Nyeri adalah keluhan yang umum pasca pengobatan bagi penderita kanker, bahkan bertahun-tahun setelah pengobatan. Pengendalian nyeri dapat dilakukan dengan pengobatannon farmakologis, diantaranya menggunakan terapi murottal yaitu terapi dengan mendengarkan alunan ayat-ayat suci al-qur’an yang dibacakan oleh ‘qori. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas terapi musik klasik dengan terapi murottal terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien kanker. Jenis penelitian Quasy Eksperimental dengan menggunakan bentuk rancangan three group pre and post test with kontrol design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien kanker yang mengalami nyeri. Sampel berjumlah 75 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling, yang terdiri dari kelompoki ntervensi dan kelompok kontrol. Analisis data dengan menggunakan Kruskal Wallis dan Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat nyeri pada kelompok intervensi sesudah diberikan terapi murottal sebesar 13,00. Hal ini menujukkan terjadinya penurunan tingkat nyeri setelah diberikan terapi murottal. Ada pengaruh pemberian terapi murottal terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien kanker di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan nilai p=0,000 (p-value<0.05). Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada perawat, pasien kanker, mahasiswa agar dapat membantu memenuhi kebutuhan diri akan rasa nyaman dalam pengontrolan nyeri. Kata kunci : Terapi musik klasik, terapi murottal, kanker, tingkat nyeri EFFECTIVENESS OF MUROTTAL THERAPY IN DECREASING PAIN LEVEL OF CANCER PATIENTS ABSTRACTPain is a common complaint post-treatment for cancer sufferers, even years after treatment. Pain kontrol can be done by non pharmacological treatment, including using murottal therapy is therapy by listening to the strains of holy verses of the Qur'an which is read by ' Qori. Research objectives to determine the effectiveness of classical musik therapy with murottal therapy to decrease the level of pain in cancer patients. Types of experimental Quasy research using the design form Three Group Pre and Post Test with Kontrol Design. The population in this study is a cancer patient who is experiencing pain. Samples numbered 75 respondents using the purposive sampling technique, consisting of intervention groups and kontrol groups. Data analysis using Kruskal Wallis and Wilcoxon. The results showed that the average level of pain in the intervention group after Murottal therapy was 13,00. This shows the occurrence of pain reduction after being given murottal therapy. There is an influence on the treatment of murottal to decrease the level of pain in cancer patients in the Islamic hospital Sultan Agung Semarang with a value P = 0,000 (P-value < 0.05). The study provided recommendations to nurses, cancer patients, students in order to help meet the self-need for comfort in pain kontrol. Keywords: Classic musik therapy, murottal therapy, cancer , the level of pain
Pengetahuan, kemampuan merawat, ekspresi emosi, beban dan stres keluarga merupakan masalah yang sering ditemukan dalam keluarga yang merawat orang dengan skizofrenia paranoid atau yang disebut ODS paranoid. Masalah tersebut jika tidak diatasi maka akan memberikan dampak pada kepatuhan obat dan kekambuhan. Keluarga sebagai pelaku rawat utama ODS paranoid, perlu diberikan terapi psikoedukasi keluarga skizofrenia paranoid agar kepatuhan minum obat ODS paranoid meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga skizofrenia paranoid terhadap peningkatan kepatuhan minum obat ODS paranoid. Penelitian menggunakan desain eksperimen pada 84 responden yang terdiri dari 42 orang pada kelompok intervensi dan 42 orang pada kelompok kontrol dengan menggunakan uji beda.Variabel independen pada penelitian ini adalah terapi psikoedukasi keluarga skizofrenia paranoid dan variabel dependen adalah kepatuhan minum obat. Instrumen penelitian menggunakan check list jadwal minum obat sesuai dosis. Hasil uji terapi menunjukkan kepatuhan minum obat ODS paranoid pada kelompok intervensi dan kontrol setelah diberi terapi psikoedukasi keluarga skizofrenia paranoid, kepatuhan minum obat kelompok intervensi lebih baik dan berpengaruh secara bermakna dibanding kelompok kontrol (p=0,00). Kata kunci: terapi psikoedukasi keluarga skizofrenia paranoid, kepatuhan minum obat pasien INFLUENCE OF FAMILY PSYCHOEDUCATION THERAPY SKIZOFRENIA PARANOID AGAINST COMPLIANCE OF DRUG PATIENTS ABSTRACT Pengetahuan, kemampuan merawat, mengendalikan emosi, beban dan stres keluarga merupakan masalah yang sering ditemukan dalam keluarga yang peduli orang dengan skizofrenia paranoid atau yang disebut ODS paranoid. Masalah tersebut jika tidak diatasi maka akan memberikan dampak pada persetujuan obat dan kekambuhan. Keluarga yang menerima rawat utama ODS paranoid, perlu diberikan terapi psikoedukasi keluarga skizofrenia paranoid agar dapat diberikan minum obat ODS paranoid meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh terapi psikoedukasi keluarga skizofrenia terhadap peningkatan dukungan minum obat paranoid ODS. Penelitian menggunakan desain eksperimen pada 84 responden yang terdiri dari 42 orang pada kelompok intervensi dan 42 orang pada kelompok kontrol dengan menggunakan uji beda.Variabel independen pada penelitian ini adalah terapi psikoedukasi keluarga skizofrenia paranoid dan variabel dependen adalah obat minum. Instrumen Penelitian menggunakan daftar periksa jadwal minum obat sesuai dosis. Hasil uji terapi menunjukkan persetujuan minum obat ODS paranoid pada kelompok intervensi dan kontrol setelah diberi terapi psikoedukasi keluarga skizofrenia paranoid, mengatur minum obat intervensi yang lebih baik dan terkait dengan dibandingkan dengan kelompok kontrol (p = 0,00). Keywords: paranoid schizophrenia family psychoeducation therapy, adherence to patient medication
Background: Hemodialysis can be performed 1 to 3 times a week according to the degree of kidney damage and takes 3 - 5 hours each time. The activity done regularly and continuously throughout life and cause negative effects such as discomfort, decreased quality of life including physical health, psychological, spiritual, and socioeconomic status. The psychological impacts include anxiety, stress and depression. This research aimed to analyze the influence of Murottal therapy on depression of patients undergoing hemodialysis.Method: The research used quasi experimental method with one group pretest-posttest design. The sampling was done by purposive sampling. Data collection used DASS questionnaires. Data was analyzed using T-test and Wilcoxon test. Result: It was found that depression levels were decreased after the given of Murottal therapy. There were 26 respondents performed normal condition (86.7%) and 4 respondents performed mild depression (13.3%).Analyzis: Murottal therapy decreased the depression level on patients undergoing hemodialysis which showed by the T-test correlation with p-value 0.000 (<0.05).Conclusion: Murottal therapy decreased the depression levels of patients undergoing hemodialysisKeywords: Hemodialysis, depression, Murottal tehrapyLiterature: 60 (2005-2017)
Breast cancer is a disease than can afflect anyone, especially in women, and any type of treatment of breast disease can cause physiological, phychological and social problems in women. Body image can change due to psychological response for breast cancer patients. This study aims to determine the support of couples in breast cancer who get chemotherapy. The design of this research was qualitative using descriptive phneomenology. The finding of this research was couples support intrumental,award, emotional, and information. Suggestion their couples provided information actively and asked nurse or doctor during chemoterapy
Harga diri rendah adalah penilaian pencapaian diri dengan menganalisis sejauh mana perilaku tersebut sesuai dengan diri ideal. Perasaan tidak berharga, tidak penting dan rendah diri berkepanjangan karena evaluasi negatif diri dan kemampuan. Hal tersebut membuat pasien dengan harga diri rendah sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain. Salah satu alternatif untuk meningkatkan harga diri rendah adalah berkebun dalam terapi okupasi. Untuk meningkatkan independensi pada pasien dengan harga diri rendah dengan terapi okupasi pada pasien dengan harga diri rendah. Laporan akhir ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada 2 pasien dengan harga diri rendah. Data diperoleh melalui lembar observasi kemampuan pasien untuk berkebun. Setelah terapi okupasi, ada penurunan harga diri yang rendah dengan P1 73% dari 8 skor, dan P2 91% dengan 10 skor. Terapi okupasi (berkebun) dapat mengurangi tingkat gangguan harga diri yang rendah juga.
Penderita yang mengalami gangguan jiwa di RSJD Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2018-2019 adalah sebanyak 2557 orang yang diantaranya terdapat penderita isolasi sosial 560 orang (21,9%). Kondisi diatas menggambarkan prevalensi masalah kesehatan jiwa baik gangguan jiwa ringan sampai berat cukup tinggi dan membutuhkan penanganan yang serius serta berkesinambungan. Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Terapi Aktivitas Kelompok sangat efektif mengubah perilaku karena di dalam kelompok terjadi interaksi satu dengan yang lain dan saling mempengaruhi. Penerapan TAKS sesi 1-3 dilakukan selama 3 hari, evaluasi penerapan dilakukan setiap per sesi dan post-test dilakukan dihari keempat penerapan. Sampel pada penerapan ini berjumlah 2 responden yang dipilih menggunakan tekhnik random sampling yaitu pemilihan responden secara acak. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh TAKS sesi 1-3 terhadap peningkatan kemampuan interaksi pada pasien menarik diri di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. TAKS sesi 1-3 dapat meningkatkan kemampuan interaksi pada pasien menarik diri di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.
Bullying is an action to harm other people that continuously happen either in groups or individually. Bullying could happen in a school environment to the students who are quiet, small and to those unable to defend themselves. This study aims to determine the anticipation of bullying in the school environment. The frequency distribution test results obtained that 250 teachers were in the sufficient category in anticipating bullying prevention and 3 teachers were still in the poor category. The research hopefully can stop bullying in the school environment. Bullying is an action to harm other people which is carried out continuously either in groups or individually. Bullying could occur in a school environment to students who are quiet, small and those unable to defend themselves. Bullying prevented by regulations that could be valid to all school members. The study aims to determine the anticipation of bullying in the school environment. The frequency distribution test results obtained that 250 teachers were in the sufficient category in anticipation of bullying prevention and 3 teachers were still in the poor category. The research hopefully can stop bullying in the school environment.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.