Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kandungan nitrat dan fosfat di Pantai Jungwok, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Materi penelitian ini adalah air laut Pantai Jungwok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel air laut menggunakan purposive sampling. Lokasi pengambilan sampel air laut berada di bagian timur, tengah dan barat Pantai Jungwok menggunakan transek garis. Pada masing-masing lokasi terdapat 3 titik sampling dengan jarak 0 meter, 5 meter dan 10 meter dari garis pantai. Pengambilan sampel air untuk pengukuran kandungan nitrat dan fosfat menggunakan botol polyetilen sebanyak 1 liter tiap titik. Analisis kandungan nitrat dan fosfat dilakukan di Laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta. Pengukuran suhu, DO, pH dan salinitas dilakukan secara in situ menggunakan alat water quality monitor meter AZ8603. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan nitrat di Pantai Jungwok berkisar 2,85–8,82 mg/l, sedangkan fosfat berkisar 0,00–0,50 mg/l. Berdasarkan hasil tersebut, maka perairan Pantai Jungwok tergolong dalam perairan mesotrofik hingga eutrofik. Secara keseluruhan hasil nitrat dan fosfat tersebut telah melampaui baku mutu air laut untuk biota laut pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 sebesar 0,008 mg/l dan 0,015 mg/l. Hasil pengukuran secara in situ menunjukkan bahwa suhu, pH, DO dan salinitas di Pantai Jungwok masing-masing berkisar 30,67±0,93-32,20±0,62oC; 9,14±0,29-9,29±0,13; 8,00±1,41-8,93±1,19 mg/l dan 34,83±0,46-35,10±0,10 ppt.
A group of female fishery in Kuwaru Beach, Bantul processes fishery products into processed products that have a higher economic value. The problems faced by the group are limited marketing and PIRT permits. The purpose of this Community Partnership Program (PKM) is to build a network of partnerships so that the female fishery group become independent and competitive. Initial identification was carried out through in-depth interviews with group leaders and focus group discussions with all group members. The method of the program includes training to improve product quality, PIRT management, digital marketing training, building networks, and the use of a fish meat grinder. The results of this activity are partners have ability to build partnership networks with various institutions, namely local governments, the private sector, and universities. In addition, the group as our partners have been able to use digital marketing in marketing their products and the tools provided to partners make them able to produce processed fish creations, so as to increase the competitiveness of the products produced.
Formalin merupakan bahan pengawet makanan yang tidak diijinkan pemerintah sebagai bahan tambahan pangan. Namun bahan pengawet tersebut masih digunakan pada berbagai produk makanan sehingga dapat mengancam kesehatan. Salah satu makanan yang sering menggunakan formalin adalah bakso.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan formalin pada makanan bakso di beberapa kios bakso pada salah satu kawasan pariwisata di Yogyakarta.. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana (simple random) dipilih beberapa kios bakso. Sampel diambil satu kali pada setiap kios bakso yang terpilih. Variabel yang digunakan untuk identifikasi adalah umur responden, pendidikan terakhir, dan pendapatan per hari. Metode penelitian yang digunakan adalah Survey Deskriptif berbasis laboratorium pengujian kandungan formalin.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang menggambarkan adanya kandungan formalin makanan bakso pada salah satu kawasan pariwisata di Kota Yogyakarta. Data yang telah diperoleh, kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi disertai dengan narasi.Dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan hasil terdapat 25% kios bakso positif menggunakan formalin dan 75% kios bakso tidak menggunakan formalin. Pengguna formalin sebanyak 43% adalah responden yang berumur 49–54 tahun dan tingkat pendidikan paling banyak adalah SMP (43%) dengan pendapatan per hari Rp.300.000 sampai Rp.500.000 sebanyak 57%. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan pemerintah daerah setempat meningkatkan perhatian dan pengawasan terhadap pedagang bakso terutama di kawasan wisata serta melakukan pembinaan/pelatihan.
Limbah Perkebunan karet yang melimpah di wilayah Polokarto belum dimanfaatkan secara optimal dan dibiarkan membusuk dilapangan oleh karena itu perlu adanya pengolahan misalnya menjadi biobriket dengan metode karbonisasi dengan campuran kulit durian. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah perkebunan karet dengan penambahan kulit durian menjadi briket dengan metode karbonisasi dilakukan untuk mengurangi limbah perkebunan karet dan mengetahui seberapa besar nilai ekonomis yang dihasilkan. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka diperoleh briket terbaik dengan komposisi perbandingan limbah perkebunan karet dan kulit durian 50% : 50% yang menghasikan kadar abu sebesar 13.2643%, lama durasi waktu mendidihkan air 13.14 menit dan tanpa menghasilkan asap pembakaran. Untuk perhitungan menggunakan metode break event point (BEP), dibutuhkan sebanyak 4522 Kg briket yang terjual dalam waktu sekitar 5.12 bulan. Dari perhitungan didapatkan nilai NPV sebesar Rp 37.872340 lebih besar dari nilai project cost dijalankan. Dari perhitungan IRR didapatkan hasil IRR sebasar 28%. Karena IRR > 15% maka usaha dinilai menguntungkan dan layak untuk dijalankan
Ziidan wood merupakan industri rumah tangga (Home Industry) yang bergerak dalam bidang pembuatan cutomisasi home décor and craft. Kendala yang terjadi di Ziidan Wood yaitu belum adanya perencanaan penjadwalan pengadaan persediaan bahan baku yang baik sehingga berdampak pada kelebihan dan kekurangan bahan baku yang dapat menyebabkan terhambatnya proses produksi dan pembekakan biaya persediaan pada perusahaan dengan tingkat permintaan perusahaan yang fluktuatif. Tujuan penelitian yaitu melakukan perencanaan persediaan bahan baku menggunakan metode MRP dengan pendekatan teknik Lotsizing untuk menentukan jumlah dan waktu pemesanan bahan baku yang optimal. Metode analisis data yang digunakan yaitu MRP dengan pendekatan teknik Lotsizing EOQ, Algoritma Wagner Within, LFL dan PPB dan menggunakan metode peramalan time series yaitu metode naïve, moving average, weight moving average, single eksponential smoothing dan decomposition untuk mengetahui kebutuhan bahan baku periode 6 bulan mendatang. Objek penelitian menitikberatkan pada bahan baku kayu pinus, jati belanda, MDF dan triplek yang menurupakan bahan baku penyusun utama yang digunakan dalam melakukan proses produksi di Ziidan Wood. Hasil perhitungan menunjukan nilai MAPE terkecil pada metode decomposition untuk kayu pinus, jati belanda dan MDF serta metode single eksponential smoothing untuk bahan baku triplek, kemudian berdasarkan analisis perhitung MRP didapatkan hasil total inventory cost terendah pada teknik LFL dan Wagner within untuk bahan baku Kayu pinus, Jati Belanda dan MDF serta teknik Wagner within untuk bahan baku triplek jika dibandingkan dengan total biaya menggunakan kebijakan perusahaan dan berdasarkan perencanaan menggunakan teknik lot terpilih didapatkan jumlah dan waktu pemesanan optimal, Jumlah pemesanan bahan baku optimal secara umum ialah sejumlah barang yang dibutuhkan pada bulan tersebut dan waktu optimal pemesanan yaitu untuk bahan baku kayu pinus, jati belanda, MDF masing masing 6 kali/ per periode dan bahan baku triplek 3 kali/ per periode.
Terciptanya produk ramah lingkungan menjadi tuntutan bagi pelaku usaha untuk meningkatan daya saing. Pada sektor pertanian pupuk organik merupakan produk yang banyak digunakan. Maka pada penelitian ini dilakukan analisis jejak karbon pada proses distribusi raw material untuk menentukan desain produk baru pupuk organik ramah lingkungan pada tahap pengembangan produk. Penelitian ini dilakukan di rumah produksi pupuk organik milik kelompok Ngudi Rejeki yang berada di Bantul. Analisis data menggunakan metode PAS 2050. Dari hasil perhitungan didapatkan alternatif supplier raw material dari emisi terendah hingga tertinggi sebagai berikut: Kotoran sapi (Kandang Kelompok Kanutan, Kandang Kelompok Taruban, Kelompok Kandang Kedon). Dedak (Penggilingan Padi Siten, Penggilingan Padi Krekah, Penggilingan Padi Godegan). Sisa Sayur (yaitu Pasar Jodog, Pasar Bantul, Pasar Giwangan). Tulang Ikan (Rumah Makan SeaFood “Morotumanâ€, Warung Makan Nila Bakar Rizky, Manggut Lele Pak Barjono). Cangkang Telur (Pondok Dahar Joglo Ganjuran, Rumah Makan Padang Koe-2, Roti Satria). Batu Dolomite (Toko Tani Mulyo, Toko Pertanian AB Tani, Toko Saana Tani). EM4 (Mitra Tani Mulia, Toko Pertanian Tunas, Toko Pertanian Depot). Promi (Mitra Tani Mulia, Toko Sarana TaniToko, Mekar Jaya). Plastik PTE (Toko Jogja Plastik Bantul, Yobel Plastik, Putrama Pakaging). Karung (Toko Plastik dan Karung Beras, Karung Plastik Bekas GUWOSARI, Jogja Karung Plastik Bagor Beras).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia pada berbagai jenis makroalga di Pantai Jungwok, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Jungwok, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Materi penelitian ini adalah makroalga (Ulva sp., Gracillaria sp., dan Boergesenia sp). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel makroalga menggunakan purposive sampling. Lokasi pengambilan sampel makroalga berada di bagian timur, tengah dan barat Pantai Jungwok. Analisis skrining fitokimia dilakukan dengan uji kualitatif. Analisis skrining alkaloid menggunakan metode Culvenor Fitzgerald, sedangkan untuk steroid dan terpenoid menggunakan metode Liebermann-Buchard Test, pada fraksi air yang terbentuk dilanjutkan dengan uji flavonoid, fenolik dan safonin. Hasil penelitian menunjukan bahwa sampel segar makroalga jenis Gracilaria sp., yang berada di bagian tengah Pantai Jungwok paling banyak mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, terpenoid dan flavonoid. The objective of this research was to identify the content of phytochemical in various types of macroalgae at Jungwok Beach, Gunungkidul District, Yogyakarta. This research was conducted at Jungwok Beach, Gunungkidul District, Yogyakarta. The material of this research were macroalgae (Ulva sp., Gracillaria sp., and Boergesenia sp.). This method of research used survey with a qualitative approach. The technique of collecting data was done through purposive sampling. The macroalgae samples were collected from the eastern, central and western part of Jungwok Beach. The phytochemical tests were carried out using qualitative test. Alkaloid screening analysis using the Culvenor Fitzgerald method, while for steroids and terpenoids using the Liberman Buchard Test method, the formed water fraction is followed by flavonoid, phenolic and safonin tests. The results showed that fresh sample of the macroalgae type Gracilaria sp., which is located in the middle of Jungwok Beach, contains the most bioactive compounds such as alkaloids, terpenoids and flavonoids.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.