dari rumah selama COVID-19 terhadap karakter anak di Desa Teruwai. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, obervasi dan dokumentasi. objek dalam penelitian ini adalah 2 orang anak yang berumur 5-6 tahun dari 2 TK di Desa Teruwai. Analisis data yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini yaitu kurangnya kedisplinan anak, kurangnya sikap tanggung jawab dan kemandirian anak dalam mengerjakan tugas dikarenakan anak lebih senang bermain dan bahkan anak mengandalkan orang tua untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Emosional anak kurang bisa dikendalikan diakibatkan jenuhnya anak ketika tidak bisa keluar dari lingkungan sekitar rumah. Tapi sosial anak meningkat dikarenakan selama BDR anak bermain dengan teman maupun keluarga.
Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya perkembangan untuk meningkatkan kreativitas anak dari kulit salak pada anak usia 5-6 tahun di PAUD Mulimunti desa penujak. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan kegiatan kolase untuk meningkatkan kreativitas anak dari kulit salak pada anak usia 5-6 tahun di PAUD Mulimunti desa penujak tahun pelajaran 2020/2021. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk melakukan pengembangan mengetahui kegiatan kolase untuk meningkatkan kreativitas anak dari kulit salak di PAUD Mulimunti desa penujak tahun pelajaran 2020/2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Subjek dari penelitian ini adalah 10 orang anak 5 perempuan 5 laki-laki. Metode dalam penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode observasi dan dokumentasi serta analisis data menggunakan teknik kuantitatif. Hasil yang diperoleh pada 10 subjek tersebut menunjukan pada tahap pengembangan I kegiatan I mencapai nilai rata-rata yaitu 38,46%, kegiatan II dengan nilai rata-rata 36,53% sedangangkan pada pengembangan ke II kegiatan I dengan nilai rata-rata 58,9%, kegiatan II dengan nilai rata-rata 72,3%, dan kegiatan III dengan nilai rata-rata 85,7%. Berdasarakn hasil penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan kolase dari kulit salak dapat mengembangan motorik kasara anak usia 5-6 tahun di PAUD Mulimunti desa penujak, yang dilaksakan secara berulang-ulang dengan selalu melakukan perbaikan pada setiap tahap pengembangan. AbstrakPenelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya perkembangan untuk meningkatkan kreativitas anak dari kulit salak pada anak usia 5-6 tahun di PAUD Mulimunti desa penujak. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan kegiatan kolase untuk meningkatkan kreativitas anak dari kulit salak pada anak usia 5-6 tahun di PAUD Mulimunti desa penujak tahun pelajaran 2020/2021. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk melakukan pengembangan mengetahui kegiatan kolase untuk meningkatkan kreativitas anak dari kulit salak di PAUD Mulimunti desa penujak tahun pelajaran 2020/2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Subjek dari penelitian ini adalah 10 orang anak 5 perempuan 5 laki-laki. Metode dalam penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode observasi dan dokumentasi serta analisis data menggunakan teknik kuantitatif. Hasil yang diperoleh pada 10 subjek tersebut menunjukan pada tahap pengembangan I kegiatan I mencapai nilai rata-rata yaitu 38,46%, kegiatan II dengan nilai rata-rata 36,53% sedangangkan pada pengembangan ke II kegiatan I dengan nilai rata-rata 58,9%, kegiatan II dengan nilai rata-rata 72,3%, dan kegiatan III dengan nilai rata-rata 85,7%. Berdasarakn hasil penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan kolase dari kulit salak dapat mengembangan motorik kasara anak usia 5-6 tahun di PAUD Mulimunti desa penujak, yang dilaksakan secara berulang-ulang dengan selalu melakukan perbaikan pada setiap tahap pengembangan.
Selama masa pandemi sistem pembelajaran dari tatap muka atau luring, berubah menjadi sistem online atau daring. Perubahan ini membawa dampak positif dan negatif selama proses pembelajaran. Salah satu dampak positif yang terbangun yaitu menambah motivasi guru dalam meningkatkan keahliannya memanfaatkan IT sebagai pendukung pembelajaran daring. Hal ini juga membangun semangat tersendiri dari para guru untuk mengikuti pembinaan dan pelatihan dalam merancang pembelajaran yang berbasis daring. Berdasarkan kondisi ini maka guru PAUD perlu mendapatkan pembinaan dan pelatihan terkait dengan pembuatan video pembelajaran. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan pelatihan bagi guru agar mampu membuat sebuah video pembelajaran. Metode pengabdian dilakukan melalui pelatihan secara langsung, baik secara offline maupun online menggunakan link zoom meeting. Produk yang dihasilkan adalah video pembelajaran yang dapat digunakan guru guru dalam membantu proses pembelajaran baik secara daring maupun luring. Para guru merasakan manfaat yang lebih dari hasil kegiatan pengabdian ini. Guru PAUD jadi merasa lebih terampil dalam mempersiapkan pembelajaran berbasis IT.
The focus of this research is the development of the achievement motivation training model (PMB model) with the capacity of increasing the achievement motivation of teachers. Inductive and qualitative data were collected and analyzed, the results further emphasize the significance of generalization. The experts test for the development of model indicated that the accuracy and usability aspects as very precise and useful, while the feasibility aspect was very feasible. Also, the users test revealed the accuracy to be very precise, the usability very useful, while the feasibility aspects was considered very feasible. Series of effectiveness tests were conducted with regards to the achievement motivation on six aspects: have high levels of responsibility, dare to take and assume risks, have realistic goals, have a thorough work plan and strive to realize the goals, utilizing feedback concrete in all activities performed and look for opportunities to realize the programmed plans. The results show that this training improves all aspects of achievement motivation with very high category. Also, the developed PMB model has a high effectiveness because 80% of participants increase in achievement motivation. However, its implementation can be extended to all public and private in efforts to improve the teachers' achievement motivation.
The purpose of this study was to find out the parents' hopes for early childhood education during the COVID-19 pandemic in Gunungsari Subdistrict, by using a descriptive qualitative method. The objects were all parents who have children in early childhood education in Gunungsari Sub-district. Data collection was carried out using questionnaires and documentation. Furthermore, the data was analyzed by using the Miles and Huberman flow model. The results showed that distance/online learning was able to improve the quality of learning, specifically in the field of self-proficiency during COVID-19, because it provides guidance and supervision during the learning process, even though distance/online learning cost more. Many parents hope school learning will resume as usual with the consideration that schools need to implement health protocols by limiting the number of children in class, providing hygiene and health facilities, and collaborating with the closest health center regarding health facilities.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan bahasa sasak anak usia 5-6 tahun di PAUD Melati Desa Nyurlembang Kecamatan Narmada. Jenis penelitian menggunakan PTK dengan 3 tahap pengembangan yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi/refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah 10 anak berusia 5-6 tahun. Metode yang digunakan yaitu observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunaka analisis kualitatif deskriptif. Penelitian ini dapat mengembangkan bahasa sasak anak melalui permainan boneka jari dengan langkah-langkah: (1) Menyiapkan alat yang akan digunakan dalam penerapa boneka jari berupa beberapa boneka aggota keluarga. Pada langkah ini guru dan peneliti menyiapkan alat yang akan digunakan dalam penerapa boneka jari sebelum kegiatan berlangsung (2) Mengatur formasi duduk anak,dimana formasi yang dignakan adalah duduk melingkar agar semua anak bisa melihat boneka jari yang dimainkan (3) Sebelum permainan dimulai peneliti membuat kesepakatan main degan anak, agar ketika kegiata berlagsung anak bisa tertib dan mengikuti kesepakata yang telah dibuat bersama (5) Mengajak anak untuk berdo’a bersama-sama terlebih dahulu (4) Memulai kegiatan dengan melakukan pendekatan dan memperkenalkan alat permaian yang akan diguakan kepada anak dengan membuka wawasan anak terkait dengan alat permainan yang akan dimainkan (6) Peneliti memulai untuk bercerita sesuai dengan tema sambil bercakap-cakap melibatkan anak dalam bercerita dengan boneka jari menggunakan bahasa sasak (7) Setelah cerita selesai peneliti mengajak anak untuk menyanyikan lagu sesuai dengan cerita yang telah di sampaikan (8) Anak menceritakan kembali cerita yang telah disampaikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan boneka jari dalam penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan bahasa sasak anak, dapat dilihat pada siklus I mencapai persentase sebesar 34,66%, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 62,49%, serta pada siklus III mengalami peningkatan secara optimal dengan persentase sebesar 82,66%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan boneka jari dapat meningkatkan kemampuan bahasa sasak anak usia 5-6 tahun di PAUD Melati Desa Nyurlembang Kecamatan Narmada Tahun 2021.
Kegiatan kreativitas yang biasanya difasilitasi di sekolah, kini anak tidak dapat lagi leluasa melakukannya di rumah. Karena angka pembelajaran selama masa covid-19 dialihkan menjadi angka daring. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan di rumah untuk meningkatkan kreativitas anak adalah kegiatan Fun Cooking. Fokus penelitian ini adalah bagaimana fun cooking dapat meningkatkan kreativitas anak usia 5-6 tahun di Desa Janapria. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas anak usia 5-6ÃÂ tahun melalui kegiatan fun cooking di Desa Janapria. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptifÃÂ dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Desa Janapria Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok tengah dengan subjek penelitian sejumlah 5 orang anak yang berusia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan 3 menu fun cooking yakni sate buah, angkah lapis, dan coklat karakter. Alat pengumpulan data menggunakan angkahnt observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaÃÂ setiap anak mencapai perkembangan kreativitasÃÂ dengan berbagai kategori penilaian. Kategori penilaian perkembangan kreativitas pada penelitian ini ada tiga yakni perkembangan kreativitas Kurang Baik (KB), perkembangan kreativitas Cukup Baik (CB), dan perkembangan kreativitas Baik (B). dari hasil penelitian yang didapatkan, maka fun cooking dapat meningkatkan kreativitas anak dengan angkah-langkah yang terdiri tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap peyelesaian.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.