ABSTRAK Anak usia dini merupakan individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan bisa dikatakan sebagai lompatan perkembangan. Hal ini sesuai dengan Teori Bloom yang mengatakan bahwa perkembangan intelektual anak terjadi sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupan anak. Sekitar 50% kapabilitas kecerdasan manusia terjadi ketika anak berumur 4 tahun, 80% telah terjadi ketika berumur 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi ketika anak berumur sekitar 18 tahun. Anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga dibandingkan dengan usia-usia selanjutnya karena perkembangan kecerdasannya sangat luar biasa. Usia ini sering disebut "usia emas" (the golden age) yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulangi lagi, dan yang sangat menentukan untuk mengembangkan kualitas manusia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pentingnya kontribusi orang tua terutama perempuan sebagai seorang ibu terhadap pembentukan karakter dan tumbuh-kembang anak untuk menciptakan dasar yang kuat sebagai penunjang lahirnya SDM yang kelak akan meneruskan dan mengembangkan masa depan bangsa. Hasil penelitian ini cukup memberikan gambaran bahwa konsep optimalisasi golden age anak usia dini apabila diukur dari nilai loading factor PLS didapat N1(0,814); N2(0,858); S1(0,740); S2(0,898); S3(0,683); O1(0,908); O3(0,613); L1(0,837); L2(0,644); PAUD1(0,573); PAUD2(0,903); dan PAUD3(0,619). Karena penelitian ini lebih bersifat eksploratori maka metode Partial Least Square ini dapat membantu untuk memprediksi variabel laten endogenous atau mengidentifikasi variabel-variabel utama.Kata Kunci: anak usia dini, golden age, optimalisasi, PLS
Dalam kegiatan produksi di PT. Jakarta Cakra Tunggal Steel Mills melibatkan berbagai lokasi yang didalamnya terdapat beberapa mesin dengan kapasitas produksi yang berbeda-beda. Pada proses pembuatan besi beton melibatkan beberapa lokasi seperti transfer billet, reheat furnance, roughing, intermediete, finishing, cooling bed, cold shear, packaging dan gudang. Dengan menggunakan software ProModel dibuatlah model simulasi proses produksi besi beton di PT. Jakarta Cakra Tunggal Steel Mills yang sudah diverifikasi dan sudah divalidasi sehingga mampu mewakili sistem nyata. Sebagai analisisnya dilakukan pengembangan simulasi dengan perancangan usulan perbaikan model simulasi. Peneliti merancang 3 usulan perbaikan model simulasi yaitu dengan penambahan 1 buah crane dari packaging ke gudang, dengan penambahan 1 buah mesin finishing dan conveyor 5, dan dengan penambahan 1 buah mesin furnance. Pada usulan perbaikan 1, dilakukan penambahan 1 buah crane dari packaging ke gudang agar mampu meningkatkan hasil produksi. Pada usulan perbaikan 2, dilakukan penambahan 1 buah mesin finishing dan conveyor 5 karena mesin finishing dan conveyor 5 memiliki % utilitas (kesibukan) yang tinggi pada sistem nyata. Pada usulan perbaikan 3, dilakukan penambahan 1 buah mesin furnance karena mesin furnance memiliki % utilitas (kesibukan) yang tinggi pada sistem nyata. Kata Kunci: Simulasi Sistem, Software ProModel, Utilitas
IKM Tahu Bandung Sutra merupakan industri kecil menengah yang memproduksi tahu. Semakin berkembangnya industri pangan di Indonesia, perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan. Terlebih lagi Indonesia merupakan Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan populasi sebanyak itu seharusnya Indonesia bisa menyediakan produk pangan yang terjamin kehalalannya. Aktivitas bisnis untuk menghasilkan produk halal tersebut tentunya dapat memungkinkan terjadinya suatu risiko. Untuk itu perlu suatu manajemen risiko yaitu dengan mengidentifikasi risiko yang berpotensi muncul pada rantai pasok menggunakan model SCOR untuk pemetaan aktivitasnya. Pemetaan aktivitas memudahkan dalam mengidentifikasi kejadian risiko dan agen risiko. Kejadian risiko dan agen risiko yang berhasil diidentifikasi kemudian dinilai tingkat dampak, tingkat frekuensi serta korelasinya dengan menggunakan metode House of Risk. Metode House of Risk memiliki dua fase. HOR fase 1 untuk mengetahui prioritas agen risiko dan HOR fase 2 untuk menentukan prioritas aksi mitigasi. Terdapat 21 kejadian risiko, 20 agen risiko dan 8 aksi mitigasi yang berhasil diidentifikasi.
PT XYZ is a company engaged in steel manufacturing and technical assistance. An example of the risk that occurs in supply chain activities in this company is that 8% of the total items experience delays in the Request Order (RO) to Purchase Orders (PO) in 2019. Currently, PT XYZ does not have supply chain risk management to identify and mitigate the risks that occur within the company. Therefore, this study aims to identify risks, determine priority risks and provide priority risk mitigation strategies that occur in the supply chain at PT XYZ. The method used is Supply Chain Operation Reference (SCOR), Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (Fuzzy FMEA) and Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP). The results of the study found 29 risk events and 4 priority risk events. Based on 4 prioritized risk events, the criteria which have the highest weight are the lack of the process of checking the raw material to be produced have a weight value 0.650 with the mitigation strategy carried out on the criteria is the lack of the process of checking raw materials to be produced is to adjust the demand documents and raw materials available. For the supplier performance criteria is not good to have a weight value 0.265 with the mitigation strategy carried out is conducting direct inspection to supplier company. The criteria for lack of coordination between companies and suppliers have a weight value 0.085 with the mitigation strategy carried out is to coordinate with suppliers. The lowest weighting criteria is the absence of project demand / tonnage forecasting processes with weights 0,000 and mitigation strategies carried out is to carry out project demand / tonnage forecasting processes.
ABSTRAKDalam menjalankan roda perusahaan, PT Krakatau Semen Indonesia memproduksi GGBFS sebagai produk yang merupakan bahan campuran semen. Namun dalam proses produksinya, kualitas GGBFS selalu dilakukan pengujian. Ambang batas nilai minimum GGBFS kualitas blaine yaitu 420m 2 /kg. Namun, masih banyak nilai blaine GGBFS yang masih dibawah standard dengan total mencapai 169 sampel dan nilai tertinggi berada di bulan Agustus 2018 mencapai 42 sampel. Oleh karena itu, dibutukan pengendalian kualitas terhadap proses produksi GGBFS agar mampu meminimalisir atau mengeliminasi penyebab kecacatan GGBFS. Dalam melakukan pengendalian kualitas terhadap GGBFS digunakan pendekatan Six Sigma. Six Sigma merupakan visi peningkatan kualitas per sejuta kesempatan yang ada dengan tujuan akhir mencapai 3,4 per sejuta kesempatan. Model perbaikan dari Six Sigma dinamakan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control). Pada tahap define diketahui critical to quality dari GGBFS yaitu blaine, mesh, dan moisture. Tahap measure dilakukan pengukuran terhadap baseline kinerja perusahaan dengan hasil nilai sigma yaitu 2,90 yang berarti masih berada sesuai dengan rata-rata industri di Indonesia (2-3 sigma). Pada tahap Analyze, dilakukan identifikasi dengan menggunakan diagram pareto dimana nilai tertinggi diperoleh karakteristik blaine dengan persentasi 100%, selanjutnya melakukan analisis factor-faktor penyebab kegagalan pada karakteristik kualitas blaine yang meliputi factor manusia, lingkungan, material, dan mesin/alat. Adapula analisa menggunakan FMEA yang menghasilkan nilai RPN dari masing-masing faktor penyebab kegagalan dengan nilai RPN tertinggi yaitu 240 dengan penyebab kegagalan plugger tidak rapat sehingga fokus perbaikan berdasarkan nilai RPN dengan menggunakan metode 5W+1H.
ABSTRAK PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan Jepang yang berproduksi berdasarkan pesanan (make to order) dan sangat mengedepankan kualitas, karenanya perusahaan berusaha secara maksimal untuk terus melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas produksinya supaya terus mendapat kepercayaan dari para konsumen. Peningkatan tersebut dapat diperoleh dengan cara memperbaiki proses produksi yang masih terhambat dengan cara menyeimbangkan lintasan, menambah tenaga kerja atau menambah mesin-mesin yang sudah tersedia. Masalah yang biasa dihadapi perusahaan adalah kurang efektifnya tenaga kerja dan mesin produksi, sehingga mengakibatkan terjadinya bottleneck pada salah satu stasiun kerja pada pabrik 2 di PT. XYZ yang merupakan bottleneck pada stasiun polishing yang merupakan akibat dari macet di proses sebelumnya yaitu proses machining. Untuk mencapai efisiensi kerja maka proses bottleneck harus dapat diminimalkan, salah satu cara adalah dengan menyeimbangkan antara jumlah operator dan kecepatan mesin yang ada. Line balancing mencakup kegiatan penambahan atau pengurangan kapasitas, dengan tujuan memaksimalkan kecepatan di tiap stasiun kerja sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi di tiap stasiun kerja. Hasil Penelitian ini didapatkan waktu stasiun kerja awal yang terbesar adalah 195,5 detik dan waktu stasiun kerja usulan yang terbesar adalah 163 detik. Efisiensi awal dari stasiun kerja casting sebesar 78,37%, stasiun kerja machining sebesar 100%, stasiun kerja polishing sebesar 58,29%, stasiun kerja marking sebesar 8,65%,dan stasiun kerja platting sebesar 25,93%. Efisiensi usulan dari stasiun kerja casting sebesar 100%, stasiun kerja machining sebesar 76,69%, stasiun kerja polishing sebesar 50,92%, stasiun kerja marking sebesar 74,39%,dan stasiun kerja platting sebesar 44,13%. Keseimbangan lintasan didapatkan lima stasiun kerja dan besaran peningkatan efisiensinya 17% dari stasiun kerja awal.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.