This paper aims to assess the importance of implementing halal certification from the side of producers and consumers. This research activity uses the method of literature study. The conclusion of this research shows the importance of this certification for producers because it is very beneficial for product continuity. Meanwhile, for consumers, this certification is beneficial in protecting consumers from all materials that are hazardous to health and all matters related to the halal product, both in terms of ingredients and processing methods. Halal certification also eliminates doubts about the product to be consumed. Initially, this halal certification was only voluntary or the producer's desire (voluntary), yet to be supported by strong Law, but now it has become an obligation (mandatory) for producers. The implementation procedure has involved many related parties, from institutions and ministries, and even at the international level, cooperation has also been carried out regarding this halal certificate. The implementation is currently based on digitization, namely the SIHALAL application. PP No 39 of 2021, concerning the Implementation of the Halal Product Assurance Sector, is clear enough to spell out the mandates of the Halal Product Assurance Law and the Job Creation Law. However, there must be something that needs to be finalized to improve the implementation of other halal product guarantees.
Aktifitas usaha pertanian dan perkebunan pada kelompok tani Hutan Kemasyarakatan menyisakan volume limbah berupa brangkasan, sisa panen, maupun limbah lain yang cukup banyak. Pengabdian ini bertujuan melakukan pemberdayaan pada Masyarakat yang terhimpun pada kelompok tani Hutan kemasyarakatan, Menumbuhkan kemampuan mengembangkan usaha Kreatif dalam pemanfaatan Limbah dari usaha Pertanian dan perkebunan mereka, serta upaya transfer Ilmu pengetahuan dan Teknologi pemanfaatan Mikroorganisme atau bakteri pengurai, sehingga masyarakat mampu membuat Kompos sendiri yang pada akhirnya nanti aktifitas pertanian-perkebunan tidak lagi menghasilkan limbah tak berguna. Kegiatan pengabdian secara langsung diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan aktivitas produktif Kelompok, meningkatkan sumber ekonomi dari bahan-bahan lokal yang selama ini belum dimanfaatkan. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode survey, wawancara untuk penggalian dan perumusan masalah dan penyelesaiannya, serta penyuluhan dan Pelatihan. Hasil kegiatan menghasilkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan aplikasi penggunaan mikroba sebagai bakteri pengurai dalam proses produksi kompos berbahan baku limbah pertanian-perkebunan, serta kemampuan memperbanyak sendiri produk kompos dimasa yang akan datang.
Bakteri eksopolisakarida (EPS) mempunyai peranan terhadap pertumbuhan tanaman karena berfungsi sebagai biofertilizer yaitu dapat memberikan kesuburan pada tanah karena dapat melarutkan posfat dan menfiksasi nitrogen selain itu bakteri EPS menghasilkan IAA, dan bakteri EPS digunakan sebagai bahan aktif pembuatan bahan pembenah tanah (Bioamelioran). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pertumbuhan bibit kopi yang diberi perlakuan bahan pembenah tanah (bioamelioran) dan bahan organik pada berbagai konsentrasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan berbagai dosis pemberian bahan pembenah tanah (bioamelioran) yaitu: kontrol (K0), 3 ml/l (K1), 4 ml/l (K2), 5 ml/l (K3). Setiap perlakuan terdiri dari 2 unit yang diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 24 unit percobaan. Dosis bahan organik yang diberikan sebanyak 30 ton/ha atau setara dengan 53 gram/polybag, Jenis bibit kopi yang digunakan adalah kopi Liberika. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian bioamelioran dengan dosis 5 ml/l memperlihatkan pertumbuhan perkecambahan tercepat (21,17 hst), dengan tanaman tertinggi (18,92 cm), dan daun terbanyak (9 helai) terhadap perkecamabahan kopi. Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa pemberian bioamelioran (bahan pembenah tanah) dan bahan organik memberikan hasil terbaik pada perlakuan dengan konsentrasi 5 ml/liter air yaitu pada parameter kecepatan perkecambahan, tinggi tanaman, dan jumlah daun.
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum kepemimpinan dalam perspektif islam dan mengetahui peran kepemimpinan dilembaga pendidikan islam. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi atau mengarahkan suatu kelompok atau organisasi. Kepemimpinan merupakan suatu kekuatan yang memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan suatu organisasi dan suatu perusahaan. Pemimpin harus mampu mengarahkan organisasi untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Pada dasarnya sebuah lembaga pendidikan harus dipimpin oleh kepala sekolah yang mampu berperan sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator untuk warga lembaga pendidikan yang di pimpinnya. Seorang kepala sekolah yang memilikii manajemen yang efektif adalah pemimpin yang memiliki kemampuan dalam menciptakan, membuat rencana yang akan datang, kemampuan dalam berorganisasi, memotivasi orang-orang dalam organisasinya, serta dapat membuat evaluasi diri sendiri dan anggota organisasinya. Kata kunci: Kepemimpinan, Lembaga Pendidikan Islam This study aims to find out the general description of leadership in an Islamic perspective and to know the role of leadership in Islamic education institutions. This research is included in qualitative research using a descriptive analytic approach. The research results show that a leader is someone who has the ability to influence or direct a group or organization. Leadership is a force that has a major influence on the success of an organization and a company. Leaders must be able to direct the organization to achieve the vision that has been set. Basically an educational institution must be led by a school principal who is able to act as an educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator, and motivator for the citizens of the educational institution he leads. A school principal who has effective management is a leader who has the ability to create, plan for the future, the ability to organize, motivate people in his organization, and can evaluate himself and his organizational members. Keywords: Leadership, Islamic Educational Institutions
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.