ABSTRAKLatar belakang: Pandemi COVID-19 membawa pengaruh yang besar terhadap kesehatan masyarakat. Bukan hanya dari segi fisik, namun juga kesehatan psikis atau mental yang disebabkan oleh berbagai masalah dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan mental masyarakat dan mengetahui pengaruh COVID-19 terhadap kesehatan mental masyarakat Indonesia secara luas. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan studi literatur. Teknik pengumpulan data yaitu melakukan penggalian informasi berdasarkan beberapa sumber tertulis seperti buku, artikel, jurnal, majalah, serta dokumen sesuai dengan permasalahan yang dikaji.Hasil: Hasil dari penelitian ini adalah COVID-19 membawa pengaruh besar pada kesehatan fisik dan mental masyarakat di Indonesia. Adapun faktor yang mempengaruhi kesehatan mental masyarakat adalah risiko utama depresi yang muncul akibat pandemi COVID-19 antara lain: resesi ekonomi, faktor jarak dan isolasi sosial, serta stress dan trauma pada tenaga kesehatan. Pengaruh yang diakibatkan COVID-19 pada perubahan yang terjadi secara tiba-tiba, membuat masyarakat sulit beradaptasi dan menyebabkan stress hingga trauma.Simpulan: COVID-19 membawa pengaruh besar dalam kesehatan fisik dan mental masyarakat di Indonesia. Kata kunci: Pengaruh COVID-19, kesehatan mental. ABSTRACT Title: Analysis of The Effect of Covid-19 on Public Mental Health in IndonesiaBackground: COVID-19 pandemic has a major impact on public health. Not only in terms of physical, but also psychological or mental health caused by various problems and anxiety that occur as a result. This study aims to find out what factors affect people's mental health and find out how COVID-19 affects the mental health of the Indonesian people at large. Method: The method used in this research is qualitative method and literature study. The technique of collecting data is extracting information based on several written sources such as books, articles, journals, magazines, and documents according to the problems being studied. Results: The results of this study are COVID-19 has a major impact on the physical and mental health of people in Indonesia, while factors that affect people's mental health are the main risk of depression that arises due to the COVID-19 pandemic such as economic recession, distance and social isolation, stress and trauma to health workers. The effect caused by covid-19 on changes that occur suddenly, makes it difficult for people to adapt and causes stress to trauma.Conclusion: COVID-19 has a major impact on the physical and mental health of people in Indonesia.Keywords: The effect of COVID-19, mental health
Kecemasan adalah situasi di mana seseorang merasa khawatir, cemas, bahkan takut seolah-olah sesuatu yang berdampak buruk akan terjadi padanya. Kecemasan terjadi pada banyak pasien sebelum operasi. Kombinasi antara terapi murottal Al-Qur'an dan relaksasi pernapasan dalam adalah salah satu jenis terapi non-farmakologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi ini pada penurunan tingkat kecemasan pada pasien pra operasi di Rumah Sakit Umum Pusat Provinsi Nusa Tenggara Barat (RSU-NTB). Penelitian ini termasuk penelitian Pra-Eksperimental dengan desain satu kelompok pretest-posttest dengan menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien pra operasi sebanyak 16 responden. Data dianalisis dengan uji-t berpasangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel (9,667> 1,761). Ini berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari perawatan ini untuk mengurangi tingkat kecemasan pada pasien sebelum operasi. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan untuk menggunakan jenis perawatan ini dalam upaya untuk mengurangi anexity pasien pra operasi.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering dialami balita dengan gejala batuk, pilek, panas selama dua minggu terakhir. Survey mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA tahun 2016 menempatkan ISPA sebagai penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 32,10%. Lombok Tengah menunjukkan bahwa kasus terbanyak adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut dengan jumlah 19748 kasus, sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Bagu Lombok Tengah tahun 2016, tercatat kasus ISPA pada Balita sebanyak 1272 kasus, kemudian pada tahun 2017 sebanyak 1204 kasus. ISPA dapat diakibatkan oleh faktor internal dalam rumah yang meliputi faktor perilaku, individu balita, lingkungan fisik rumah, dan faktor sosial. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kebersihan rumah terhadap kejadian ISPA pada balita. Penelitian dilakukan pada bulan juni 2018 dengan populasi sebanyak 46 kepala keluarga yang memiliki balita sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 kepala keluarga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 37,5% atau 12 balita mengalami ISPA dan 62,5% atau 20 balita yang tidak mengalami ISPA. Selanjutnya berdasarkan hasil analisa data diketahui bahwa ada hubungan antara kebersihan rumah terhadap kejadian ISPA pada balita menggunakan uji chi-square dengan nilai value p=0,002. Kesimpulan : ada hubungan yang signifikan antara kebersihan rumah terhadap kejadian ISPA pada balita. Saran : rekomendasi hasil penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat serta meningkatkan pendidikan dan penyuluhan terkait kebersihan rumah dan kejadian ISPA pada balita. Â
The most direct causes of malnutrition are food consumption and infection. Yet the prolonged Covid-19 pandemic has limited low-income families’ ability to fulfil the need for nutrition consumption, particularly for children under five. Responding to this situation, we sought to develop home-based ready-to-use supplementary foods (RUSF-HB) from local ingredients that are energy-protein-dense, affordable, simple and easy to produce at home. We created three milk-free formulas (MFFs) and six standard formulas (STFs). Three cheap and abundant local foods: soybeans, cowpeas, and mung beans were combined with rice flour, refined sugar, and coconut oil. A cross-over study design was used to assess food organoleptic, which showed that the products were comparable in several sensory aspects except for the odour and the taste. Soybeans-based formulas contain slightly more energy and protein compared to mung beans or cowpeas-based ones. However, the mung beans-based formulas were more favourable to caregivers and children, particularly their taste and smell. The products contain slightly less energy than the recommended ones but high enough to supply macronutrient for those in need on a regular basis. The caregivers considered the total price for the products was affordable, and the formula was easy to follow.
Masa remaja adalah periode transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa, dimana terjadi perubahan fisik, biologis, dan psikologis. Permasalahan kesehatan pada remaja telah menjadi prioritas masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara. HIV/AIDS merupakan salah satu isu utama kesehatan reproduksi dan seksual pada remaja. Salah satu upaya pemerintah untuk terus menekan angka kejadian HIV/AIDS adalah dengan melakukan promosi dan pendidikan kesehatan reproduksi khususnya HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di Kecamatan Aikmel, Lombok Timur. Penelitian kuasi dengan rancangan pretest-postest dilakukan terhadap 30 remaja di Klinik VCT Puskesmas Kecamatan Aikmel. Observasi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan memberikan kuesioner lalu mengukur tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS. Intervensi berupa pendidikan kesehatan diberikan melalui metode ceramah dan media poster. Tingkat pengetahuan sebelum dan setelah intervensi dianalisis menggunakan paired t-test . Terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di Kecamatan Aikmel (p-value<0,05). Pendidikan kesehatan yang tepat perlu diterapkan di lingkungan keluarga dan pendidikan agar remaja memperoleh informasi yang tepat mengenai kesehatan seksual dan reproduksi
Masa remaja adalah periode transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa, dimana terjadi perubahan fisik, biologis, dan psikologis. Permasalahan kesehatan pada remaja telah menjadi prioritas masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara. HIV/AIDS merupakan salah satu isu utama kesehatan reproduksi dan seksual pada remaja. Salah satu upaya pemerintah untuk terus menekan angka kejadian HIV/AIDS adalah dengan melakukan promosi dan pendidikan kesehatan reproduksi khususnya HIV/AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di Kecamatan Aikmel, Lombok Timur. Penelitian kuasi dengan rancangan pretest-postest dilakukan terhadap 30 remaja di Klinik VCT Puskesmas Kecamatan Aikmel. Observasi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan memberikan kuesioner lalu mengukur tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS. Intervensi berupa pendidikan kesehatan diberikan melalui metode ceramah dan media poster. Tingkat pengetahuan sebelum dan setelah intervensi dianalisis menggunakan paired t-test . Terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di Kecamatan Aikmel (p-value<0,05). Pendidikan kesehatan yang tepat perlu diterapkan di lingkungan keluarga dan pendidikan agar remaja memperoleh informasi yang tepat mengenai kesehatan seksual dan reproduksi
Background: HIV / AIDS has become a global public health problem like Indonesia, with a fairly large percentage of 80% by 2020. The increase in cases is due to the absence of symptoms or special characteristics that mark the physical characteristics of ODHA and the absence of typical health complaints related to HIV. / AIDS. Anxiety is one of the things that will arise for clients in the form of feelings of fear and caution and unclear and unpleasant vigilance. The emergence of discrimination and classification will affect the quality of life and the level of welfare. Therefore, this study is important to determine the level of effectiveness of counseling interventions on clients' anxiety level with HIV / AIDS. The purpose of this study was to evaluate the effectiveness of the counseling intervention on the anxiety level of high-risk clients with HIV / AIDS. Method: Pre-experimental method with a one-group pre-test approach was developed in this study. HARS is an instrument and purposive sampling for data processing with a sample size of 21 people. Results: The results showed that the respondents had different characteristics, 70% male respondents, 30% of respondents aged 25-30 years, 50% had a high school education, and most worked as hotel employees. Conclusion: Counseling interventions can reduce clients' anxiety levels with a high risk of HIV / AIDS from 100% to 62%; in other words, counseling interventions affect clients' anxiety levels with a high risk of HIV / AIDS.
Pelayanan yang berkualitas dalam konteks pelayanan di Puskesmas adalah memberikan pelayanan kepada pasien dan keluarganya sesuai standar kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya, Pada situasi persaingan yang demikian agar dapat meningkatkan jumlah kunjungan pasien, pihak menajemen Puskesmas dituntut untuk dapat mendesain dan mengimplementasikan strategi peningkatan jumlah kunjungan yang mampu menciptakan, mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumennya dalam hal ini pasien, sehingga pada akhirnya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pasien terhadap produk yang ditawarkan Puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pasien BPJS mandiri dalam pemanfaatan layanan rawat jalan di Puskesmas Batunyala. Tujuan Khusus penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan, Mengidentifikasi pemanfaatan pelayanan, menganalisis faktor yang paling dominan terhadap pemanfaatan pelayanan Puskesmas Batunyala. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kauntitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah Cross-Sectional. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pasien dalam pemanfaatan layanan rawat jalan di Puskesmas Batunyala Hasil didapat ada pengaruh mutu pelayanan terhadap pemanfaatan layanan di rawat jalan Puskesmas Batunyala, ada Pengaruh kepatuhan membayar iuran terhadap pemanfaatan layanan di rawat jalan Puskesmas Batunyala. Dari hasil uji chi-square didapat ada Pengaruh kemudahan informasi terhadap pemanfaatan layanan di rawat jalan Puskesmas Batunyala. Faktor mutu pelayanan memiliki pengaruh paling dominan terhadap pemanfaatan layanan di Puskesmas Batunyala. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah Ada Pengaruh antara mutu, kepatuhan membayar iuran BPJS mandiri, kemudahan informasi dengan pemanfaatan layanan rawat jalan di Puskesmas Batunyala. Sedangkan faktor yang paling dominan adalah mutu pelayanan puskesmas Batunyala.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.