Soybean is a food crop commodity that is needed by the Indonesian population because it is a source of vegetable protein, fat, vitamins, and minerals. To increase soybean production one of the things that needs to be done is the addition of phosphorus to increase the density of soybean seeds. The purpose of this study was to determine the effect of interactions between the administration of SP36 fertilizer doses and humic acid doses on the growth and production of soybean (Glycine max L) Dega 1 variety. Plosoklaten, Kediri Regency, with a height of 105 meters above sea level, with sandy loam soil type with soil pH 5. The study used factorial randomized block design (RBD) consisting of two factors, repeated 3 times. Parameters observed were Plant dried weight, plant growth rate, number of pods/plants, the weight of Seeds per plot, yield, observation data were analyzed using analysis of variance (F test). The results of the analysis of the real variance were continued with the Significant Difference test at a 5% significance level to find out the difference between treatments. The first factor is SP36 fertilizer and the second factor is humic acid. Based on the results of research that has been done, there was an interaction between the administration of SP36 fertilizer and humic acid in the parameters of plant dry weight at the age of 14 and 21, number of pods, seed weight per plot and yield., Giving fertilizer SP36 200 kg /ha with humic acid 50kg / ha can increase crop production by 43% compared to without SP36 and without humic acid.
Riset ini mempunyai tujuan untuk mengetahui kemungkinan kebangkrutan (financial distress) dengan model Altman Z-Score pada PT Berau Coal Energy Tbk yang di delisting dari Bursa Efek Indonesia di tahun 2017. Jenis Riset ini merupakan riset deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Sumber data dalam riset ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan periode tahun 2012 – 2014 pada PT Berau Coal Energy Tbk melalui Bursa Efek Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam riset ini adalah library research (studi pustaka) dan pendokumentasian. Metode analisis yang dipakai dalam riset ini adalah model Altman Z-Score. Hasil riset ini dapat disimpulkan berdasarkan dari menganalisis kemungkinan kebangkrutan (financial distress) menggunakan model Altman Z-Score di tahun 2012 - 2014 bahwa PT Berau Coal Energy Tbk berada dalam situasi perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan, karena jika dilihat dari nilai Z-Score yang masih berada di bawah standart Z-Score yaitu 1,81 dan terdapat nilai rasio yang negatif, maka dapat disimpulkan kondisi kinerja keuangan perusahaan termasuk kategori buruk.
Pupuk organik dan ketersediaan hara berperan penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kandungan pupuk organik dan ketersediaan P yang rendah merupakan faktor pembatas utama untuk budidaya tanaman kedelai pada tanah masam. Penelitian untuk mengkaji aplikasi pupuk organik dan bakteri pelarut fosfat (BPF) untuk meningkatan serapan P, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Dilakukan dari September – Desember 2019 di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas Islam Kadiri. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dan diulangan 3 kali. Faktor pertama adalah pupuk organik yang terdiri dari (Pupuk kandang ayam, Pupuk kandang sapi dan Pupuk hijau paitan, masing-masing dengan dosis 10 ton/ha) dan Perlakuan Kedua adalah inokulan BFF yang terdiri dari 4 konsentrasi (0, 3, 6, 9 ml/l). Parameter yang diamati: laju tumbuh, jumlah polong per tanaman, indeks panen (IP) dan bobot kering biji. Interaksi antara pemberian pupuk organik dengan inokulasi BPF mempengaruhi laju tumbuh, serapan P dan hasil tanaman kedelai. Aplikasi 10 t/ha pupuk kandang sapi dan BPF dengan konsentrasi 6 ml/l mampu meningkatkan laju tumbuh sebesar 2,6% dan serapan P 0,08% dibandingkan dengan tanpa inokulasi BPF. Aplikasi 10 t/ha pupuk kandang sapi dan BPF dengan konsentrasi 6 ml/l mampu menghasilkan 2,7 t/ha biji kedelai.Kata kunci: bakteri pelarut fosfat, pupuk organik, tanaman kedelai
Durian menjadi salah satu buah yang memberikan nilai investasi tinggi bagi Indonesia. Namun, di Indonesia sendiri sedikit buah durian lokal yang bermutu tinggi yang dijual di pasaran. Salah satu faktor yang mempengaruhi ialah kurangnya penyediaan bibit varietas unggul yang ada. Oleh karena itu perlu cara perbanyakan durian yang dapat menghasilkan bibit varietas unggul untuk menghasilkan produksi tinggi.Beberapa teknik perbanyakan yang disarankan dalam budidaya durian secara vegetatif, salah satunya menggunakan metode grafting. Grafting adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dari tanaman yang berbeda menjadi tanaman baru. Tujuan penelitian ini adalahMenghasilkan bibit durian unggul lokal Kabupaten Kediri yang berpotensi tumbuh dengan baik dengan metode sambung (grafting) dan Mendapatkan informasi kompatibilitas batang bawah dengan batang atas dalam kaitan dengan sifat unggul bibit dan tanaman yang dihasilkan. Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) factorial. Parameter pengamatan meliputi Hubungan jumlah daun dengan panjang tunas, persentase keberhasilan grafting, Kandungan Peotein bagian tanaman,dan titik pertautan sambungan.Dari hasil penelitian Perlakuan varietas kelud dengan panjang entres 10 cm memberikan persentase keberhasilan grafting durian yang lebih tinggi dibandingka dengan perlakuan lainya.
Latar Belakang: Perilaku makan dari luar rumah meningkat pada periode remaja dan perilaku ini sering dikaitkan dengan obesitas. Pada derajat tertentu pengetahuan dan sikap merupakan faktor yang berpengaruh terhadap perilaku makan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pengetahuan, sikap, dengan perilaku makan dari luar rumah pada remaja.Metode: Penelitian cross-sectional dilakukan pada 262 subjek remaja berusia 15-17 tahun di SMAN 3 Surakarta yang dipilih secara acak. Data pengetahuan, sikap, dan perilaku makan remaja diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji Rank Spearman dan Uji U Mann-Whitney.Hasil: Sebanyak 61% subjek memiliki tingkat pengetahuan gizi sedang dan 13% subjek tergolong memiliki tingkat pengetahuan gizi tinggi. Subjek memiliki nilai median 5,3 dari 7 skala likert untuk motivasi makan sehat. Median frekuensi makan dari luar rumah subjek sebanyak 8 kali dalam seminggu terakhir. Ada hubungan antara sikap motivasi makan sehat (= -0,131, p=0,034), uang jajan (=0,166, p=0,007), dan lama di luar rumah ketika hari libur (=-0,215, p=0,000) dengan frekuensi makan dari luar rumah. Ada beda signifikan (p=0,016) frekuensi makan dari luar rumah antara laki-laki dan perempuan.Simpulan: Terdapat korelasi negatif antara sikap motivasi makan sehat dengan frekuensi makan dari luar rumah. Ada korelasi positif lama di luar rumah ketika hari libur dan uang jajan dengan frekuensi makan dari luar rumah. Ada beda frekuensi makan dari luar rumah antara laki-laki dan perempuan.
Desa Dermojayan kecamatan Srengat kabupaten Blitar memiliki potensi tanaman berupa talas dan buah jeruk yang melimpah. Potensi ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai jual hasil tanaman tersebut. Untuk itu maka perlu dilakukan kegiatan pelatihan pengolahan batang talas dan buah jeruk menjadi produk-produk yang memiliki nilai ekonomis dan bermanfaat untuk masyarakat sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa Dermojayan. Beberapa produk olahan yang dihasilkan dari kegiatan ini meliputi kripik lompong dan permen jeruk. Diversifikasi produk buah talas masih terbatas pada rumah tangga, dimana dulu batang talas hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kegiatan bertujuan berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat desa Dermojayan untuk proses pengolahan kripik lompong. Bukan hanya talas, di sana juga terdapat perkebunan buah jeruk seluas 800 ru atau 11.200 m2 dengan jumlah 800 pohon buah jeruk. Buah jeruk sortiran yang biasanya hanya dimanfaatkan sebagai es jeruk, diolah dan dibuat inovasi produk baru dengan membuat olahan permen jeruk. Diharapkan masyarakat mampu membuka usaha UMKM sehingga dapat mengangkat perekonomian di desa Dermojayan itu sendiri.
Nutrient availability is very significant in supporting plant growth. The low content of organic fertilizers and existing minerals appear as the primary limiting factors for soybean cultivation on acid soils. Therefore, the purpose of this research is to determine the effect of organic fertilizers and Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) on plant growth and yield. A completely randomized block design (CRBD) factorial with three replications was employed, where the first variable involved the chicken and cow composts as well as Tithonia green fertilizer. Meanwhile, the second referred to PGPR at 0, 5, 10 and 15 ml.L<sup>-1</sup>. The results showed no interaction between the application of organic fertilizers and PGPR on soybean growth as well as the yield. Furthermore, the cow manure treatment of 10 t.ha<sup>-1</sup> reportedly increased the total dry weight and sample growth rate by 0.44 and 0.86%, respectively, compared to the chicken manure at similar composition. Also, 10 ml.L<sup>-1</sup> of PGPR was known to improve the pod quantity per plant and harvest index by 0.58 and 2.66% harvest index, correspondingly, than without PGPR.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.