The purpose of this research was to investigate the effects of Metacognitive Guidance Approach assisted by GeoGebra on mathematical literacy. In particular, the study compares two learning environment: a) conventional learning, and b) metacognitive guidance learning using GeoGebra. This study was carried out on student‟s ability level (low, medium and high ability group), and their competence on mathematical literacy. This research was non equivalent pretest – postest - control group design. The results of data analysis showed that: 1.a) the students who were exposed to MG+GeoGebra outperform students that were not exposed to MG+GeoGebra on mathematical literacy; 1.b) the students in high and medium ability group who were exposed to MG+GeoGebra outperform students that were not exposed to MG+GeoGebra on mathematical literacy; 2) there was no interaction between learning method and student‟s ability level on mathematical literacy.
Muslim youth in Pekanbaru currently interacts with different culture and tradition. They actively consume modern values spread by global media from different countries. In Muslim societies like Pekanbaru, the rise of modernity and globalization brings multiple impacts on them. One of them is that it supports the growth of piety or religiosity both in the private and public sphere among young Muslims. However, some people may indicate that this piety is a potential or same as radicalism. Radicalism and piety are two complicated terms among young Muslims in this town. As a result, this raises a question on how these Muslim youth understand and practice radicalism and piety. This article argued that, as the impact of globalization and modernity, piety was blended with capitalism and other non-Islamic ideologies. As a result, this article found that, first, Muslim youth in Pekanbaru were negotiating their piety and radicalism with non-Islamic ideologies such as modernity, capitalism, and so forth. Secondly, they could not be labeled into a single term like pious or radical. This is because they were still in the process of negotiation between piety and radicalism.
Produk berupa LKPD berbasis problem-based learning untuk memfasilitasi kemampuan literasi matematis siswa yang dihasilkan dalam riset ini dilakukan dengan metode penelitian dan pengembangan (RND). RND dilakukan dengan model ADDIE. Subjek yang digunakan dalam riset ini adalah siswa kelas VIII dan IX MTs Negeri 5 Serang. Instrumen tes dan non tes yang digunakan dalam riset ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Pengujian skala terbatas dilakukan untuk mengukur kelayakan draf awal LKPD berdasarkan aspek bahasa, ketertarikan, dan kepraktisan LKPD. Selanjutnya, pengujian validasi ahli dilakukan terhadap 2 ahli media pembelajaran dan 2 ahli pendidikan matematika. Sedangkan untuk mengetahui peningkatan kemampuan literasi matematis, siswa diberikan instrumen pretes dan postes. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan uji validasi kelayakan LKPD yaitu: rata-rata skor uji validasi ahli media pembelajaran sebesar 90%, serta rata-rata skor uji validasi ahli pendidikan matematika sebesar 92%. Selain itu, skor kemampuan literasi matematis siswa mengalami peningkatan. Adapun gain yang dihasilkan pada uji lapangan ini adalah sebesar 0,73.
Pendidikan Multikultural adalah satu satu model pendidikan yang mencoba membangun sikap menghargai perbedaan dankerja sama untuk mencapai cita-cita mulia dalam bingkai keragaman etnis, suku, budaya, dan agama. Dalam konteks pendidikan Islam, ini relevan dengan tugas kemanusiaan yang dijadikan sebagai tujuan pendidikan Islam, yaitu sebagai hamba (abd) dan sebagai khalifah. Tugas kehambaan, manusia secara niscaya tidakdapat menafikan realita yang ada di sekitarnya.Sedang tugaskekhalifahannya menuntut aktualisasi ide-ide ketuhanannya dalam praktekkehidupan sehari-hari, bagi sesama maupun alam semesta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan bahan ajar E-Modul interaktif berbasis TPACK untuk memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP pada materi aljabar dan untuk mengetahui respon siswa terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D), dengan model ADDIE (Analysis, Desain, Development, Implementation, dan Evaluation). Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan pemecahan masalah, lembar validasi, dan lembar penilaian siswa. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil validasi ahli, serta respon siswa terhadap E-Modul interaktif berbasis TPACK. Pada hasil data penelitian diperoleh bahwa bahan ajar E-Modul interaktif berbasis TPACK layak digunakan dengan tingkat kelayakan 91,6% yang berasal dari uji ahli media, 88,3% dari uji ahli pendidikan matematika dan 95% dari uji ahli matematika . Respon siswa pada uji lapangan baik mulai dari kelengkapan sudah sangat lengkap (63%), tampilan yang menarik (50%), kombinasi warna yang bagus (53%), bahasa yang mudah dimengerti siswa SMP bagus (57%), ilustrasi dapat mewakili materi Aljabar (57%), dan E-Modul dapat membantu kemampuan pemecahan masalah matematis (57%). Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa bahan ajar E-Modul interaktif berbasis TPACK layak digunakan dan dapat membantu kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VII SMP.
Budaya populer pada dasarnya memiliki hubungan dengan politik di Indonesia. Dalam politik, media digunakan sebagai alat oleh kandidat untuk berkampanye dan mengiklankan dirinya. Dengan kemunculan televisi dan media sosial, budaya populer semakin terimplementasikan dalam wilayah politik. Hal ini bisa dipahami sebab dalam sistem politik dewasa ini, menjadi politisi yang populer merupakan hal yang krusial. Hal ini dikarenakan mereka yang populer cenderung akan dipilih dalam pemilu. Artikel ini berusaha menganalisis hubungan antara budaya populer dan politik di Indonesia. Artikel ini menemukan bahwa politik dalam budaya populer telah mendorong penguatan politik identitas di Indonesia. Kedua, ia juga mendorong lahirnya berita-berita bohong sehingga memproduksi fragmentasi yang parah dalam masyarakat bawah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan produk media pembelajaran interaktif berbantuan Geogebra pada materi bangun ruang sisi datar dan untuk mengetahui respon siswa untuk mendukung students geometric thinking skills. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (RnD) dengan model ADDIE. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Kramatwatu dengan uji coba skala terbatas sebanyak 5 siswa, sedangkan uji coba lapangan sebanyak 26 siswa. Berdasarkan hasil data penelitian diperoleh, dapat disimpulkan media pembelajaran interaktif berbantuan Geogebra dengan tingkat kelayakan 95,83% dari ahli media dengan kategori “Sangat Layak”, tingkat kelayakan 86,54% dari ahli matematika dengan kategori “Sangat Layak” dan tingkat kelayakan 77,08% dari ahli pendidikan matematika dengan kategori “Layak”. Respon siswa pada uji skala terbatas sebesar 84% dengan kategori “Sangat Baik” dan pada uji lapangan sebesar 79% dengan kategori “Baik”.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.