Stunting adalah suatu keadaan dimana indeks tinggi badan menurut umur di bawah -2 SD berdasarkan dari standar WHO. Keadaan ini adalah manifestasi jangka panjang dari faktor konsumsi diet berkualitas yang rendah, penyakit infeksi yang terjadi berulang dan factor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stunting dipengaruhi oleh tingkat asupan energi, riwayat durasi penyakit infeksi, berat badan lahir, tingkat pendidikan ibu dan tingkat pendapatan keluarga. Metode penelitian ini adalah studi literature dengani berbagai referensi, seperti artikel atau jurnal penelitian, review jurnal, annual report, buku dan data-data yang mendukung dengan kejadian stunting yang diterbitkan dari tahun 2009 - 2019. Pencarian dilakukan menggunakan mesin pencari google di internet dengan kata kunci yang terkait, seperti: stunting, faktor resiko, penyakit infeksi, imunisas dan vaksin. Pencarian database dilakukan di PubMed, PLoS, Reaserchgate, WHO dan Depkes RI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah memberi saran kepada pemerintah, instansi kesehatan, dan pihak terkait untuk berkolaborasi menerapkan kebijakan untuk mengurangi risiko stunting. Selain itu, masyarakat disarankan mendapatkan pendidikan yang berkualitas, memberikan asupan nutrisi yang seimbang serta meningkatkan derajat kesehatan anak dan pengembangan EST (Eco Support Theory) dalam rangka mengurangi stunting di Indonesia.
The incidence of anemia is the ten most significant health problems today. The prevalence of anemia in an adolescent is still quite high, ranging from 40-88%. Anemia is a medical condition with a red blood cell count or hemoglobin level <12 gram/100ml. Hemoglobin levels can be determined in various ways, including visual methods and digital methods usingGCHb easy touch. The purpose of this study was to identify differences in the results of adolescent hemoglobin (Hb) examination using Hb Sahli and Easy Touch GCHb at Sunan Ampel State Islamic University Surabaya. The research method used is descriptive comparative, with purposive sampling technique. The results of Hb level examination with Hb Sahli method, it is known that 86,7% (52 respondents) experienced anemia while the results of the test using the easy touch GCHb method by 15% (9 respondents) experienced anemia. There are differences in the results of Hb level examination with the Sahli method and the Easy Touch GCHb with a significance value of 0,000.
The number of maternal and infant mortality in Indonesia is still high. Most of Indonesian neonatal mortality occurs in the first week of life with low-weight birth (LwB) / premature as the main cause. Birth weight is an important and reliable indicator for the survival of neonates and infants, both in terms of physical growth and development of the mental status. LwB caused by many complicated factors that related each others as if maternal factors that also affect the baby's weight at their birth. The purpose of this study was to identified the determinant factors that affect the incidence of LwB based on the related research topic. The data source obtained from the scientific journals with LwB studies during the years of 2009 untill 2016 with the total of 14 studies consisting of scientific papers and thesis. In this study, researchers divided into five risk factors associated with LwB. From those factors then it divided again into 20 aspects. The result show that the maternal nutritional aspec and anemia status have become significant risk factors againts the low-weight birth incidence.
<p class="Default">Salah satu upaya pemerintah untuk memutuskan rantai penyebaran serta menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat virus COVID-19 adalah vaksinasi. Tercapainya <em>Herd Immunity</em> adalah tujuan utama dilakukan vaksinasi untuk mengendalikan pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan persepsi tentang efektivitas vaksin dengan sikap kesediaan mengikuti vaksinasi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Variabel independen adalah persepsi dan variabel dependen adalah sikap. Sampel ditentukan dengan teknik <em>simple random sampling</em>. Sampel adalah 188 mahasiswa UIN Sunan Ampel dengan rentang usia 16-24 tahun. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2021. Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dengan <em>google form</em>. Analisa data dilakukan dengan uji Chi Square. Hasil penelitian adalah paling banyak responden adalah wanita berusia 16-20 tahun (52%), mendapatkan informasi tentang COVID-19 melalui internet (55%), menganggap COVID-19 adalah penyakit berbahaya (89%), setuju terhadap efektivitas vaksin (87,2%) dan bersikap bersedia mengikuti vaksinasi (77,2%). Hasil analisa bivariat menunjukkan nilai <em>p value</em> 0,000 yang berarti terdapat hubungan signifikan antara persepsi tentang efektivitas vaksin dengan sikap kesediaan mengikuti vaksinasi. Pentingnya vaksinasi dimaksudkan untuk mempercepat kekebalan masyarakat agar Indonesia segera bebas dari pandemi COVID-19. Oleh karenanya, diperlukan dukungan penuh baik dari keluarga, institusi pendidikan, masyarakat dan pemerintah demi terlaksananya hal ini.</p>
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.