Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis Realistic Mathematic Education (RME) pada materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Plomp yang terdiri dari penelitian pendahuluan (preliminary research), tahap pengembangan (prototyping stage) dan tahap penilaian (assessment phase). Rancangan LKPD divalidasi oleh pakar dan diujicoba. Instrumen validitas menggunakan lembar validasi dan instrumen praktikalitas menggunakan angket respon guru dan angket respon peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berbasis Realistic Mathematic Education (RME) yang dihasilkan telah memenuhi kriteria kualitas produk yang valid dan praktis. Rata-rata indeks validitas pada semua aspek adalah 0,797 dengan kategori valid, sehingga dapat direkomendasikan untuk digunakan dalam proses pembelajaran khususnya pada materi Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel. Indeks rata-rata angket respon peserta didik adalah 84,478% dengan kategori sangat praktis dan indeks rata-rata angket respon guru adalah 87,222 % dalam penggunaan perangkat pembelajaran berbasis Realistic Mathematic Education (RME).
Guru matematika dituntut tidak hanya dapat menstransfer ilmu pengetahuan saja kepada peserta didik, namun juga dapat membentuk dan mengembangkan karakter siswa dalam proses pembelajaran matematika. Untuk dapat menumbuhkan dan mengembangkan karakter siswa dibutuhkan suatu model pembelajaran yang dapat memunculkan indikator pembentukan karakter dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat memunculkan indikator pengembangan karakter adalah model pembelajaran Think - Pairs – Share (TPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan model pembelajaran TPS dan kemampuan pemahaman konsep siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran TPS, 2) karakter jujur, tanggung jawab, dan disiplin siswa yang menggunakan model pembelajaran TPS dan karakter jujur, tanggung jawab dan disiplin siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran TPS. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan model pembelajaran TPS lebih baik dibandingkan dengan kemampuan pemahaman konsep siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran TPS, 2) karakter jujur, tanggung jawab, dan disiplin siswa yang menggunakan model pembelajaran TPS TPS lebih baik dibandingkan dengan karakter jujur, tanggung jawab dan disiplin siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran TPS.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengadaptasi model pengembangan ADDIE. Ada 5 tahapan utama dalam penelitian ini terdiri dari tahap, analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development), penerapan (implementation), dan evaluasi (evaluation). Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, wawancara dan angket. Produk hasil pengembangan divalidasi oleh tim ahli media dan materi selanjutnya dinilain oleh guru mata pelajaran matematika dan kemudian diujicobakan pada kelompok kecil pada siswa kelas VII. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah bahan ajar e-book interaktif yang operasikan menggunakan software 3D PageFlip Profesional. Produk tersebut divalidasi oleh ahli media dan ahli materi. Hasil validasi ahli media diperoleh skor dengan rata-rata 0,86 dan ahli materi diperoleh skor dengan rata-rata 0,802 dikategorikan valid. Selanjutnya, untuk tanggapan guru diperoleh skor persentase 83,33% (sangat baik) sehingga bahan ajar e-book interaktif yang dikembangkan layak untuk diujicobakan. Hasil respon siswa kelas VII diperoleh persentase 85,18% (sangat baik). Berdasarkan proses pengembangan mulai dari validasi media maupun materi dan hasil penelitian, secara keseluruhan disimpulkan bahwa bahan ajar e-book ini sangat baik digunakan sebagai bahan ajar atau media yang dapat digunakan secara interaktif dalam pembelajaran matematika
Mampu memecahkan masalah adalah suatu kemampuan matematika yang penting dimiliki oleh siswa. Namun kenyataannya, kemampuan memecahkan masalah matematika dikalangan siswa masih tergolong rendah. Rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis dibuktikan dengan adanya penelitian-penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa kemampuan memecahkan masalah yang rendah dikarenakan pemilihan model pembelajaran yang kurang efektif dan relevan. Kurangnya keterlibatan siswa secara aktif dalam mengkontruksikan penegtahuan yang dimiliknya dalam proses belajar mengajar, menyebabkan rendahnya kemmapuan siswa dalam memecahkan masalah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Teams Games Tornament (TGT) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP 24 Kerinci pada materi Relasi dan Fungsi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan pretes-postest. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang berupa 5 butir soal essay. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Kerinci yang terdiri atas 2 kelas. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t. Dari hasil perhitungan diperoleh rata-rata untuk kelas eksperiment 76,2 dan rata-rata untuk kelas kontrol adalah 65,08. kemudian dengan menggunakan uji t diperoleh thitung = 5,28 , sedangkan nilai ttabel = 1,668, karena thitung > ttable maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan kemampuan memecahkan masalah antara siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT dengan yang menggunakan metode ceramah. Kata Kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah, Teams Games Tournament, Metode ceramah
This study aimed to describe the conceptual understanding and procedural knowledge of students in problem solving polyhedral in terms of the level of visualization, analysis and informal deduction and to investigate the correlation between conceptual understanding and procedural knowledge to problem solving. The method used was a mixed method that combines quantitative and qualitative methods. 297 Junior High School students from five different schools in Jember were selected as samples and three students were selected as the subject. That Determine the subject chosen by the van hiele test. The data were collected through tests and interviews. The results of the test van hiele obtained visualization level students as much as 44.5%, students’ level of analysis as much as 34.2%, informal deduction level students as much as 15.5% and 5.8% were classified at the level of pre-visualization. The results of the geometry test show that students at the visualization level meet some indicators of conceptual understanding but none of them meet the indicators of procedural knowledge, students at the level of analysis meet some indicators of conceptual understanding and procedural knowledge, while students with a level of deduction meet all indicators of conceptual understanding and procedural knowledge. The Results of the test showed that the higher the level of geometrical thinking students, the better the conceptual understanding and procedural knowledge.The results also showed that there was a significant relationship between conceptual understanding and procedural knowledge to solving the problem of 82.3% shown by the person correlation coefficient is 0.515 with a confidence level of 95% and a significant level α = 0.05. The better the conceptual understanding and procedural knowledge the better the ability to solve the problem.
Mathematics educators commonly believe that an open-ended approach could facilitate students to build their creative thinking ability and its disposition, especially in geometry. This research belongs to a quasi-experiment that used a non-equivalent control group design. The purpose of this research was to analyze the correlation between creative thinking ability and creative thinking disposition through an open-ended learning approach toward area and volume of flat geometrical objects problems. Two classes are selected as the sample, they are the control group and experiment group. The open-ended approach was used in the experiment group then direct instruction in the control group. The population is all of the eighth-grade students at one of the junior high school in Bandung, West Java, Indonesia. This study used to test and non-test as the research instruments. The test instrument was a creative thinking ability test while the non-test instrument was a questionnaire. These instruments were given after the learning process then analyzed by using Bivariate Correlation through SPSS. According to the analysis results, the finding is: the correlation coefficient between creative thinking ability and creative thinking disposition is at the middle level. The conclusion is there is a significant correlation between students’ creative thinking ability and students’ creative thinking disposition.
This study aims to produce Student Worksheets based on a constructivism approach on line and series materials to improve student learning outcomes. The development model used in this research is the ADDIE model development. The Student Worksheets design was validated by experts and tested. The validity instrument used a validation sheet and the practicality instrument used a teacher response questionnaire and a student response questionnaire. The results showed that the resulting constructivism based Student Worksheets met the valid and practical product quality criteria. The average validity index in all aspects is 0.731 with the valid category, so it can be recommended for use in the learning process. The average index for the questionnaire response of students was 84.31% with the practical category and the average index for the teacher's questionnaire response was 90.27% with the very practical category in the use of learning tools based on the constructivism approach. Student Worksheets based on the constructivism approach can be used in learning line and series materials because they have been assessed valid and practical. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Pendekatan Konstruktivisme pada materi barisa dan deret untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik.Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan model ADDIE. Rancangan LKPD divalidasi oleh pakar dan diujicoba. Instrumen validitas menggunakan lembar validasi dan instrumen praktikalitas menggunakan angket respon guru dan angket respon peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berbasis pendekatan konstruktivisme yang dihasilkan telah memenuhi kriteria kualitas produk yang valid dan praktis. Rata-rata indeks validitas pada semua aspek adalah 0,731 dengan kategori valid, sehingga dapat direkomendasikan untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Indeks rata-rata angket respon peserta didik adalah 84,31% dengan kategori praktis dan indeks rata-rata angket respon guru adalah 90,27% dengan kategori sangat praktis dalam penggunaan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan konstruktivisme. Lembar Kerja Peserta Didik berbasis pendekatan konstruktivisme ini dapat digunakan dalam pembelajaran materi barisan dan deret karena telah mendapat penilaian sangat baik dan layak digunakan. Kata Kunci: Lembarkerja Peserta Didik (LKPD), Pendekatan Konstruktivisme, Hasil Belajar
This study aims to determine (1) the mathematical fluency procedural ability of students taught using the peer lesson learning model and those not taught with the peer lesson learning model in class VIII, and (2) the effect of the peer lesson learning model on the mathematics procedural fluency ability of grade VIII students . The population in this study was grade VIII students of SMP Negeri 11 Sungai Penuh, for the study sample consisted of 2 classes from 3 classes in the population, the samples in this study were taken by random sampling technique in which class VIII B was an experimental class and class VIII C was a control class. . Based on the results of research using the t-test for hypothesis testing, it was found that the peer lesson learning model affected the mathematical procedural fluency ability of students in class VIII.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.