Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar mahasiswa melalui pembelajaran berbasis masalah. Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi pendidikan matematika yang mengambil mata kuliah Aplikasi Komputer. Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus, dimana setiap siklus terdiri atas 2 pertemuan. Data diperoleh melalui tes kemampuan pemecahan masalah dan angket kemandirian belajar. Hasil tes pemecahan masalah dari siklus I sampai dengan siklus III selalu mengalami peningkatan. Rata-rata tes pemecahan masalah pada siklus I sebesar 71,58; pada siklus II sebesar 76,67; dan pada siklus III sebesar 81,88. Data kemandirian belajar yang diambil menggunakan angket menunjukkan terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus berikutnya. Pada siklus I, rata-rata kemandirian belajar sebesar 60,53; pada siklus II sebesar 65,29; dan pada siklus III sebesar 68,12. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar mahasiswa yang mengikuti mata kuliah aplikasi komputer.Abstract. This research was action research which aimed to improve the problem solving skills and the self-directed learning using problem based learning. The subject of the research was the student at the programme of study in mathematics education who took Computer Application courses. This research was held in three cycles in with two meetings at each cycle. The data were taken through problem solving skills test and self-directed learning questionnaire. The problem solving test result from the first to the third cycle shown an increase. The average first cycle was 71,58, the second cycle was 76,67, and the third cycle was 81,88. The result data of self-directed learning showed that there was an increase from the first cycle to the next cycle. In the first cycle, the average student's self-directed learning was 60,53, the second cycle was 65,29, and the third cycle was 68,12.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari gender pada materi bangun ruang sisi datar. Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi deskriptif kualitatif. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling, yang terdiri dari tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan SMP N 2 Jatilawang. Pengambilan data menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah matematis, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan menggunakan tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji validasi menggunakan triangulasi teknik, yaitu menggunakan tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: siswa laki-laki cennderung dapat menyelesaikan permasalahan, hanya saja tidak melakukan cek kembali. Siswa perempuan cenderung menyelesaikan permasalahan sampai tahap mengecek kembali dengan benar. Perlu pembiasaan untuk mengecek kembali terhadap penyelesaian yang dilakukan agar setiap solusi yang diberikan terhindar dari kesalahan. Kata kunci: Bangun ruang sisi datar; gender; pemecahan masalah matematis.
Penelitian dan Pengembangan ini difokuskan untuk mengembangkan modul statistika deskriptif berbasis pemecahan masalah. Modul dikembangkan menggunakan tahapan perencanaan, perancangan, dan pengembangan yang diadopsi dari model pengembangan Thiagarajan. Modul dikatakan valid berdasarkan penilaian validator; dikatakan praktis berdasarkan hasil angket respon mahasiswa; dan dikatakan efektif berdasarkan hasil ujicoba modul berbasis pemecahan masalah. Hasil validasi menunjukkan bahwa modul memenuhi kevalidan dengan rata-rata 3,45 dari rata-rata maksimal 4,00. Hasil angket respon memenuhi kriteria kepraktisan dengan rata-rata 4,47 dari rata-rata maksimal 5,00. Sedangkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah mahasiswa memenuhi kriteria keefektifan yang ditunjukkan dari hasil uji One-Sampel t-Test bahwa pemecahan masalah mahasiswa telah mencapai KKM yang ditentukan. Berdasarkan ketiga hasil tersebut menunjukkan bahwa modul berbasis pemecahan masalah memenuhi ketiga kriteria tersebut, yaitu: valid, praktis, dan efektif.
This study aims to describe mathematical reasoning abilities in terms of the gender of grade VIIIA students at MTs Negeri 3 Banjarnegara. The study population was students of MTs Negeri 3 Banjarnegara by taking samples of class VIII A. Sampling using a cluster random sampling technique. Data obtained using tests, interviews, and documentation. The data were analyzed and described quantitatively. The results showed that: 1. The percentage of male students’ ability to give assumptions based on the formed pattern was 54.19%, while female students were 64.71%; 2. Students’ skills to use a number sequence pattern to draw conclusions about male students were 66.67%, while female students were 76.47%; 3. Male students tend to make guesses by briefly writing down the pattern, while female students describe their tribes first; 4. Male students tend to misunderstand questions so that they are wrong in concluding, and 5. female students draw conclusions based on the results of describing their ethnic groups.
The research aims to identify the types of mistakes students make in solving math problems in straight-line equation materials based on Newman type. The study subjects were 34 students of Grade VIII G SMP Negeri 2 Baturraden. Data retrieval techniques using tests. The data is analyzed with the Newman stage. The results showed 1) the highest percentage of errors on question number two was 93.08%; 2) the highest percentage of student errors at the encoding stage of 69.16%; and the lowest at the Transformation stage of 53.36%; 3) some of the mistakes made include: errors in understanding the problem, inaccuracies placing symbols in the problem-solving process, do not write down the complete information on the question; do not use formulas correctly, do not use proper calculation procedures, and did not write the final result correctly because students were still mistaken in doing calculations.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kemampuan representasi matematis ditinjau dari peminatan saat jenjang pendidikan menengah mahasiswa semester I Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jenis penelitian digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Prosedur penelitian ini meliputi tiga tahapan utama yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data. Pada tahap persiapan meliputi: (a) mempersiapkan soal tes kemampuan representasi matematis; (b) menentukan subyek penelitian, yaitu dengan cara purposive sampling, sehingga diperoleh 9 Mahasiswa, 3 mahasiswa dari jenjang SMA IPA, 3 mahasiswa dari jenjang SMA IPS, 3 mahasiswa dari jenjang SMK teknik untuk diwawancarai tentang kemampuan representasi matematisnya; dan (c) membuat pedoman wawancara. Tahap pelaksanaan meliputi: (a) mengambil data jenjang pendidikan menengah mahasiswa; (b) melaksanakan tes representasi matematis; dan (c) melaksanakan wawancara. Tahap analisis data meliputi: (a) tahapan reduksi data, (b) penyajian data, dan (c) penyimpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti melalui beberapa cara, yaitu: tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) mahasiswa dengan latar belakang SMA IPA mempunyai kemampuan representasi matematis, (b) mahasiswa dengan latar belakang SMA IPS belum memiliki kemampuan representasi matematis, dan (c) mahasiswa dengan latar belakang SMK sudah memiliki kemampuan representasi matematis, walaupun belum sempurna.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.