This article would like to explain about the relevance between Ki Hadjar Dewantara’s concept of education and Islamic education. To get a deep comprehension about the concept of Ki Hadjar Dewantara’s education and Islamic education, this research uses qualitative approach and descriptive analitic method, so that the relevance between these two concepts can be seen. The result of this research states that 5 of the 6 components examined from these two concepts of education, have a relevant relation. So, this result indicates that the decline of children’s moral quality that occured today is not caused by Ki Hadjar Dewantara’s concept, but this is due to the educators who have not been able to practice the concept of Ki Hadjar Dewantara’s education well and correctly. Therefore, based on the results of this study, the Indonesian government needs to rearrange the performance of all education practitioners in accordance with the thought of Ki Hadjar Dewantara. Tulisan ini ingin memaparkan tentang ada tidaknya relevansi atas konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara dengan Pendidikan dalam Islam. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif –analitis untuk mendapatkan pemahaman secara mendalam mengenai konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara dan konsep pendidikan dalam Islam. Dalam hal ini, akan terlihat ada tidaknya hubungan yang relevan atas kedua konsep tersebut. Setelah diteliti, ternyata hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 5 dari 6 komponen yang sudah diteliti dari konsep pendidikan ini, memiliki hubungan yang relevan. Dengan begitu, melalui hasil penelitian ini menandakan bahwa turunnya kualitas akhlak anak yang terjadi di dunia pendidikan saat ini, bukan disebabkan oleh konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang tidak memiliki nilai keagamaan di dalamnya, tetapi hal ini disebabkan oleh pelaksana pendidikan yang belum bisa mempraktikkan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara secara baik dan benar. Maka dari itu, berdasarkan hasil penelitian ini, pemerintah Indonesia perlu menata ulang kinerja seluruh pelaksana pendidikan agar sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara.
Alquran al-karim adalah kitab Allah Swt. yang merupakan petunjuk bagi manusia. Manusia tidak akan mampu menjadikan Alquran sebagai petunjuk manakala ia tidak paham isi dan makna Alquran. Langkah awal untuk memahami Alquran adalah dengan mempelajari Alquran. Akan tetapi, pada kenyataannya para pelajar saat ini masih banyak yang belum mampu membaca Alquran dengan baik. berdasarkan hasil tes BAQI UPI tahun 2015/2016 mahasiswa yang belum bisa membaca Alquran masih 77,55%. Kondisi ini sangat memprihatinkan dengan banyaknya pelajar yang belum mampu membaca Alquran, apalagi menjadikan Alquran sebagai petunjuk dalam hidupnya.salah stu penyebabnya adalah kurangnya rasa cinta terhadap Alquran. Untuk mengatasi kondisi tersebut peneliti melakukan penelitian di sebuah lembaga pendidikan yakni SMP Unggulan Al-Amin yang difokuskan pada program Gerakan Cinta Alquran “GENTA”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil dari program Gerakan Cinta Alquran “GENTA” dapat mengoptimalkan pendidikan agama Islam di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Dari data tersebut di analisis dengan mereduksi data, penyanjian data, triangulasi dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa program Gerakan Cinta Alquran “GENTA” memiliki serangkaian kegiatan, kegiatan tersebut diantaranya; murojaah Alquran, tadarus Alquran, tahsin Alquran, tahfidz Alquran, tafhim Alquran, ceramah, sidang komprehensif dan wisuda tahfidz. selanjutnya, dalam oprasionalisasi setiap kegiatan, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi dinilai baik dan cukup baik bila ditinjau dari Permendiknas Nomor 47 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Nonformal. Program Gerakan Cinta Alquran ini menghasilkan siswa memiliki kemampuan membaca Alquran yang baik, hafidz Alquran 1-2 Juz dan siswa memiliki sifat sopan santun, jujur dan terbiasa berbuat baik dalam kesehariannya sebagai pengamalan terhadap Alquran. Dengan demikian program Gerakan Cinta Alquran dapat mengoptimalkan Pendidikan Agama Islam di sekolah.
Abstract. This research is motivated by the difficulty of memorizing the Qur’an and maintaining memorization. This study aims to determine the application of the My Q-Map method in improving the memorization of the Qur’an in Pondok Tahfidz Bintang Qur’an Cirebon. Data collection techniques was carried out by interview, observation, and study documentation. Data analysis was performed by data reduction, data presentation, drawing conclusions and coding. From the results of this study it is known that the implementation of the My Q-Map method in Pondok Tahfidz Bintang Quran Cirebon refers to the curriculum that has been created by the Pondok (Islamic boarding schoool) itself. Activities of students and teachers in implementing the My Q-Map method in memorizing the Qur’an began with the opening, memorization, and evaluation. The advantage of this method is that it can help students overcome obstacles in memorization such as forgetfulness, depression, and other personal obstacles. In addition, this method can help students understand the meaning and remember the location of the verse so that memorization of the Qur’an feels more memorable and makes memorization more strongly bound. Overall this method has been quite successful in helping students improve memorization of the Qur’an. Abstrak. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sulitnya menghafal Alquran dan menjaga hafalannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode My Q-Map dalam meningkatkan hafalan Alquran di Pondok Tahfidz Bintang Quran Cirebon. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan koding. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa implementasi metode My Q-Map di Pondok Tahfidz Bintang Quran Cirebon mengacu kepada kurikulum yang telah dibuat oleh pondok itu sendiri. Aktivitas santri dan guru dalam mengimplementasikan metode My Q-Map dalam kegiatan menghafalkan Alquran dimulai dengan pembukaan, kegiatan menghafal, dan evaluasi. Kelebihan metode ini adalah dapat membantu mengatasi kendala santri dalam menghafal seperti mudah lupa, depresi, dan kendala personal lainnya. Di samping itu, metode ini dapat membantu santri memahami makna dan mengingat letak ayat sehingga hafalan Alquran terasa lebih berkesan dan membuat hafalan lebih kuat terikat. Secara keseluruhan metode ini sudah cukup berhasil dalam membantu santri meningkatkan hafalan Alquran.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.