One of the reasons for MSMEs being difficult to develop is a poor accounting system for those SMEs. Various factors cause this. This includes many MSME practitioners who do not want to think about complicated matters such as accounting and financial management issues. Financial administration that is well recorded will be able to optimize the professionalism of financial management. MSME entrepreneurs sometimes do not even know in real terms the amount of money they have, how much capital is spent, how much debt and receivables are, and whether their businesses have made a profit or even experienced a loss. This is the main problem why many MSMEs do not then get access to capital to formal financial institutions. Existing access cannot be utilized because it turns out that MSMEs neglect to implement financial administration in accordance with standards. One of the efforts made by Bank Indonesia to encourage increased business capacity and access to MSE financing is to provide a standardized and simple means of recording financial transactions. Bank Indonesia has sought an Accounting Application for Android-based Micro Small Business. This application is very easy to use and meets the Small and Medium Enterprise (EMKM) accounting standards. This application is named Si Apik. In connection with this, training and assistance were conducted on recording financial transactions and the use of Android-Based Accounting Applications (SiApik) to the managers of MSMEs in Cibeuti Village, Kawalu City, Tasikmalaya District. The implementation of this coaching will use the focus group discussion (FGD) method, on-site training, and out site training. Through this training and mentoring it is hoped that there will be an increase in understanding of financial records using an Android-based financial information recording application (SIAPIK) information systemABSTRAK:Salah satu penyebab UMKM sulit berkembang adalah sistem akuntansi yang buruk pada UKM tesebut. Berbagai faktor menjadi penyebab hal tersebut. Termasuk di dalamnya adalah masih banyak pelaku UMKM yang tidak mau memikirkan hal rumit seperti masalah akuntansi dan manajemen keuangan. Administrasi keuangan yang tercatat dengan baik akan dapat mengoptimalkan sisi profesionalisme pengelolaan keuangan. Pengusaha UMKM terkadang bahkan tidak mengetahui secara riil jumlah uang yang dimiliki, berapa modal yang dikeluarkan, berapa hutang dan pihutang, serta apakah usaha mereka telah mendapatkan laba atau bahkan mengalami kerugian. Inilah yang menjadi pokok permasalah mengapa banyak UMKM yang kemudian tidak mendapatkan akses permodalan ke lembaga keuangan formal. Akses yang ada tidak dapat dimanfaatkan karena ternyata UMKM lalai untuk menerapkan administrasi keuangan yang sesuai dengan standar. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mendorong peningkatan kapasitas usaha dan akses pembiayaan UMK adalah dengan menyediakan sarana pencatatan transaksi keuangan yang terstandar dan sederhana. Bank Indonesia telah mengupayakan sebuah Aplikasi Akuntansi untuk Usaha Mikro Kecil berbasis Android. Aplikasi ini sangat mudah digunakan dan telah memenuhi standar akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah (EMKM). Aplikasi ini bernama Si Apik. Sehubungan dengan hal tersebut dilakukan pelatihan dan pendampingan mengenai pencatatan transaksi keuangan dan penggunaan Aplikasi Akuntansi Berbasis Android (SiApik) kepada pengelola UMKM di Kelurahan Cibeuti Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Pelaksanaan pembinaan ini akan menggunakan metode focus group discussion (FGD), on site training maupun out site training. Melalui pelatihan dan pendampingan ini diharapkan terdapat peningkatan pemahaman pencatatan keuangan menggunakan sistem informasi aplikasi pencatatan informasi keuangan (SIAPIK) berbasis Android.
Salah satu penyebab UMKM sulit berkembang adalah sistem akuntansi yang buruk. Berbagai faktor menjadi penyebab. Termasuk masih banyak pelaku UMKM yang tidak mau memikirkan hal rumit seperti masalah akuntansi dan manajemen keuangan.Administrasi keuangan yang tercatat dengan baik dapat mengoptimalkan sisi profesionalisme pengelolaan keuangan. Pengusaha UMKM terkadang tidak mengetahui secara riil jumlah uang yang dimiliki, berapa modal yang dikeluarkan, berapa hutang dan pihutang, serta apakah usaha mereka mendapatkan laba atau bahkan mengalami kerugian. Inilah yang menjadi pokok permasalah mengapa banyak UMKM yang tidak mendapatkan akses ke lembaga keuangan formal. Akses yang ada tidak dapat dimanfaatkan karena UMKM lalai untuk menerapkan administrasi keuangan sesuai standar. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mendorong peningkatan kapasitas usaha dan akses pembiayaan UMKM adalah dengan menyediakan sarana pencatatan transaksi keuangan yang terstandar dan sederhana. Bank Indonesia telah mengupayakan sebuah Aplikasi Akuntansi untuk UMKM berbasis Android. Aplikasi ini sangat mudah digunakan dan telah memenuhi standar akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah (EMKM). Aplikasi ini bernama Si Apik. Sehubungan dengan hal tersebut dilakukan pelatihan dan pendampingan mengenai pencatatan transaksi keuangan dan penggunaan SiApik kepada pengelola UMKM di Kelurahan Cibeuti Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya.Pelaksanaan pembinaan ini akan menggunakan metode focus group discussion, on site training maupun out site training. Melalui pelatihan dan pendampingan ini diharapkan terdapat peningkatan pemahaman pencatatan keuangan menggunakan sistem informasi aplikasi pencatatan informasi keuangan (SIAPIK) berbasis Android.
Abstrak: Batik merupakan salah satu ciri khas daerah Tasikmalaya dimana batik sendiri sebagai warisan budaya Indonesia. Keanekaragaman motif batik dalam budaya Indonesia berasal dari daerah-daerah yang ada di Indonesia yang tentunya tiap daerah mempunyai corak batik yang khas. Begitupula dengan batik Tasikmalaya yang memiliki ciri khas tersendiri, secara umum terdiri atas tiga karakter utama yaitu batik sukapura, sawoan dan tasikan. Namun demikian batik tasikmalaya masih kalah pamor dibandingkan dengan batik asal Solo dan Pekalongan. Kegiatan ini bertujuan sebagai salah satu sarana pemasaran produk dan perluasan pasar domestik serta kesempatan mempromosikan karya-karya binaan UMKM khususnya batik di ajang pameran pada acara Pameran Pasar Keuangan Rakyat di Pangandaran Abstract: Batik is one of the characteristics of the Tasikmalaya region where batik itself is a cultural heritage of Indonesia. The diversity of batik motifs in Indonesian culture comes from regions in Indonesia, which of course each region has a unique batik style. Likewise with Tasikmalaya batik which has its own characteristics, in general consists of three main characters namely sukapura batik, sawoan and tasikan. However, tasikmalaya batik is still less prestige compared to batik from Solo and Pekalongan. This activity aims as a means of product marketing and expansion of the domestic market as well as an opportunity to promote the works of SMEs, especially batik, at the exhibition at the People's Financial Market Exhibition in Pangandaran
This study aims to describe: (1). Promotion uses social media to influence purchasing decisions (2). Promotion with social media so that it can influence the word of mouth market (3) Promotion of word of mouth market in influencing product purchases (4) Promotion using social media word of mouth market in influencing product purchases. The method uses Quantitave, data collection techniques with questionnaires, samples with purposive sampling with a total of 150. Conclusions: (1) Social media promotion has an effect on product purchases with t-count = 8,664 value 0.000 < 0.05, coefficient value = 0.792, (2) Social media promotion affects word of mouth with, t-count = 4.395 with value = 0.000 <0.05, coefficient value = r 0.395, (3). Word of mouth market has an influence on product purchases, with t-count = 4.821 with a value = 0.000 <0.05, coefficient = 0.440 (4). Social media promotion affects purchasing decisions, with a coefficient = 0.0906 value = 0.0217 <0.05.
Alasan yang melatarbelakangi penelitian ini, adalah keputusan mahasiswa untuk berinvestasi masih terlalu rendah. Tidak semua mahasiwa berminat untuk melakukan investasi. Faktor penyebab yang di duga kuat melatar belakangi hal tersebut adalah karena persepsi risiko dan sikap toleransi mahasiswa. sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis. Persepsi Risiko Dan Sikap Toleransi Mahasiswa Terhadap Keputusan Investasi. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan analisis data dilakukan dengan analisis uji korelasi, uji determinasi dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko berpengaruh terhadap keputusan investasi mahasiswa , sikap toleransi risiko mahasiswa berpengaruh terhadap keputusan investasi dan persepsi risiko dan sikap toleransi risiko berpengaruh terhadap keputusan investasi mahasiswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.