Pengabdian pada masyarakat ini difokuskan sebagai media diseminasi teknologi tepat guna pengolahan hasil-hasil ternak berbasis pada potensi lokal. Aktivitas pengabdian terkait diseminasi teknologi tepat guna relevan untuk dilaksanakan sebagai media penyebaran suatu teknologi tertentu agar dapat diadopsi oleh masyarakat sehingga keberadaannya memberikan manfaat optimal sesuai dengan permasalahan sasaran. Kegiatan pengabdian ini mengambil lokasi di Desa Pandan Wangi Kecamatan Jerowaru yang dikenal sebagai salah satu desa lokasi pemeliharaan kerbau namun hasil-hasil ternaknya belum dimanfaatkan secara optimal dalam mengatasi persoalan gizi keluarga terutama pencegahan stunting. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan pada peternak perempuan dan anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) tentang tata cara pengolahan susu kerbau menggunakan getah biduri dikombinasikan dengan Bakteri Asan Laktat (BAL) untuk pembuatan keju lunak, adapun metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini berupa pelatihan (in class) dan praktik langsung pembuatan ‘keju lunak’ denga memanfaatkan getah biduri dan bakteri asam laktat (BAL) sebagaimana metode dikembangkan oleh Wulandani (2003). Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya peningkatan kemampuan para peternak dan ibu ibu PKK dalam mempelajari dan memahami arti penting penggunaan dosis getah biduri yang tepat dan arti penting penambahan probiotik, yaitu BAL dalam proses pembuatan keju lunak.
This study aims to determine the physical and chemical quality of maggot cultivated by farmers on the island of Lombok using different feed media. The research was conducted in 2 tages, namely: Phase I. Observation of 5 locations of maggot farms on Lombok Island with a production scale of at least 5 kg per week. The parameters observed were the type of feed used, production scale, body weight and body length of maggot per head. Stage II. Analisis of the nutritional quality of feed and maggot media using the Proximate analysis method. Parameters observed were water content, ash content, crude protein, crude fat, and crude fiber. The data collected were tabulated and discussed descriptively. The results showed that there were 4 TPS locations and 1 quail farm location which was assisted with maggot cultivation with a maggot production scale of 7-350 kg per week. The lowest production scale is at the location of the quail farm using quail manure and the highest scale is at the TPS location Ds. Sengkol using kitchen waste as feed media, expired milk, coconut dregs, and banan stems. The protein content of the feed media that had been converted by maggot ranged from 4.51-24.64% and the maggot content produced ranged from 23.0-42.45%, the highest at quail Farm Puyung village which uses quail waste media. The conclusion of this study that the use of quail waste media as a feed medium resulted in the best quality of maggot.
Kelompok UMKM di Desa Setiling berada di Kabupaten Lombok Tengah. Kelompok ini berfokus pada pengolahan dan pemasaran produk jamu tradisional, keripik labu siam, gula semut, dan keripik pakis. Selama ini UMKM di Desa Setiling masih melakukan kegiatan pemasaran dengan cara konvensional dengan sasaran pembeli masyarakat di desa tersebut. Akibatnya, kegiatan pemasaran ini belum optimal dan belum didukung dengan penggunaan teknologi mengenai pentingnya menghasilkan foto produk yang baik. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan strategi pemasaran pada UMKM di Desa Setiling Kabupaten Lombok Tengah melalui pelatihan foto produk. Kegiatan foto produk ini dilakukan dengan menggunakan smartphone peserta. Target utama dalam kegiatan ini adalah pelaku UMKM yang telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan pada tahun 2022. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah partisipatif interaktif. Pengabdian dibagi menjadi tiga tahapan yaitu perencanaan dan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Peserta kegiatan pengabdian terdiri atas 14 orang pelaku UMKM dan tiga orang mahasiswa. Di awal kegiatan, peserta diberikan materi mengenai arti pentingnya foto produk dalam pemasaran. Peserta juga diberikan pemahaman mengenai teknik foto produk dan contoh-contoh foto produk sebagai referensi. Setelah kegiatan penyampaian materi, peserta kemudian mempraktikkan secara langsung ilmu yang diperoleh dengan menggunakan smartphonenya. Selama kegiatan praktik peserta dapat menggunakan property yang dibawa oleh tim pengabdian. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, peserta telah memiliki pemahaman mengenai teknik-teknik foto produk dan mampu menghasilkan foto produk menggunakan smartphone yang dimiliki. Dengan demikian, terjadi peningkatan pemahaman peserta mengenai strategi pemasaran. Hasil lainnya adalah peserta berhasil mengunggah foto produk ke akun e-commersenya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.