Kajian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran online produk olahan pangan yang mengalami penurunan penjualan secara offline selama masa pandemi. Kajian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2020 sampai Juni 2021 yang berlokasi di Kelurahan Sendangtirto Kapanewon Berbah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method concurrent triangulation strategy dengan teknik pengambilan data melalui wawancara, kuesioner serta analisis data menggunakan analisis deskriptif SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity and Treath). Penentuan responden dilakukan dengan sampel jenuh bersyarat. Analisis strategi pemasaran online produk olahan pangan diperoleh faktor-faktor internal dan eksternal yang kemudian dibobotkan menggunakan metode paired comparison scale. Hasil analisis matriks internal eksternal, berada pada kuadran I, yaitu Strategi Pertumbuhan dan hasil analisis matrik SWOT didapatkan sembilan alternatif strategi. Strategi yang diprioritaskan,yaitu dengan meningkatkan kegiatan pemasaran secara online melalui media sosial dan marketplace memanfaatkan perkembangan teknologi dan jaringan internet yang lancar, diharapkan produk olahan pangan milik KWT di Kelurahan Sendangtirto dapat dijangkau oleh semua kalangan baik yang ada di daerah Yogyakarta maupun yang berada di luar kota, sehingga dapat memperluas pangsa pasar. Hal inilah yang menjadi prioritas penting dalam strategi pemasaran online produk olahan pangan pada beberapa KWT di Kelurahan Sendangtirto. Kegiatan penyuluhan tentang Pemasaran secara online melalui marketplace Shopee dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan praktik meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan sebesar 17%.
The study aimed to to descriptively compare between the on line and off line promotion according to the product, market, customer, and budget at the Group of Women Farmers Ngudi Rejeki. The Research was carried out in Kalurahan Trirenggo subdistrict, Bantul Regency of Bantul, from November 2020 to June 2021. The research method used interviews and questionnaire. The study involved 30 respondents who divided to producers and consumers of processed Moringa were selected by sampling saturated and accidental sampling. The data analysis used descriptive methods. The results of the study showed that the offline promotion product, markets, customers and budgets in the offline promotion were bit higher than online promotion. It means that the offline promotion could increase the product sale than online promotion. This condition because the producer has conducted ofline promotion better than online promotion. Keywords: promotion mix, processed moringa, woman farmer group ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan secara desriptif promosi online dan offline olahan daun kelor KWT Ngudi Rejeki ditinjau dari faktor produk, pasar, pelanggan dan anggaran. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 - Juni 2021 di Kalurahan Trirenggo Kapanewon Bantul Kabupaten Bantul. Metode penelitian menggunakan wawancara dan kuisioner. Kajian ini melibatkan 30 responden yang terdiri atas produsen dan konsumen olahan kelor yang dipilih secara sampling jenuh dan accidental sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produk, faktor pasar, faktor pelanggan dan faktor anggaran dalam promosi offline sedikit lebih tinggi dari promosi online, sehingga tingkat promosi yang lebih efektif mempengaruhi bauran promosi adalah promosi secara offline. Rendahnya promosi online menunjukkan bahwa perlu adanya sosialisasi tentang promosi online menggunakan facebook agar dapat meningkatkan promosi online. Kata kunci: bauran promosi, olahan kelor, kelompok wanita tani
This study aimed to determine the availability of technical, economic, and social aspects that support the development of organic fertilizer business based on beef cattle manure in Karangtengah Prandon Village, Ngawi District, Ngawi Regency, Indonesia. The research method used interviews, questionnaires, and observation. This study involved 37 respondents who were selected by proportional random sampling technique. The data analysis was carried out by descriptive analysis. The results revealed that the availability of technical aspects has a potential of 64.4 percent, the availability of economic aspects has a potential of 62.7 percent, and the availability of social aspects has a potential of 47.9 percent. The most potential factor of technical aspect was the raw material availability in the location. Meanwhile, social factors, such as labor skills and leader community supports need to be increased. Developing a fertilizer business in Karang Tengah Prandon village may be accomplished by empowering farmers to turn fertilizer into a business.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Sikap petani terhadap keberlanjutan usahatani cabe merah, (2) Variabel-variabel yang menjadi pertimbangan sikap petani terhadap keberlanjutan usahatani cabe merah, dan (3) Tingkat keberlanjutan usahatani cabe merah menurut sikap para petani di Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Responden yang terlibat dalam penelitian ini yaitu petani sebanyak 28 orang yang ditentukan secara purposive sampling yaitu petani yang menanam cabe merah pada musim tanam 2018/2019 di desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan. Data penelitian diambil menggunakan metode kuesioner. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian yaitu (1) Sebagian besar petani di Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan memiliki sikap ingin melanjutkan usahatani cabe merah, dan terdapat sebagian yang ragu-ragu untuk melanjutkan usahatani cabe merah, (2) Variabel-variabel yang meliputi ekonomi, sosial, kelembagaan dan teknologi disikapi sebagai pendorong untuk melanjutkan usahatani cabe merah, sementara variable ekologi disikapi ragu-ragu untuk melanjutkan usahatani tersebut, (3) Tingkat keberlanjutan usahatani cabe merah yang diukur menggunakan indeks keberlanjutan usahatani memberikan keputusan sangat berkelanjutan sebagian besar variabel, kecuali variable ekologi, tetapi secara keseluruhan memberi keputusan cukup berkelanjutan. Kata Kunci : Sikap, Keberlanjutan, Usahatani Cabe Merah.
This study aims to determine farmer’s perception about the characteristics of innovations that include relative advantage, compatibility, complexity, tribality and observability “Jajar Legowo” planting system. The study was conducted from February to July 2019 in Selomartani village, Kalasan District, Sleman Regency DIY. Methods of study are quantitative descriptive. Farmer’s sample were determined by proportional random sampling. The results of the study showed that farmers’ perception of the “Jajar Legowo” planting system is beneit, appropriate, uncomplicated, fairly easy to try and easy observed. Needs to be done counselling planting row creation because this component not in accordance with the customs of farmers. The design of the empowerment was done by manufacture rice planting equipment for planting “Jajar Legowo” namely caplak as a tool to build the planting line. Thereby will increase the perception of farmers to “Jajar Legowo” planting system. Keywords: Perception, Characteristics of innovation, “jajar legowo” planting system Kajian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi petani tentang karakteristik inovasi sistem tanam jajar legowo yang meliputi keuntungan relatif, tingkat kesesuaian, tingkat kerumitan, kemampuan diuji coba dan kemampuan diamati. Kajian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juli 2019 di Desa Selomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman DIY. Jenis dan metode kajian adalah deskriptif kuantitatif, dengan pengambilan sampel petani secara Proportional Random Sampling. Hasil kajian menunjukan bahwa persepsi petani tentang sistem tanam jajar legowo adalah menguntungkan, sesuai, tidak rumit, cukup mudah diuji coba dan mudah diamati. Perlu dilakukan penyuluhan pembuatan baris tanam karena komponen ini belum sesuai dengan adat kebiasaan petani. Desain pemberdayaan dilakukan dengan cara pembuatan alat tanam padi sistem tanam jajar legowo yaitu caplak sebagai alat bantu pembuatan baris tanam, dengan harapan akan meningkatkan persepsi petani terhadap sistem tanam jajar legowo. Kata Kunci: Persepsi, Karakteristik Inovasi, Jajar Legowo
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan pemasaran online produk olahan lidah buaya yang mengalami penurunan penjualan secara offline selama masa pandemi. Kajian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2022 sampai Juni 2022 yang berlokasi di Kelurahan Giwangan Kemantren Umbulharjo Kota Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method dengan teknik pengambilan data melalui wawancara, kuesioner serta analisis data menggunakan analisis deskriptif SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity and Treath). Penentuan responden dilakukan dengan purposive sampling. Analisis strategi pengembangan pemasaran online produk olahan lidah buaya diperoleh faktor-faktor internal dan eksternal yang kemudian dibobotkan menggunakan metode paired comparison scale. Hasil analisis matriks IE, berada pada kuadran I, yaitu strategi pertumbuhan dan hasil analisis matrik SWOT didapatkan sepuluh alternatif strategi. Strategi yang diprioritaskan, yaitu dengan meningkatkan kegiatan pemasaran secara online melalui media WhatApps dan dengan memanfaatkan antusias masyarakat dan dukungan dari pemerintah, diharapkan produk olahan lidah buaya milik Kelompok Tani Pelangi 43 dapat dijangkau oleh semua kalangan, sehingga dapat memperluas jangkauan pemasaran. Hal inilah yang menjadi prioritas penting dalam strategi pengembangan pemasaran online produk olahan lidah buaya pada Kelompok Tani Pelangi 43 di Kelurahan Giwangan. Kegiatan penyuluhan tentang Pemasaran Online Produk Olahan Lidah Buaya Melalui Media Whatsapp Business Guna Meningkatkan Jangkauan Pemasaran dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi cara meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan sebesar 13,98%.
This study aimed to determine the condition of the gap between the implementation and expectations of members of the Campursari Women Farmer Group (KWT), Sambirembe Village, Kalijambe District, Sragen Regency, Central Java in the Sustainable Food Garden Program (P2L). This research was conducted in November 2020 - June 2021. The research method used was quantitative with data collection techniques using questionnaires, and data were analyzed descriptively and gap analysis. Respondents were determined with a saturated sample. The results of the research include (1) The implementation of activities in general has been carried out completely, but there are two activities that have not been completed, namely the management of demonstration plots and program evaluation, and those that have not been carried out are product processing training; (2) Expectations of all P2L Program activities are high; and (3) The results of the gap analysis show that 76% of expectations exceed implementation, 20% expectations are the same as implementation, and 4% implementation exceeds expectations. The results of the Wilcoxon difference test showed that 28% of the activity indicators were significantly different, while 72% had no significant difference between expectations and implementation. The results of the mapping using a Cartesian diagram show several indicators of priority activities to improve their performance, namely the adequacy of training facilities and infrastructure, management of seed houses, management of demonstration plots, monitoring and evaluation, and training on processing vegetable crops. The results of this study imply that several activities that have significant gaps and priorities require intensive assistance and training. Keywords: gap analysis, program, sustainable food garden ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesenjangan antara pelaksanaan dan harapan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Campursari, Desa Sambirembe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dalam Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 - Juni 2021. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Metode pengambilan data adalah kuesioner, kemudian data dianalisis secara deskriptif dan analisis kesenjangan. Responden ditentukan dengan sampel jenuh. Hasil penelitian meliputi (1) Sebagian besar pelaksanaan kegiatan program P2L terlaksana dengan tuntas, namun terdapat dua kegiatan yang belum tuntas yaitu pengelolaan lahan demplot dan penilaian program, dan yang tidak terlaksana yaitu Pelatihan pengolahan produk; (2) Harapan terhadap semua kegiatan Program P2L termasuk tinggi; dan (3) Hasil analisis kesenjangan menunjukkan bahwa 76 % merupakan harapan melebihi pelaksanaan, 20 % harapan sama dengan pelaksanaan, dan 4 % pelaksanaan melebihi harapan. Hasil uji beda Wilcoxon menunjukkan 28 % indikator kegiatan berbeda signifikan, sedangkan 72 % tidak berbeda signifikan antara harapan dan pelaksanaan. Hasil pemetaan dengan diagram kartesius menunjukkan beberapa indikator kegiatan prioritas untuk ditingkatkan kinerjanya adalah kecukupan sarana dan prasarana pelatihan, pengelolaan rumah bibit, pengelolaan lahan demplot, monitoring dan evaluasi, dan pelatihan pengolahan hasil panen sayuran. hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa beberapa kegiatan yang mempunyai kesenjangan signifikan dan prioritas memerlukan pendampingan dan pelatihan secara intensif. Kata kunci: analisis kesenjangan, program, pekarangan pangan lestari.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.