Pendahuluan: Anemia dan banyak masalah serius lainnya dapat diakibatkan oleh kekurangan zat besi, zat gizi mikro yang mutlak diperlukan untuk kesehatan manusia. Anemia defisiensi besi (IDA), yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia, terutama ibu hamil, disebabkan oleh asupan zat besi yang tidak memadai atau malabsorpsi. Wanita hamil dianggap sebagai kelompok yang paling berisiko untuk IDA karena peningkatan kebutuhan zat besi yang mereka alami selama kehamilan. Health Organization (WHO) memperkirakan 38% ibu hamil mengalami anemi. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian observasional analitik atau survei analitik. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria adalah 93 ibu hamil Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan Ada hubungan yang signifikan antara usia kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil p-value = 0,001 (<0,05), ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kejadian anemia pada ibu hamil p-value = 0,004 (< 0,05 dan ada hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil p-value = 0,018) (< 0,05). Kesimpulan: Sebagai upaya preventif terhadap anemia pada kehamilan, ibu hamil perlu meningkatkan pengetahuan tentang usia saat kehamilan, pengetahuan tentang anemia, dan meningkatkan status gizi pada ibu hamil.
Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah (1) Pendampingan stimulasi perkembangan balita melalui buku KIA (2) Pembinaan tata ruang Islami (3) Pembinaan sikap dan tingkah laku Islami. Mitra kerjasama kegiatan ini adalah kelompok ibu yang mempunyai Balita di Lingkungan Dasan Kolo Kecamatan Pagutan Kota Mataram. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat terdiri dari tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada Tahap persiapan, tim pengabdian melakukan pra kunjungan ke tempat Mitra. Tahap Pelaksanaan terdiri dari kegiatan pre test dan penyuluhan dan pelatihan kepada kelompok ibu Balita tentang perkembangan tumbuh kembang Balita dan pembinaan tata ruang Islami. Tahap Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan menilai tingkat keberhasilan penyuluhan dan pembinaan yang telah dilakukan. Hasil pengabdian membuktikan bahwa ibu balita sudah mampu memahami tumbuh kembang balita melalui buku KIA dan mampu memodifikasi ruangan secara Islami.
Low back pain is common in pregnancy with varying reported incidences. Low back pain is back pain that occurs in the lumbosacral region. In general, back pain that occurs in pregnant women is influenced by several factors, namely changes in body posture during pregnancy, low back pain usually increases with parity. The risk of back pain in pregnancy is increased in women who have previously had back pain and are overweight. National guidelines recommend that healthy pregnant women should do light physical exercise every day. Most women reduce physical activity during pregnancy and only a few studies have found that pregnant women are physically active during pregnancy.The purpose of this study was to determine the effect of Pregnancy Exercises on Back Pain in Pregnant Women. The method in this study is a literature review, which tries to explore how the effect. The results in this study indicate that the results of 8 previous studies indicate that there is a significant effect of Pregnancy Exercises on Back Pain in Pregnant Women. The conclusion in this study is that of Pregnancy Exercises can reduce Back Pain in Pregnant Women. Pregnancy exercise or exercise can provide benefits to maintain and improve the physical health of pregnant women, improve blood circulation, reduce complaints of cramps or aches, and prepare for breathing, muscle and pelvic activity to face the labor process. Pregnancy exercise has very important benefits for pregnant women.
Toddler age is a golden period for the development and growth of the baby's brain which is commonly referred to as the golden period, especially the first 1000 days. Behind the importance of maintaining the growth and development of infants, there is a failure to grow in the form of short height for age due to chronic malnutrition called stunting. The province of West Nusa Tenggara (NTB) has a higher prevalence of stunting than the province of Bali as the closest province to NTB, which is 33.5%, while the province of Bali is 21.9%. Stunting is caused by various factors including maternal education, sanitation, access to health care facilities, and infection. This study aims to determine the risk factors for stunting in the province of NTB. This study uses secondary data from Riskesdas for the province of NTB in 2018 obtained from the Health Research and Development Agency (Balitbangkes) of the Indonesian Ministry of Health with an analysis unit for children aged 0-59 months in the province of NTB. Data were analyzed by univariate, bivariate and multivariate with the help of SPSS 25.0 program. Bivariate test using Chi-square test and multivariate test using logistic regression. This study found that children under five in the province of NTB had a normal nutritional status of 71.2%. There were no differences in the nutritional status of the respondents according to the characteristics of the children, either history of illness or gender, there were significant differences in the nutritional status of the respondents according to the mother's education and the number of household members, and there were no differences in the nutritional status of the respondents according to the environment. It is hoped that the NTB provincial government, the NTB Provincial Health Office, the NTB provincial BKKBN, and the local district/city government can synergize with each other in implementing the stunting toddler intervention program, especially for mothers with low and middle education.
Dunia saat ini sedang dilanda wabah pandemi virus menyerupai infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) yang masih belum diketahui penyebabnya dengan pasti. Sampai dengan tanggal 27 Juli 2020 jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur sebanyak 20.539 kasus terkonfirmasi positif, 12.318 orang dinyatakan sembuh, dan 1.589 orang dinyatakan meninggal (Gugus tugas percepatan Covid-19 RI, 2020). kasus positif Covid-19 di Sidoarjo, sampai dengan tanggal 27 Juli 2020 terdapat 3.041 orang terkonfirmasi positif, 1.745 orang dinyatakan sembuh, dan 180 orang dinyatakan meninggal (Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo, 2020). Tujuan dilakukannya untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap masyarakat Sidoarjo tentang upaya pencegahan penularan Covid-19. Rancangan penelitian ini adalah survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi responden yaitu laki-laki atau perempuan berusia lebih dari sama dengan 20 tahun yang berdomisili di kabupaten Sidoarjo. Pengumpulan data menggunakan kuesioner berbasis google formulir yang disebarkan melalui whatsapp pada tanggal 15-18 Juli 2020 ke 18 kecamatan. Kuesioner mendapat tanggapan sebanyak 124 orang dari 13 kecamatan. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang upaya pencegahan penularan Covid-19 sebanyak 94,4% namun sebagian besar responden memiliki sikap negatif sebanyak 54,8%. Diharapkan edukasi oleh pemerintah desa/kecamatan/kabupaten lebih maksimal dengan mengikutsertakan tokoh agama, dan tokoh masyarakat dari tingkat RT/RW/desa/kelurahan tentang upaya pencegahan penularan Covid-19 di Sidoarjo. Kata kunci: pencegahan penularan, Covid-19, Sidoarjo
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.