Kegiatan fisik yang sering dilakukan oleh anak prasekolah seperti: berguling, melompar, meluncur, berputar, berjalan dan berlari dipercaya dapat menjadi sarana dalam merangsang sistem kepekaan dan sensori bagi anak usia dini. Kegiatan tersebut melibatkan emosi dan fisik setiap individu. Setiap kegiatan yang dilakukan mengandung nilai yang penting bagi aspek perkembangan dasar?é?á anak. Nilai-nilaiyang terkandung dalam setiap permainan dapat menjadi sarana dalam pemecahan masalah yg dihadapi. Penelitian tentang ?óÔé¼?ôPermainan tradisional sebagai media stimulasi aspek perkembangan?é?á anak usia dini?óÔé¼?Ø ini bertujuan untuk : (1) Mencari, merekonstruksi, dan mengklasifikasi permainan tradisional yang ada di Jawa Tengah sesuai dengan nilai budaya masyarakat. (2) Menganalisis permainan tradisional sebagai sarana stimulan empat aspek perkembangan anak usia dini yaitu aspek fisik motorik, sosial emosional, kognitif dan bahasa. Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang diperoleh dari berbagai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode observasi, kuisioner dan wawancara. Penelitian ini dilakukan dalam empat tahap yaitu : Tahap I : Tahap pendahuluan/ awal dilakukan dengan observasi lapangan; Tahap II : Pengembangan awal, rancangan untuk mengidentifikasi permainan tradisional yang dilakukan di TK Tunas Rimba I Semarang;?é?á Tahap III : Melakukan wawancara, pengisian kuisioner / angket tentang permainan tradisional; dan Tahap IV?é?á?é?á?é?á?é?á?é?á?é?á : menganalisis manfaat permainan tradisional sebagai stimulan aspek perkembangan anak. Kesimpulan yang ditemukan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat lima jenis permainan tradisional yang dilaksanakan di TK Tunas Rimba I Semarang. Jenis permainan tradisional tersebut merupakan sarana dalam mengembangkan aspek perkembangan dasar anak, seperti: pisik-mitorik, kognitif, sosial-emosional, dan bahasa. Terlebih lagi, anak usia dini dapat mengenal nilai-nilai budaya lokal yang terdapat dalam setiap jenis permainan. Hal ini sesuai dengan semboyan pembelajaran pada anak usia dini ?óÔé¼?ôBelajar seraya Bermain?óÔé¼?Ø stimulasi aspek perkembangan anak berasal dari permainan khususnya permainan tradisional budaya leluhur. ?é?á Kata kunci: permainan tradisional, media stimulasi, aspek perkembangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi SRA (Sekolah Ramah Anak) dalam pelaksanaan pembelajaran anak usia dini di Jenjang Satuan PAUD Se-Kecamatan Semarang Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data-data diperoleh melalui kajian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis datanya dilakukan secara deskriptif untuk mendapatkan pemahaman tentang identifikasi Sekolah Ramah Anak dalam pembelajaran anak usia dini di Jenjang Satuan PAUD Se-Kecamatan Semarang Selatan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa identifikasi Sekolah Ramah Anak dalam pembelajaran anak usia dini di Jenjang Satuan Paud Se-Kecamatan Semarang Selatan sudah cukup baik. Pada prakteknya, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan prinsip Sekolah Ramah Anak sudah hampir mendekati teori yang ada. Ini dibuktikan dengan hasil pengamatan dan dokumentasi pada setiap Jenjang Satuan PAUD se-Kecamatan Semarang Selatan. Pengamatan dan dokumentasi difokuskan pada kelengkapan Sarana dan Prasarana yang digunakan dalam Satuan Paud se-Kecamatan Semarang Selatan, pelaksanaan metode pembelajaran, sikap terhadap siswa, dan kesehatan lingkungan. Sarana dan prasarana yang digunakan di Satuan PAUD se-kecamatan semarang selatan telah ditata sedemekian rupa sehingga lingkungan secara keseluruhan dapat mendukung kegiatan anak, baik secara fisik, mental maupun motorik. Hanya saja pelaksanaa metode pembelajaran yang telah dirancang dan dipersiapkan oleh guru tidak dapat dilakukan secara maksimal dikarenakan beberapa sebab. Selain itu, dalam penyampaian materi pembelajaran, guru sudah cukup bervariatif dalam penggunaan metode pembelajaran disesuaikan dengan materinya dan didukung dengan media permainan serta komunikasi yang aktif antara guru dan peserta didik sudah cukup aktif. Keyword : SRA (Sekolah Ramah Anak), Pembelajaran Anak Usia Dini, Jenjang Satuan PAUD Se-Kecamatan Semarang Selatan.
Perkembangan motorik sering dijadikan tolak ukur untuk membuktikan bahwa anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Neurokinestetik merupakan bagian dari ilmu saraf terapan yang merupakan bentuk stimulasi yang dapat merangsang sel-sel otak anak untuk berkembang dengan baik dan membentuk kecerdasan kinestetik sehingga dapat mendukung perkembangan kecerdasan ganda. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan pembelajaran neurokinestetik sebagai dasar pengembangan motorik dan literasi pada anak usia 4-5 tahun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah guru RA yang terdiri dari 5 orang, orang tua murid, dan Perangkat pembelajaran. Data yang diperoleh dianalisis dalam bentuk deskriptif kualitatif secara mendalam, berkelanjutan dan terus menerus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kinestetik adalah kemampuan kematangan saraf yang mematangkan gerakan refleks menjadi gerakan yang terkontrol dan terkoordinasi. Hal ini dapat berdampak pada integrasi yang baik antara proses berpikir dan keseimbangan tubuh. Selain itu, mereka memiliki keseimbangan tubuh yang baik, fleksibilitas yang baik dan tentu saja hal itu dapat berdampak pada kesiapan literasi yang lebih baik di masa depan.
AbstrakKematangan emosional anak perlu diperhatikan oleh orang tuanya. Anak dikatakan memiliki emosi yang sudah matang adalah anak mudah menyesuaikan diri dengan teman baru, bertanggung jawab atas tugas yang harus diselesaikan dan sudah mampu mengendalikan emosi pada dirinya.Fokus penelitian berdasarkan latar belakang diatas adalah menganalisis kematangan emosional yang muncul pada anak usia masuk TK A. Dari data hasil penelitian telah mendapatkan hasil ada 3 anak dari 27 murid di TK Perintis belum matang usianya. Kematangan emosioanal yaitu suatu keadaan atau kondisi untuk mencapai tingkat perkembangan menuju kedewasaan. Anak yang belum matang emosinya akan bergantung pada orang tua. Di lingkungan sekolah orang tua ikut masuk ke dalam kelas menemani anak pada sat pembelajaran, dan anak dikatakan sudah matang jika anak sudah siap dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah dan mampu menyelesaikan pembelajaran.Kata kunci: kematangan emosional, usia masuk sekolah. AbstractAll parents want the best education for their children. To enter the world of education ideally the age of children is 4-6 years. Because at that age the child can understand the rules of living discipline and a sense of responsibility for himself and for others. Children's emotional maturity needs to be considered by their parents. Children are said to have emotions that are mature are children easily adjust to new friends, responsible for tasks that must be completed and are able to control emotions in him. Focusing research based on the background above is to analyze the emotional maturity that appears in children entering kindergarten A. From the results of the research data, there are 3 children out of 27 students in Pioneer Kindergarten who are not yet mature. Emotional maturity is a condition or condition to reach the level of development towards maturity. Children who have immature emotions will depend on parents. In the school environment parents enter the class to accompany the child at the time of learning, and the child is said to be mature if the child is ready to take part in learning activities at school and is able to complete learning.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.