Indonesia consists of various tribes, nations, races, religions, languages, cultures, skin colors, and many others. The embodiment of pluralism in educational units is to organize multicultural education in schools, one of which is in mathematics learning. The purpose of this research is to describe mathematics learning based on multicultural education to realize Pancasila students. documentation method. The data analysis technique used is content analysis. Repeated reading of the literature and re-checking is done to maintain the accuracy of the discussion and prevent misinformation. The results of the study show that multicultural-based mathematics learning is very well applied in the mathematics learning process, because it forms the character of students to respect diversity and can also answer current expectations. This is in realizing the profile of Pancasila students.
<p class="AfiliasiCxSpFirst" align="left"><strong>Abstrak:</strong></p><p class="AfiliasiCxSpMiddle">Pembelajaran matematika jarak jauh berbasis teknologi dapat memberikan dampak positif maupun negatif baik pada siswa maupun guru. Faktor yang memberikan dampak negatif disebabkan oleh pelaksanaan pembelajaran yang tidak memperhatikan <em>personal factor</em> dan <em>personal behavior</em> baik siswa maupun guru. Faktor lainnya adalah pelaksanaan pembelajaran yang tidak menghadirkan pembelajaran yang dekat dengan kehidupan, tradisi dan budaya sekitar siswa, sehingga siswa merasa asing dengan konten masalah dan pembelajaran yang didesain berbasis teknologi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji secara kritis terkait dampak positif dan dampak negatif yang ditinjau dari <em>personal factor </em>dan <em>personal behavior</em> pada pelaksanaan pembelajaran matematika jarak jauh berbasis teknologi. Penelitian ini juga mengkaji apakah konteks <em>ethnomathematics</em> dapat diintegrasikan pada model <em>flipped classroom</em> dan direkomendasikan dalam pembelajaran matematika di era <em>New Normal.</em> Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis investigasi literatur <em>review</em> dengan 5 tahapan, yaitu(1) menyusun pertanyaan <em>review</em>, (2) pengumpulan data literatur, (3) penilaian kritis pada data literatur, (4) ekstraksi data: sintesis dan tematik analisis, dan (5) presentasi temuan dan diskusi. Hasil penelitian memberikan kajian analisis terkait pentingnya <em>personal factor</em> dan <em>personal behavior</em> dalam melaksanakan pembelajaran matematika jarak jauh berbasis teknologi. Hasil penelitian juga memberikan rekomendasi terkait integrasi <em>ethomathematics</em> yang dilaksanakan dalam model pembelajaran berbasis teknologi, salah satunya adalah <em>flipped-classroom model</em>. Model <em>ethno-flipped classroom</em> direkomendasikam sebagai model pembelajaran matematika berbasis campuran yang menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran, namun juga tetap menghadirkan pembelajaran matematika bermakna melalui integrasi budaya menggunakan konteks <em>ethnomathematics</em>. Penerapan model <em>ethno-flipped classroom</em> dapat dijadikan salah satu solusi dalam pelaksanaan pembelajaran matematika di masa <em>New Normal</em>.</p><p class="AfiliasiCxSpMiddle"> </p><p class="AfiliasiCxSpLast" align="left"><strong>Kata Kunci</strong>:</p><p>Model <em>Ethno-Flipped Classroom, </em>Pembelajaran Berbasis Teknologi, <em>Personal Factor, Personal Behavior, New Normal</em></p><p> </p><p> </p><p> </p><p> </p><p class="AfiliasiCxSpFirst" align="left"><strong><em>Abstract:</em></strong></p><p class="AfiliasiCxSpMiddle"><em>Technology-based distance learning in Mathematics can give a positive or negative impact on both students and teachers. Factors contributing to negative impact are caused by the implementation of learning that does not pay attention to personal factors and personal behavior of both students and teachers. Other factors are such as the implementation of learning that does not relate to students' life, traditions, and culture in that the problem discussed in the content and the learning designed based on technology are unfamiliar to students. This study aims to critically examine the positive and negative impacts of technology-based distance learning in Mathematics in terms of personal factors and personal behavior. This study also examines whether the ethnomathematics context can be integrated into the flipped classroom model and can be recommended in teaching mathematics in the New Normal era. This is a qualitative study with literature review investigation that has 5 stages, namely (1) compiling review questions, (2) collecting literature data, (3) critical assessment of literature data, (4) data extraction: synthesis and thematic analysis, and (5) presentation of findings and discussion. The results of the study provide an analytical study related to the importance of personal factors and personal behavior in implementing technology-based distance learning in Mathematics. The results also provide recommendations regarding the integration of ethnomathematics in technology-based learning models, including the flipped-classroom model. The ethno-flipped classroom model is recommended as a mixed-based mathematics learning model that uses technology in the learning process but also provides meaningful mathematics learning through cultural integration using ethnomathematics context. The application of the ethno-flipped classroom model can be used as a solution in the implementation of mathematics learning in the New Normal.</em><em></em></p><p class="AfiliasiCxSpMiddle"> </p><p class="AfiliasiCxSpLast" align="left"><strong><em>Keywords</em></strong><em>:</em></p><p><em>Ethno-Flipped Classroom</em><em> Model</em><em>, </em><em>Technology Based Learning</em><em>, Personal Factor, Personal Behavior, New Normal</em></p>
Pembelajaran Daring (dalam jaringan) merupakan belajar secara online melalui media-media yang ditentukan. Penelitian ini bertujuan Untuk : 1) mendeskripsikan bagaimana tingkat Validitas , kepraktisan dan efektifitas perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing menggunakan Hypercontent untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematis kritis di SMAN 1 Tambangan; 2) mendeskripsikan Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing menggunakan Hypercontent di SMAN 1 Tambangan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D oleh Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974). Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan) dan Disseminate (Penyebaran). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Tambangan tahun Ajaran 2021/2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing menggunakan hypercontent untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif; 2) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis menggunakan perangkat pembelajaran berbasis penemuan terbimbing menggunakan hypercontent yang telah dikembangkan dilihat dari nilai N-gain pada uji coba I sebesar 0,33 meningkat menjadi 0,4 pada uji coba II, artinya berada dalam kategori “sedang”.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis validitas, kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik menggunakan hypercontent untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian belajar siswa; 2) menganalis peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik menggunakan hypercontent; 3) menganalisis peningkatan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik menggunakan hypercontent. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs S Hajijah Amalia Sari tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif dan analisisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perangkat pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik menggunakan hypercontent untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif; 2) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah menggunakan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik menggunakan hypercontent yang telah dikembangkan dilihat dari nilai N-gain pada uji coba I sebesar 0,42 (sedang) meningkat menjadi 0,62 (sedang) pada uji coba II; 3) Peningkatan kemandirian belajar menggunakan perangkat pembelajaran berbasis pendekatan matematika realistik menggunakan hypercontent yang telah dikembangkan dilihat dari nilai N-gain pada uji coba I sebesar 0,492 (sedang) meningkat menjadi 0,556 (sedang) pada uji coba II.
Philosophy of education is essentially the application of philosophical ways of thinking into the realm of education. Philosophy helps the process of implementing mathematics education. Philosophy directs and guides all processes that take place in mathematics education, so that education is carried out according to the right path and direction. The purpose of this study is to examine in depth how the philosophy of mathematics education perspective as a field of knowledge. The research method in this study used the literature study method. Data collection was carried out by collecting data from the library, from research journals and books and then reading, recording and processing these sources as research data. Philosophy of mathematics education as a field of knowledge provides a clear basis and direction for mathematics to become a means of thinking in discovering and developing various new knowledge and will then communicate the results of this knowledge so that it becomes useful and usable. Based on the study of ontology and epistemology, in carrying out mathematics education activities as a field of knowledge it is necessary to apply a philosophy of mathematics which involves the use of logic and the involvement of students in constructing their knowledge in solving existing phenomena or problems. Based on the axiological study, mathematics education as a field of knowledge will have value if students in the implementation of mathematics education are organized by involving the connections of mathematics with other sciences and connections with previously acquired knowledge.
This study aims to examine the feasibility and efficacy of learning mathematics using Realistic Mathematics Education (RME) and ethnomathematics to enhance students' interpersonal intelligence. Students from SMP Nur Azizi in North Sumatra, Indonesia, are the subjects of this study. In this study, media development was done through design research. Data collection strategies were implemented using questionnaires. This study employed expert validation sheets and interpersonal intelligence questionnaire sheets as its instruments. Based on data analysis, it was determined that: 1) Mathematics learning through ethnomathematics integrated RME was declared valid or feasible to be applied in mathematics learning to improve students' interpersonal intelligence based on expert validation with a score of 37.5 (valid); 2) The dimensions of interpersonal intelligence achieved include discussion (social communication) and cooperation (social sensitivity). Therefore, it can be concluded that learning mathematics using ethno-mathematics integrated RME is effective for use in the learning mathematics process
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa dan kemandirian belajar melalui model pembelajaran berbasis masalah dan penemuan terbimbing serta interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa dan kemandirian belajar. Dimana populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri 3 Labuhanbatu Utara semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 230 siswa dalam enam kelas. Sampel penelitian diambil secara acak yaitu kelas VIII-F dan VIII-A. Kelas eksperimen pertama mendapatkan model pembelajaran berbasis masalah, dan kelas eksperimen kedua mendapatkan model pembelajaran penemuan terbimbing. Instrumen terdiri dari tes kemampuan komunikasi matematis dan angket kemandirian belajar siswa. Analisis data menggunakan analisis kovarian (ANCOVA) dan N-Gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis dan kemandirian belajar siswa yang mendapat model pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada yang diberi pembelajaran penemuan terbimbing dan tidak ada interaksi antara model pembelajaran dengan kemampuan matematika awal terhadap kemampuan komunikasi. matematis dan kemandirian belajar siswa.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.