Abstrak: Pembelajaran di sekolah umumnya masih mengandalkan bahasa verbal dalam penyampaian materi, sehingga keterampilan berpikir dan hasil belajar siswa menjadi rendah. Salah satu solusinya adalah menggunakan media belajar berbasis audiovisual yang mampu meningkatkan aspek metakognitif dan penguasaan konsep siswa, seperti Macromedia Flash. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keterampilan metakognitif dan penguasaan konsep biologi siswa kelas VIII SMPN 6 Mataram yang menggunakan pembelajaran berbasis Macromedia Flash dengan tanpa Macromedia Flash. Rancangan penelitian ini adalah the static-group comparison design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) siswa yang dibelajarkan dengan Macromedia Flash memiliki nilai rata-rata keterampilan metakognitif yang lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan tanpa Macromedia Flash, yaitu 85,84 dan 66,80. Berdasarkan hasil uji t diperoleh bahwa terdapat perbedaan keterampilan metakognitif siswa antara kedua kelas tersebut. 2) nilai ratarata penguasaan konsep siswa pada kelas kontrol lebih tinggi daripada kelas eksperimen yaitu sebesar 85,44 dan 84,79. Analisis uji t menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan penguasaan konsep siswa yang belajar dengan Macromedia Flash dengan siswa yang belajar tanpa Macromedia Flash. Kata kunci: Keterampilan metakognitif, Macromedia Flash, Penguasaan KonsepAbstract: Generally in school, the concept delivery in learning process still relies on verbal language, as the result, student's thinking skills and learning outcome become low. Therefore, audiovisual-based learning is needed to improve student's metacognitive and learning outcome aspects, for example by using Macromedia Flash. This research is aimed to differentiate student's metacognitive skills and concept mastery at grade VIII in SMPN 6 Mataram between students who are taught by Macromedia Flash and students who are taught without using Macromedia Flash. This research is included into pre-experimental and the design was the static-group comparison design. The results of this research showed that: 1) students who were taught by Macromedia Flash had average values for metacognitive skils higher than students who were taught without Macromedia Flash, that were 85.84 and 66.80 respectively. From t-test obtained that there was difference of metacognitive skills between both sample groups; 2) the average values of student's concept mastery in control group was higher than students in experimental group, that were 85.44 and 84.79 respectively. T-test analysis indicated that there was no difference of concept mastery between students who were taught by Macromedia Flash and students who were taught without Macromedia Flash. Key words: Metacognitive Skills, Macromedia Flash, Concept Mastery PENDAHULUANPerkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangat pesat era ini dan memberikan pengaruh positif pada bidang pendidikan. Bagi guru, teknologi akan mempermudah dalam penyampaian materi atau konsep dengan berbantuan media pembelajaran. Penggunaan media yang tepat akan me...
Abstract. Zulhalifah, Syukur A, Santoso D, Karnan. 2021. Species diversity and composition, and above-ground carbon of mangrove vegetation in Jor Bay, East Lombok, Indonesia. Biodiversitas 22: 2066-2071. Mangroves play a very important role to mitigate global warming. This study aimed to assess the species diversity and composition as well as the above-ground biomass and carbon content of mangroves in Jor Bay (Teluk Jor), Lombok Island, Indonesia. A purposive sampling method was implemented using transects and square plots as data collection techniques. The data was analyzed to reveal the frequency, density, dominance, above-ground biomass, and carbon content. The results of this study found seven mangrove species, namely Avicennia marina, Ceriops tagal, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, and Lumnitzera racemosa. In general, Sonneratia alba was the most important species in terms of frequency, density, and dominance followed by Rhizophora apiculata. In total, mangrove vegetation in Jor Bay stored 697.45 ton C/ha, or equivalent to carbon monoxide uptake of 2559.63 CO2/ ha. In accordance with species composition, Sonneratia alba had the largest contribution to total carbon content with 453.76 tons C/ha), followed by Rhizophora apiculata with 74.47 tons C/ha. These findings suggest that mangrove vegetation in Jor Bay stored large amount of carbon in the form of above-ground biomass, implying the importance to preserve this area for carbon conservation.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ukuran rajungan yang tertangkap, menganalisisperbandingan jumlah rajungan jantan dan betina yang tertangkap, dan menganalisiskarakteristik habitat (salinitas, suhu, pH, dan bentuk dasar substrat perairan) di daerahpenangkapan rajungandi Dusun Ujung Lombok Timur. Jenis penelitian ini adalahpenelitian diskriptif dengan menggunakan metode survai dalam pengambilan data.Parameter yang diteliti adalah parameter biologi dan ekologi rajungan. Parameterbiologi yang diamati adalah jenis kelamin, dan lebar karapas, sedangkan parameterekologi adalah suhu, salinitas, dan pH perairam serta bentuk dasar substrat. Kondisisubstrat didominasi oleh fraksi pasir diikuti oleh fraksi lumpur dan fraksi liat. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa kualitas air di daerah penelitian sangat sangat layak bagikehidupan rajungan, dengan sebaran suhu antara 290C – 300C. Salinitas perairan didaerah penelitian berkisar dari 31 sampai 32 ppt, dan Nilai pH perairan di lokasipenelitian berkisar antara 7.2 sampai 7.5. Distribusi lebar karaps rajungan di dominasioleh lebar diatas 100 mm baik jantan maupun betina. Proporsi lebar karapas rajunganjantan yang tertangkap dengan lebar diatas 100 mm adalah sebesar 41,7% dan betinasebesar 48,3% dari total sampel penelitian. Nisbah kelamin antara rajungan jantan danbetina adalah 0,8 : 1. Hal ini menunjukkan bahwa rajungan jantan dapat membuahilebih dari satu rajungan betina.
Research on seagrass fishes resources condition was conducted in the intertidal zone of Ekas Bay, East Lombok. Sampling of fishes was conducted using the swept area method with beach seine. The result of this research in three station showed that the degree of fishes diversity was low. There was a strong indication that the fishes species in the research area were dominated by certain fish species. In general, the firtility of Ekas Bay coastal water was semilar with the other coastal waters, however the environmental condition mainly the low of persentage of seagrass covering in the research location was the main couse of the low diversity of seagrass fish of the area. High exploitation followed by destruction methods of exploitation can be the main causes of fish degradation habitat, mainly in the seagrass of Ekas Bay, East Lombok. Key words: fish habitat, Lombok, marine,seagrass fishs AbstrakPenelitian kondisi sumberdaya ikan padang lamun telah dilakukan di wilayah intertidal Teluk Ekas, Lombok Timur. Pengambilan sampel ikan menggunakan metode swept area dengan pukat pantai (beach seine) di tiga stasiun pengamatan menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman ikan di lokasi penelitian rendah. Ada indikasi yang sangat kuat bahwa dominansi suatu jenis ikan di setiap stasiun pengamatan. Secara umum, kesuburan perairan Teluk Ekas relatif sama dengan perairan lainnya, namun kondisi lingkungan terutama persentasi penutupan padang lamun yang rendah menjadi penyebab utama rendahnya keanekaragaman ikan padang lamun di lokasi penelitian. Tingkat eksploitasi yang tinggi disertai dengan cara eksploitasi yang tidak mempertimbangkan kesinambungan pemanfaatan sumberdaya menjadi penyebab rusaknya habitat ikan, khususnya padang lamun di Teluk Ekas, Lombok Timur. Kata kunci: ikan padang lamun, habitat ikan, laut, Lombok.
Abstrak: Masyarakat tani Dusun Mertak Umbak Desa Mertak Tombok Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah masih memiliki pengetahuan tentang budidaya pertanian yang rendah. Rendahnya pengetahuan masyarakat berdampak pada rendahnya hasil usaha pertanian yang mereka peroleh. Oleh karena itu diperlukan pembinaan masyarakat tani Dusun Mertak Umbak tentang usaha pertanian berbasis agribisnis. Salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan dapat dikembangkan di Dusun Mertak Umbak adalah tanaman cabai rawit. Masalah-masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat tani Dusun Mertak Umbak adalah: (1) Hasil usaha pertanian yang diperoleh masyarakat tani Dusun Mertak Umbak masih tergolong rendah, (2) masyarakat tani Dusun Mertak Umbak tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya tanaman cabi rawit dengan sistem bedengan dan aplikasi mulsa plastik, (3) masyarakat tani Dusun Mertak Umbak tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang pemupukan tanaman cabai rawit menggunakan kompos. Dalam upaya mengatasi masalah pertama maka tim memberikan solusi dengan membudidayakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi yaitu tanaman cabai rawit. Untuk mengatasi permasalahan kedua maka tim memberikan solusi dengan melakukan pembinaan masyarakat tani dalam budidaya tanaman cabai rawit dengan sistem bedengan dan aplikasi mulsa plastik. Selanjutnya untuk mengatasi permasalahan ketiga, tim memberikan solusi dengan melakukan pendampingan masyarakat dalam melakukan pemupukan tanaman menggunakan kompos. Hasil pengabdian masyarakat ini adalah: (1) masyarakat Dusun Mertak Umbak Desa Mertak Tombok yang menjadi mitra kegiatan ini memiliki pengetahuan dan keterampilan membudidayakan cabai rawit dengan sistem bedengan lahan dan aplikasi mulsa plastik, (2) Mitra memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang teknik pembuatan kompos, (3) mitra memiliki respons yang baik terhadap pelaksanaan kegiatan dan berkomitmen untuk moncoba memanfaatkan kotoran ternak yang ada disekitarnya sebagai bahan baku pembuatan kompos. Selanjutnya menggunakan kompos untuk meningkatkan hasil panen tanaman pada lahan pertanian yang mereka miliki Kata-kata kunci: Pembinaan masyarakat, budidaya cabai rawit, bedengan lahan dan mulsa plastik
Keberhasilan siswa dalam lomba olimpiade sains memberikan informasi tentang keefektifan guru dalam pembinaan olimpiade sains di sekolahnya. Analisis situasi di SMPN 20 Mataram menunjukkan bahwa prestasi siswa dalam lomba olimpiade sains tersebut belum optimal. Proses pembinaan olimpiade sains oleh guru IPA lebih banyak melalui pembahasan tes yang lebih mengarahkan siswa menghapal jawaban tes, padahal tes olimpiade sains selama ini lebih menuntut siswa berpikir tingkat tinggi dan menerapkan keterampilan proses sains dalam menjawab tes. Dengan demikian, dilakukan pengabdian masyarakat dengan tujuan meningkatkan kemampuan guru IPA SMPN 20 Mataram dalam pembinaan olimpiade sains, terutama dalam melatih keterampilan proses sains siswanya. Peningkatan kemampuan guru tersebut dilakukan melalui pendampingan guru dalam mengembangkan tes keterampilan proses sains. Pendampingan ini dilakukan melalui kegiatan pelatihan penyusunan tes keterampilan proses sains dan kunjungan dari tim pengabdian ke sekolah untuk mendiskusikan kesulitan yang masih dihadapi guru dalam mengembangkan tes olimpiade sains. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa guru IPA di SMPN 20 Mataram menjadi lebih mengenal karakteristik tes olimpiade sains termasuk teknik mengembangkan tes keterampilan proses sains, serta memiliki peningkatan keterampilan dalam mengembangkan tes terutama yang berkaitan dengan penerapan keterampilan proses sains. Keywords: IPA; keterampilan proses sains; olimpiade sains nasional
Perikanan skala kecil adalah perikanan dengan ciri teknologi sederhana dan keberadaannya tergantung pada keterrsediaan sumberdaya ikan di wilayah perairan pesisir, seperti pada perairan sekitar padang lamun. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi kekayaan spesies ikan hasil tangkapan nelayan kecil pada perairan padang lamun di sepanjang perairan pesisir Lombok Tengah. Pengambilan data menggunakan metode transek dan kuadran untuk lamun, dan ikan menggunkan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan statistik diskriftif. Selanjutnya, analisis nilai keanekaragaman menggunakan Indeks Shannon-Wiener, keseragaman dengan Evennes Indeks dan dominansi dengan Simpson Indeks. Spesies lamun yang ditemukan adalah 10 spesies. Komposisi spesies ikan terdiri dari 22 famili dan 32 spersies. Sardinella gibosa dengan jumlah individu paling tinggi (21, 70 %) dan yang paling rendah adalah adalah Gazza minuta, Lutjanus fulviflamma dan Paraplagusia blochi sebesar 0,07 %. Lokasi dengan nilai Indeks Keanegaraman ikan paling tinggi adalah Teluk Kute (2,39) dan yang paling rendah adalah Teluk Gerupuk (2,0). Indek ekologi lain, seperti indeks keseragaman (E) dan Dominansi (D) menujukkan bahwa tingkat keseragaman ikan berada pada katagori sedang dan tidak ada spesies ikan yang dominan. Asosiasi ikan dengan lamun dalah bukti kontribusi perikanan di perairan padang lamun dapat menjadi sumber matapencaharian nelayan kecil di lokasi studi, terutama dari keberadaan kelompok ikan ekonomi tinggi seperti famili Siganidae, Scaridae, Lutjanidae, Mullidae dan Carangidae. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlindungan kekayaan spesies ikan yang berasosiasi dengan lamun bertujuan tidak hanya memelihara aspek ekologi tetapi sangat penting untuk matapencaharian nelayan kecil.
Sea urchins are marine biota that have many benefits for life, so there is a need for information about the existence of sea urchins. The existence of sea urchins in marine ecosystems has a significant influence on the ecological balance, one of which is for coral reefs, because sea urchins are one of the control of macroalgae populations. The purpose of this study was to determine the species abundance, diversity index, dominance index and distribution pattern of sea urchins (Echinoidea) at Lakey Beach, Hu'u District, Dompu Regency. This type of research is descriptive exploratory using purposive sampling method (chosen method) in determining the three research stations. The data obtained were analyzed using the species formula, the Shanon Wienner diversity index, the Simpson dominance index, and the Morisita index. The results showed that the highest species on the Lakey Coast were Echinometra mathei with values of 0.60 Ind/mò and Echinometra viridis with values of 0.45 Ind/mò. The diversity index of sea urchins at Lakey Beach is included in the moderate criteria with a species diversity index value of H'=1.03. The sea urchin dominance index in Lakey Beach is included in the low criteria with a species dominance index of 0.42. The distribution pattern of sea urchins on Lakey Beach includes two criteria, namely flocking and uniform. Types of sea urchins that belong to a grouped distribution pattern are Echinometra mathei and Echinometra viridis. While the types of sea urchins that have a uniform distribution pattern are Diadema setosum, Echinotrix calamaris (brown striped spines), Mespilia globulus, and Tripneustus gratilia. This research can be used as a reference and source of information to see the condition of the ecosystem in Lakey Beach, Hu'u District, Dompu Regency. So that the community and can preserve marine life such as sea urchins (Echinoidea) so that their lives can be maintained.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.