<p>Perubahan yang sangat signifikan dari pembelajaran luring menjadi daring memunculkan sisi positif dan negatif, terutama dalam pendidikan moral, karakter dan kesantunan berbahasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) Strategi penanaman nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam pembelajaran daring, (2) Hambatan penanaman nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam pembelajaran daring, dan (3) Tantangan penanaman nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam pembelajaran daring. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah guru dan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia jenjang sekolah dasar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi unsur kebahasaan yang terkait dengan kesantunan berbahasa yang diperoleh dari kelas daring <em>Zoom Meeting </em>dan <em>Group Whatsapp</em>. Teknik analisis data menggunakan Model Interaktif dari Miles dan Huberman. Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk deskripsi kualitatif dengan metode informal. Diperoleh hasil penelitian bahwa kesantunan berbahasa siswa sekolah dasar di masa pandemi Covid-19 masih belum bisa dikatakan baik. Masih banyak peserta didik yang menggunakan bahasa-bahasa yang kurang sopan ketika berinteraksi dengan teman sebayanya. Hal tersebut disebabkan oleh faktor lingkungan yang kurang baik sehingga dapat mempengaruhi peserta didik dalam bertutur. Penggunaan media sosial dan game juga menjadi faktor penting dalam perubahan penggunaan kata-kata yang sopan. Perlu diterapkan strategi-strategi untuk memperbaiki pola penggunaan bahasa yang lebih sopan dengan pola pembiasaan dan pemberian teladan bagi peserta didik. Namun, penerapan pola tersebut tidak terlepas dari hambatan dan tantangan yang ada seperti kurangnya pendampingan dan pengetahuan orang tua, lingkungan di luar sekolah dan keluarga yang kurang baik, dan penggunaan sosial media yang berlebihan dan tanpa pengawasan.</p>
Banyak Masyarakat Indonesia yang mengonsumsi daun katuk hanya sebagai bahan pangan yang membantu ibu menyusui untuk memproduksi ASI (Air Susu Ibu). Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan inovasi produk olahan daun katuk sehingga mampu diterima oleh masyarakat baik dari segi produk, rasa dan juga kandungan nutrisi dalam daun katuk yang dimanfaatkan bagi tubuh. Melihat adanya potensi dari tanaman daun katuk yang ditanam di daerah tersebut dapat dijadikan sebagai upaya peningkatan penghasilan melalui pengolahan daun katuk menjadi produk makanan dan minuman. Namun produk yang telah dihasilkan Kampung Katuk tidak berkembang karena kurangnya pengetahuan mengenai branding produk dan pemasaran sehingga kurang dikenal oleh masyarakat. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat Kampung Katuk yakni mengikuti pelatihan pembuatan daun katuk menjadi produk yang dapat dipasarkan dan branding produk. Pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan sosial dapat menghasilkan suatu usaha guna menghasilkan produk olahan daun katuk seperti Stik Katuk, Cookies Katuk, Lidah Kucing Katuk, Dawet Katuk, dan Salad Katuk. Metode yang digunakan juga diskusi dan praktek langsung. Langkah - langkah pelaksanaan kegiatan dimulai dari observasi yang dilakukan oleh kelompok KKN Tematik 49 di wilayah Krembangan Utara RW 03 yang cukup terkenal dengan kampung katuknya. Dilanjutkan dengan diskusi permasalahan dan melakukan implementasi yang dilakukan bersama Ibu PKK dan beberapa UMKM RW 03.
Perkembangan teknolgi yang terus berjalan seharusnya mulai bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk melakukan branding produk dan pemasaran secara digital. Pemasaran berbasis teknologi digital juga menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM untuk berkembang dan menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi Indonesia. Dengan demikian, diperlukan adanya sosialisasi dan pelatihan mengenai branding produk dan digital marketing. Sehingga penulis membuat program kerja pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan sosialasi branding produk dan digital marketing. UMKM Pandawa 5 yang bergerak pada bidang usaha kuliner atau makanan menjadi salah satu peserta dalam sosialisasi tersebut. Metode pelaksanaan sosialisasi branding produk dan digital marketing menggunakan dua cara, yaitu (1) Sosialisasi branding produk dan digital marketing kepada pemilik UMKM dan (2) Pendampingan serta pelatihan untuk digital marketing. Program kerja tersebut berhasil memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM mengenai pentingnya memanfaatkan teknologi informasi untuk branding dan memasarkan produk mereka. Penulis mengharapkan supaya pelaku UMKM yang telah menerima sosialisasi tersebut terus mengimplementasikan materi yang diberikan dan berinovasi mengikuti perkembangan pada teknologi informasi.
In the North Krembangan area, precisely on Dapuan Street V, Surabaya City, there is a catfish pond managed by the RT management there. However, after tracing the results of catfish farming, it is only distributed in raw form and no processed catfish products have been produced. Therefore, we propose to innovate processed catfish floss products by considering the ease of obtaining raw materials for production and also at an affordable price. In addition, when viewed from the community there, most of its citizens do not have permanent professions, so it is necessary to provide socialization related to processing and developing the potential of processed catfish products. The implementation method uses science and technology simulations in the process of processing catfish into shreds. Through the application of science and technology, it is one of our ways to help owners and the surrounding community carry out business productivity in the area. With this activity, we hope to be able to have a good impact in the context of providing education related to catfish processing and also the business potential that can be pursued to improve the living economy of the people of North Krembangan.
Rebranding merupakan proses mengenalkan suatu produk ke masyarakat dengan cara memberikan nama, logo dalam suatu produk tersebut. Setelah melakukan survei ke Azza Rajut, menemukan beberaa permasalahan yang dihadapi oleh Azza Rajut yaitu belum memiliki brand yang kuat untuk suatu produknya. Azza Rajut juga kekurangan SDM untuk menyelesaikan produk karena semakin banyak pesanan dan belum adanya legalitas usaha. Dengan adanya permasalahan tersebut kelompok menyari suatu solusi yang dapat menyelesaikan masalah yang dialami ole Azza Rajut, mulai dari merancangkan logo, memilih kemasan, membuatkan legaliitas usaha pada Azza Rajut dan melakukan pelatihan untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) atau karyawan untuk menyelesaikan semua pesanan yang semakin meningkat setiap harinya.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.