Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa pengaruh dari penggunaan media diorama terhadap perkembangan kemampuan motorik halus anak di TK Jannatul Ma’wa Padang. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berbentuk quasy eksperimen. Dengan jumlah populasi anak TK Jannatul Ma’wa Padang sebanyak 20 orang. Kelas B1 dijadikan sebagai sampel kelas eksperimen, kelas B2 dijadikan sebagai kelas kontrol, masing-masing kelas berjumlah 10 orang anak. Tes dijadikan sebagai teknik pengumpulan data, data yang didapat kemudian diolah menggunakan uji –t untuk melihat perbandingan. Dari hasil penelitian yang didapat menunjukkan rata-rata dari nilai kelas eksperimen adalah 60,25, sedangkan rata-rata nilai kelas kontrol adalah 53,75. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media diorama berpengaruh dalam perkembangan kemampuan motorik halus anak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuai efektifitas video animasi terhadap pengenalan kosakata bahasa inggris untuk anak pada taman kanak-kanan Hangtauh Padang. Bahasa Inggris adalah bahasa komunikasi dunia di era globalisasi ini. Di era ini, anak usia dini pun sudah mulai dikenalkan dengan bahasa Inggris. Namun, permasalahannya saat ini ialah kurangnya kreativitas guru dalam penggunaan media dan teknologi pembelajaran sehingga menyebabkan rendahnya penguasaan kosakata bahasa Inggris pada anak usia dini. Pada zaman multimedia ini, banyak media menarik yang bisa dipakai guna mengenalkan kosakata Bahasa Inggris, seperti Video Animasi. Penelitian ini berupa kuantitatif dengan pendekatan Eksperimen Semu (Quasy Eksperymen) yang bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif Video Animasi terhadap pengenalan kosakata Bahasa Inggris pada anak usia dini. Hasilnya disimpulkan bahwa Video Animasi terbukti efektif untuk mengenalkan kosakata bahasa Inggris pada anak usia dini, kemampuan kosakata bahasa inggris meningkat 85% dari pada sebalumnya.
Indonesia berupaya memajukan pendidikan melalui program merdeka belajar yang memberikan kebebasan bagi guru dalam berinovasi, kreatif, dan belajar mandiri dalam melakukan penyelenggaraan pendidikan. Konsep merdeka belajar mengadopsi sistem pendidikan dari negara Finlandia yaitu memberikan kebebasan guru untuk berinovasi, mandiri, aktif, kreatif, dan inovatif dalam aktivitas pembelajaran. Penelitian ini menggunakan studi deskriptif komparatif yaitu membandingkan sistem pendidikan dasar di Indonesia dan Finlandia. Sumber data adalah data primer yang diperoleh melalui observasi pada anak kelas awal berusia 7-8 tahun. Sedangkan data sekunder menggunakan kajian literatur dan analisis video pelaksanaan kegiatan sistem pendidikan dari dua negara. Kemudian data dianalisis menggunakan metode deskriptif analisis. Berdasarkan hasil yang diperoleh Finlandia memiliki dukungan yang luar biasa dari pemerintah berupa adanya penyediaan fasilitas sekolah, kualifikasi guru, kesetaraan dan pemerataan pendidikan dibandingkan Indonesia. Disisi lain Indonesia dan Finlandia memiliki keunikan sistem pendidikan masing-masing dan telah menerapkan sistem pendidikan yang terbaik sesuai dengan kondisi dan kemampuan masing-masing negara.
This article discusses the implementation of the storytelling method as humanistic learning in Finland Kindergartens. Language is one aspect of development that is stimulated at an early age. Humanistic learning is learning that optimizes the potential of children as humans. One of the practices of humanistic learning is using storytelling in teaching children. Through storytelling activities, children fulfill their basic needs in self-actualization. In the learning activities seen children in Finland are actively involved in storytelling and the teacher facilitates learning in accordance with the interests and children’s needs.Keywords: Storytelling, Humanistic Approach, Stimulation in Language Development
The problem and the aim of the study. High quality early childhood education (ECE) enables children to enjoy the experience and have nurturing environment that promotes holistic development. The teachers quality have been predicted to produce desirable outcomes. However, the challenge is to identify the predictors that can quantify the definition of a quality teacher. This study was formulated to identify the best practice of quality pre-school teachers. Research methods. This study applied a quantitative approach involving survey to answer the research questions. The quantitative approach with a descriptive analysis. This study uses questionnaire to assess individual perceptions and views on quality of early childhood pre-school education. The sample size was 1817 teachers from four types of pre-school or TADIKA (kindergartens). The surveys were conducted in Malaysia starting with random sampling of groups to select representatives of the statewide zones. Each identified zone then underwent a stratified sampling method to ensure that all critical groups of informants were included Results. The study's findings revealed that the gap analysis related to the upgrading of professionalism of pre-school teachers based on in-service course and teaching and learning course attended beyond the standard 7 days a year except MOE pre-school. Second, all pre-school agencies in Malaysia have not reached the best quality benchmarks. However, more than half of MOE pre-school teachers have a bachelor’s degree. The result shown differences between the ratio of teacher from the agencies. The gap ratio of children to teachers between private kindergartens with best practice benchmarks is 2.0 times, while 2.1 times for pre-schools MOE 2.6 times for KEMAS kindergartens, and 3.3 times for JPNIN kindergartens. Conclusion. In conclusion, these findings are important to be given attention and remedial action in order the improvement and quality of teacher achieve the minimum standard especially in participating in adequate professional development programs.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektivitas media power point interaktif dalam pengenalan kosakata bahasa Inggris anak usia dini di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kota Pariaman. Penelitian ini dilatarbelakangi karena belum berkembangan dengan optimal kosakata Bahasa Inggris anak dan belum diketahui seberapa efektivitas media power point interaktif. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantatif berbentuk quasy eksperimen yang menggunakan nonequivalent control group design. Sampel penelitian adalah anak di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kota Pariaman yang berjumlah 30 anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji idependen samples test nilai signifikan pada kolom sig.(2tailed) bernilai 0,000 itu artinya lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan uji effect size bahwa nilai d = 1,64. Berdasarkan kriteria pengukuran uji effect size bahwa nilai > 1 tergolong kuat. Jadi dapat diambil keputusan bahwa media power point interaktif efektif dalam pengenalan kosakata bahasa Inggris anak di TK Negeri Pembina Kota Pariaman.
Tujuan penelitian untuk melihat bagaimana hubungan komunikasi verbal orang tua terhadap kesantunan berbahasa anak di Taman Kanak-kanak Negeri 1 Kota Padang. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kolerasional dengan menggunakan metode kuantitatif yang melibatkan tindakan pengumpulan data yang berupa angket. Dan pengolahan data menggunakan program SPSS versi 21. Berdasarkan analisis data diperoleh koefisien determinasi komunikasi verbal orang tua terhadap kesantunan berbahasa anak sebesar 0,294, koefisien kolerasi antara hubungan komunikasi verbal orang tua terhadap kesantunan berbahasa anak sebesar 0,241. Hal ini berarti komunikasi verbal orang tua sebesar sebesar 49,1% terhadap kesantunan berbahasa anak signifikan pada taraf 5% . dapat disimpulkan bahwa komunikasi verbal orang tua memiliki hubungan yang signifikan terhadap kesantunan berbahasa anak di Taman Kanak-kanak Negeri 1 Kota Padang sebesar 49,1%.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.