Kawasan pariwisata Pantai Depok dewasa ini mulai dikenal luas oleh masyarakat. Selama ini tempat wisata ini dikenal dengan wisata kulinernya. Sumber daya alam pesisir dan laut yang ada di Pantai Depok beragam baik itu sumber daya hayati maupun sumber daya non hayati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi pengembangan pariwisata berbasis sumber daya alam pesisir dan laut di Pantai Depok. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Teknik Rapid Rural Apraisal digunakan dalam penelitian ini. Keberagaman sumber daya alam pesisir dan laut dapat menjadi salah satu daya tarik wisata baru di Pantai Depok. Salah satunya adalah dengan pengolahan produk hasil kelautan. Produk tersebut perlu dimaksimalkan agar produk tersebut memiliki nilai tambah dan nilai jual yang tinggi. Pengolahan produk hasil kelautan ini dapat dijadikan sebagai produk unggulan baru yang mendukung kegiatan pariwisata di Pantai Depok.Title: Develompment Strategy of Tourism Activity Base on Coastal and Marine Resources in Depok Beach, Daerah Istimewa YogyakartaDepok Beach tourism area today is becoming widely known by the public. This tourist spot known as culinary tour. The coastal and marine natural resources in Depok Beach are both biological and nonbiological resources. The purpose of this research is to formulate coastal and marine natural resourcebased tourism development strategy in Depok Beach. Data used in this research include primary data and secondary data. Rapid Rural Apraisal techniques were used in this study. The diversity of coastal and marine natural resources can be one of the new tourist attraction in Depok Beach. One of them is the processing of marine products. The product needs to be maximized so that the product has added value and high selling value. Processing of marine products can be used as a new flagship product that supports tourism activities in Depok Beach..
Mangunharjo is an isolated area located in
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kandungan nitrat dan fosfat di Pantai Jungwok, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Materi penelitian ini adalah air laut Pantai Jungwok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel air laut menggunakan purposive sampling. Lokasi pengambilan sampel air laut berada di bagian timur, tengah dan barat Pantai Jungwok menggunakan transek garis. Pada masing-masing lokasi terdapat 3 titik sampling dengan jarak 0 meter, 5 meter dan 10 meter dari garis pantai. Pengambilan sampel air untuk pengukuran kandungan nitrat dan fosfat menggunakan botol polyetilen sebanyak 1 liter tiap titik. Analisis kandungan nitrat dan fosfat dilakukan di Laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta. Pengukuran suhu, DO, pH dan salinitas dilakukan secara in situ menggunakan alat water quality monitor meter AZ8603. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan nitrat di Pantai Jungwok berkisar 2,85–8,82 mg/l, sedangkan fosfat berkisar 0,00–0,50 mg/l. Berdasarkan hasil tersebut, maka perairan Pantai Jungwok tergolong dalam perairan mesotrofik hingga eutrofik. Secara keseluruhan hasil nitrat dan fosfat tersebut telah melampaui baku mutu air laut untuk biota laut pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 sebesar 0,008 mg/l dan 0,015 mg/l. Hasil pengukuran secara in situ menunjukkan bahwa suhu, pH, DO dan salinitas di Pantai Jungwok masing-masing berkisar 30,67±0,93-32,20±0,62oC; 9,14±0,29-9,29±0,13; 8,00±1,41-8,93±1,19 mg/l dan 34,83±0,46-35,10±0,10 ppt.
Communities in Sepanjang Beach have utilized the macroalgae as main ingredients in various special processed products. The objective of this study was to analyze the content of fat, water, and ash in Chlorophyceae, Rhodophyceae, and Phaeophyceae macroalgae at Sepanjang Beach, Yogyakarta, Indonesia to support optimization of macroalgae processed products. This research was conducted at Sepanjang Beach, Gunungkidul District, Yogyakarta, Indonesia in August 2020. A method of descriptive exploratory was used in this research. Analysis of fat content, water, and ash content was carried out on Ulva lactuta, Palmaria palmata, Sargassum crassifolium, Gelidium spinosum, Gelidiella acerosa, and Gracilaria verrucosa quantitatively using Soxhlet method for content of fat, the thermogravimetric method for content of water, and gravimetric method for content of ash. The results showed that the highest fat, water, and ash content was found in U. lactuta in the central of Sepanjang Beach 0.174%, S. crassifolium in the eastern 89.460%, and U. lactuta in the eastern 8.715% respectively.
Kandungan protein dan karbohidrat pada makroalga diperlukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan makroalga di Pantai Sepanjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan protein dan karbohidrat pada makroalga di Pantai Sepanjang, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2020 di Pantai Sepanjang, Yogyakarta. Materi penelitian ini meliputi makroalga jenis Ulva lactuta, Palmaria palmata, Sargassum crassifolium, Gelidium spinosum, Gelidiella acerosa, dan Gracilaria verrucosa. Sampel makroalga secara purposive sampling pada zona intertidal Pantai Sepanjang. Analisis kandungan protein menggunakan metode Biuret, sedangkan analisis kandungan karbohidrat menggunakan metode by difference. Hasil menujukkan bahwa kandungan protein dan karbohidrat tertinggi terdapat pada G. spinosum di bagian tengah Pantai Sepanjang masing-masing sebesar 3,08% dan 19,38%. Berdasarkan hasil tersebut, G. spinosum memiliki potensi untuk dikembangkan dalam berbagai produk olahan dengan penelitian lebih lanjut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan fitokimia pada berbagai jenis makroalga di Pantai Jungwok, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Jungwok, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Materi penelitian ini adalah makroalga (Ulva sp., Gracillaria sp., dan Boergesenia sp). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel makroalga menggunakan purposive sampling. Lokasi pengambilan sampel makroalga berada di bagian timur, tengah dan barat Pantai Jungwok. Analisis skrining fitokimia dilakukan dengan uji kualitatif. Analisis skrining alkaloid menggunakan metode Culvenor Fitzgerald, sedangkan untuk steroid dan terpenoid menggunakan metode Liebermann-Buchard Test, pada fraksi air yang terbentuk dilanjutkan dengan uji flavonoid, fenolik dan safonin. Hasil penelitian menunjukan bahwa sampel segar makroalga jenis Gracilaria sp., yang berada di bagian tengah Pantai Jungwok paling banyak mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, terpenoid dan flavonoid. The objective of this research was to identify the content of phytochemical in various types of macroalgae at Jungwok Beach, Gunungkidul District, Yogyakarta. This research was conducted at Jungwok Beach, Gunungkidul District, Yogyakarta. The material of this research were macroalgae (Ulva sp., Gracillaria sp., and Boergesenia sp.). This method of research used survey with a qualitative approach. The technique of collecting data was done through purposive sampling. The macroalgae samples were collected from the eastern, central and western part of Jungwok Beach. The phytochemical tests were carried out using qualitative test. Alkaloid screening analysis using the Culvenor Fitzgerald method, while for steroids and terpenoids using the Liberman Buchard Test method, the formed water fraction is followed by flavonoid, phenolic and safonin tests. The results showed that fresh sample of the macroalgae type Gracilaria sp., which is located in the middle of Jungwok Beach, contains the most bioactive compounds such as alkaloids, terpenoids and flavonoids.
Metal salvage and theft activities have eliminated most shipwrecks at Nusa Island, and exposed shipwrecks in Gosong Gili, Bawean Island. In order to give recommendations for its conservation efforts, this study aims to identify the remaining shipwrecks or exposed shipwrecks at Nusa Island and Gosong Gili, and the types of corals and fishes in it. This study aims to prove that shipwrecks or exposed shipwrecks is not only having historical and economical value, but also ecological value for the survival of coral reef ecosystem. This is a descriptive-explorative research, data were gathered by underwater survey using GPS Map Sounder, and SCUBA diving. Shipwrecks at Nusa Island is only 30% left in fragmented form of mast, machine, boiler, propeller, ivory vessel, and bricks in the bow area. While the exposed shipwrecks at Gosong Gili is only 20% left in fragmented form boilers, machine, and ivory vessel that might be a cultural heritage according to the UU RI Number 11 of 2010 on Cultural Heritage. At Nusa Island, the corals are consisted of Poritidae and Acroporidae families, and various species reef fishes. While at Gosong Gili, there are more coral families including Merulinidae, Poritidae and Acroporidae, but their reef fishes species are fewer than Nusa island.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan berbagai jenis makroalga di Pantai Sepanjang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Sepanjang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta pada bulan Agustus 2020. Jenis makroalga yang ditemukan pada saat penelitian antara lain Ulva lactuca, Palmaria palmata, Sargassum crassifolium, Gelidium spinosum, Gelidiella acerosa, dan Gracilaria verrucosa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Pengambilan sampel makroalga dilakukan secara purposive sampling meliputi bagian timur, tengah dan barat Pantai Sepanjang. Analisis aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Hasil analisis menunjukan bahwa potensi aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada Gelidiella acerosa yang berada di bagian tengah Pantai Sepanjang dengan nilai IC50 sebesar 22,407 g/ml. This research aimed to analyze antioxidant activities from various types of macroalgae. Sample collection was taken at Sepanjang Beach, Gunungkidul District, Yogyakarta in August 2020. Various types of macroalgae were found are: Ulva lactuca, Palmaria palmata, Sargassum crassifolium, Gelidium spinosum, Gelidiella acerosa, and Gracilaria verrucosa. A method of descriptive exploratory was used in this research. Macroalgae samples were collected by purposive sampling from the eastern, central and western area of Sepanjang Beach. Antioxidant activities were carried out using DPPH method. The results showed that fresh Gelidiella acerosa which is located in the middle of Sepanjang Beach, has the highest antioxidant activities with IC50 value 22.407 g ml-1.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
334 Leonard St
Brooklyn, NY 11211
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.