Berkembanganya teknologi dalam dunia pendidikan menciptakan banyak sekali kemudahan diantaranya meningkatkan kemampuan belajar dan memudahkan akses dalam pembelajaran. Tetapi, jika penggunaannya tidak diimbangi oleh penanaman pendidikan karakter maka hal itu akan menimbulkan kemerosotan nilai atau krisinya nilai karakter. Pemanfaatan dan pemahaman literasi digital perlu dikembangkan untuk menumbuhkan nilai karakter siswa di abad 21 ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat literasi digital dalam pertumbuhan dan pembangunan karakter siswa. Metode penelitian yang digunakan ialah metode deskriptif-kualitatif dengan pendekatan studi Pustaka, sumber data diproleh dari hasil analisis dan simpulan yang diperoleh dari jurnal. Hasil analisis dari penelitian ini adalah dalam menumbuhkan karakter siswa di abad 21 literasi digital sangat berperan penting karena anak cenderung lebih tertarik pada hal-hal yang berbau teknologi, youtube dan media social lainnya dapat dimanfaatkan oleh guru atau pendidik sebagai wadah untuk meyalurkan pembangunan nilai-nilai karakter. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pemanfaatan literasi digital perlu pengawasan dari orang tua serta guru dengan pemberian atau pembatasan etika digital, agar peserta didik terhindar dari dampak negatif
THE ROLE OF CITIZENSHIP EDUCATION IN FOSTERING TOLERANCE AMONG STUDENTSThis study aims to determine the role of civic education in fostering tolerance among students. the role of civic education in fostering tolerance among students, these students interact with each other, respect each other, respect each other, help each other. There has never been hostility and there has never been conflict between them and they have never differentiated between one religion and another. the tolerance they have had is well done. So it seems clear that the role of civic education is already running as it should be in accordance with what is taught in Citizenship Education.
Penelitian ini bertujuan agar generasi milenial menggunakan media sosial dengan baik dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di media sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atau pendekatan deskriptif, yang mana dasar teori diperoleh dari hasil kepustakaan buku, jurnal, internet dan media lainnya. Kita sudah berada di era digital, dimana di era ini menyebabkan digitalisasi segala bidang, cara hidup bermasyarakat yang semula konvensional menjadi digital, salah satunya adalah cara bersosialisasi. Pancasila saat ini tengah diuji dengan maraknya pemberitaan hoax seperti sosial politik dan SARA. Untuk itu, sebagai generasi milenial yang muncul di tengah era digital harus melek terhadap teknologi dan menggunakan media sosial dengan baik. Media sosial juga memberikan peluang bagi generasi milenial untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila melalui berbagai platform media sosial. Dengan berpegang pada nilai-nilai Pancasila, maka posisi negara terjamin dan integrasi bangsa tetap kokoh.Kata kunci: Generasi milenial, Pancasila, Media sosial
Generasi bangsa yang cerdas dan memiliki akhlak baik serta berkepribadian Indonesia dapat diwujudkan melalui pendidikan karakter. Suatu bangsa agar mempunyai karakter, pembalajaran PKn sangat dibutuhkan khususnya anak usia dasar untuk menumbuhkan sikap warga negara yang diharapkan bangsa dan bertujuan untuk membentuk karakter siswa untuk bersikap, bertindak, berfikir, berinteraksi, dan berkembang, berpartisipasi aktif, serta mempunyai tanggung jawab diri dan lingkungannya, masyarakat, juga dalam berbangsa dan bernegara. Penelitian berjudul “Penanaman Karakter Smart Young And Good Citizen Untuk Anak Usia Sekolah Dasar” dengan tujuan untuk menanamkan karakter sebagai warga negara yang baik. Dalam pembelajaran PKn, terdapat suatu target utama yakni sebagai bekal pengetahuan, membina sikap dan perilaku, serta latihan keterampilan menjadi warga negara yang demokratis, taat asas, dan taat hukum dalam kehidupan lingkungan masyarakat. Warga negara muda merupakan calon pemimpin masa depan, maka dari itu penanaman karakter perlu dibekali sejak dini hal ini sangat penting dan menjadi suatu kewajiban untuk terus menerus dilakukan oleh keseluruhan warga negara untuk harapan dan masa depan bangsa Indonesia. Warga negara yang mempunyai keterampilan dan sikap akan menjadikan dirinya sebagai warga negara yang berkomitmen. Maka dari itu, pentingnya pembelajaran PKn untuk membangun genarasi muda smart and good citizen. Penelitian ini akan dilakukan dengan metode studi literatur yang mana penelitian artikel ini berbasis pada jurnal, buku, dan lain lain
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis lebih dalam terkait dengan Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar. Serta mengkaji upaya apa saja dan sudah sejauh mana yang telah dilakukan guru-guru dan para pihak Sekolah Dasar di Indonesia untuk mengimplementasikan pendidikan karakter terutama dalam Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar. Pada kajian penelitian kali ini metode yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif yang dilakukan secara deskriptif. Dasar atau teori dari pada pembahasan kali ini didapat dari hasil studi literatur atau kepustakaan yang didapatkan dari beberapa sumber-sumber yang relevan seperti buku, jurnal, dan artikel.
Pendidikan kewarganegaraan telah dimasukkan ke dalam kurikulum, dan pembelajaran dilaksanakan di pendidikan dasar pada semua jenjang.Fungsi dan peran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan dari pendidikan kewarganegaraan itu sendiri adalah untuk menjadikan warganya warga negara yang baik, karena warga negara yang baik tidak dapat secara langsung mendukung pembangunan berkelanjutan di negara terkait. Metode penelitian ini mengadopsi studi literatur atau metode penelitian sastra, yang memuat teori-teori teoritis yang berkaitan dengan masalah penelitian, yang mengumpulkan data dengan mempelajari buku, dokumen, catatan dan laporan yang berkaitan dengan pemecahan masalah, dan diharapkan pendidikan di Indonesia akan memampukan peserta didik. dipersiapkan untuk menjadi warga negara. Mereka tegas dan konsisten dalam mempertahankan negara kesatuan NKRI, dan pembangunan ciri-ciri bangsa dijadikan sebagai penggerak utama pembangunan negara. Artinya, setiap upaya pembangunan harus selalu diarahkan pada aspek yang berdampak positif bagi pembangunan karakter.Kata kunci : Pendidikan, Pendidikan kewarganegaraan, karakter.
The current state of corruption should encourage every citizens of the nation, all parties, the leaders of the nation, law enforcement officials, educators and religious leaders, to focus their attention to character building. Character development should be established as part of the national strategy to improve nation’s life. The study begins from my concern about the backwardness of character education in Indonesia. The article concludes that to be successfull, character development should include the participation of three important institutions of social life: family (informal), school (formal) and community (nonformal) so as to create sustainability and harmonization. Keywords: Character nation, Young Generation, Formal Education, Informal Education, Nonformal Education. ABSTRAK Merajalelanya korupsi menandai bahwa persoalan pendidikan karakter bangsa harus menjadi perhatian semua pihak, pemimpin bangsa, aparat penegak hukum, pendidik dan tokoh-tokoh agama, golongan dan lain sebagainya. Pembangunan karakter harus dibentuk. Latar belakang penulisan, dari keprihatinan penulis tentang persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam hal pendidikan karakter bangsa. Dari hasil analisis dan pembahasan, didapatkan kesimpulan bahwa pembangunan karakter bangsa jika ingin efektif dan utuh mesti menyertakan tiga institusi, yaitu keluarga (informal), sekolah (formal) dan masyarakat (nonformal) sehingga tercipta kesinambungan dan harmonisasi. Kata Kunci: Karakter Bangsa, Generasi Muda, Pendidikan Formal, Pendidikan Informal dan Pendidikan Nonforma
Science and technology are experiencing rapid developments marking the entry of globalization in a country. Globalization has had a major impact, both positive and negative. This globalization affects the lifestyle of the westernized society and reduces the values and nationalism of the Indonesian nation. Education is one of the most effective ways to build good character for the younger generation. This research was conducted using qualitative data collection. It is found that character education has a function as a vehicle for development, improvement, and filter. In addition, character education has other functions, namely developing potential, habits, and behavior, fostering leadership and responsibility, developing abilities and the school environment. Citizenship education has functions including building participatory skills that make Indonesian citizens active, critical, intelligent, and democratic, as well as building a civilized democratic culture. Based on the research, the suggestion that can be given is that there is a need for the involvement of all parties in paying attention and participating in building the character of students as the future generation of the Indonesian nation
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.