Maternal mortality rate in Indonesia based on 2012 Indonesia Demographic and Health Survey is 359 per 100,000 live births. Causes of the maternal mortality are still dominated by bleeding, pre-eclampsia/eclampsia and infections. One of causes of infections is premature rupture of membrane. Premature rupture of membrane may increase morbidity and mortality among mothers and children. Incidence of premature rupture of membrane amount to 10% of all childbirths. This study aimed to analyze risk factors of premature rupture of membrane incidence at Mother and Child Hospital of ANNISA Citeureup, Bogor District in 2014. This study was analytical and used a case control design. The samples consisted of 114 mothers who suffered from premature rupture of membrane and control, 228 mothers who did not suffer from premature rupture of membrane. Results of this study showed that risk factors of premature rupture of membrane were age, parity and education. Based on multivariate analysis, education was the most dominant risk factor for premature rupture of membrane incidence.Keywords: Education, pregnancy, premature rupture of membrane Abstrak Angka kematian ibu di Indonesia berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 sebanyak 359 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian ibu tersebut masih didominasi oleh pendarahan, pre-eklampsia/eklampsia, dan infeksi. Salah satu penyebab infeksi adalah ketuban pecah dini. Ketuban pecah dini dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas pada ibu dan anak. Insiden kejadian ketuban pecah dini sekitar 10% dari seluruh persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian ketuban pecah dini di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) ANNISA Citeureup, Kabupaten Bogor tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan penelitian kasus kontrol. Sampel terdiri dari 114 orang kasus ibu yang mengalami ketuban pecah dini dan kontrol sebanyak 228 ibu bersalin yang tidak mengalami ketuban pecah dini. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko terhadap kejadian ketuban pecah dini yaitu usia, paritas dan pendidikan. Berdasarkan analisis multivariat, didapatkan faktor yang paling dominan berisiko terhadap kejadian ketuban pecah dini yaitu pendidikan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat karbohidrat optimal dalam pakan untuk mendukung kinerja pertumbuhanikan tengadak (Barbonymus achwanefeldii). Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu tingkat karbohidrat dalam pakan yang terdiri dari 4 taraf yaitu; 10%; 20%; 30%; dan 40%, dengan 3 ulangan. Pakan percobaan yang mengandung protein sama (isoprotein) dan energi yang juga sama (isokalori) diberikan pada ikan tengadak berukuran rata-rata3,66±0,49 g yang dipelihara di akuarium selama 60 hari. Ikan tengadak diberi pakan percobaan sesuai perlakuan secara adsatiasi dengan frekwensi 3 kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan tingkat karbohidrat dalam pakan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan protein dan lemak tubuh, retensi protein dan lemak tubuh, laju pertumbuhn harian, jumlah konsumsi pakan harian dan efisiensi pakan. Perlakuan terbaik adalah ikan tengadak yang diberi pakan dengan kadar karbohidrat 20%, dengan nilai kandungan protein tubuh 50,94±0,45 %; lemak tubuh 23,49±0,13 %; retensi protein 22,13±0,04 %; retensi lemak 30,93±0,01 %; laju pertumbuhan harian 3,52 %; jumlah konsumsi pakan harian 0,53±0,02 g dan efisiensi pakan 55.68±1.35 %. Tingkat karbohidrat dalam pakan ikan tengadak yang optimal adalah 22,89 %. Kata Kunci: karbohidrat, kinerja pertumbuhan, kan tengadak dan Barbonymus schwanenfeldii
The purpose of this research is to develop valid, practical
Bubil is one of the materials needed for porang plant propagation. Bubil is a vegetative propagation material that is found on each meeting of the stem and takes three to four months to germinate. The length of time for bubil germination is often a problem in the cultivation of porang plants. One of the efforts made to speed up germination time is to use growth regulator treatments. The purpose of this study is to determine the best duration for the soaking of shallot extract on the germination of the bubil porang plant. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of four treatments and three replications. The treatments used were B0 = 1 hour, B1 = 2 hours, B2 = 3 hours, and B3 = 4 hours. The research data were analyzed using the Anova table, if the F count is greater than the F table of 5%, then a further test is carried out with the Tukey test at a 5% significance level. The observed variables were the time of the emergence of plumules, the height of the seedlings, the number of leaf blades, and the width of the leaf blades. The results of the analysis of the Anova table showed that the duration of soaking the onion extract on the germination of the Bubil porang plants showed significantly different results with respect to the time of the emergence of plumules and plant height, but not significantly different to the number of leaves and leaf width. Out of the four treatments used, a soaking time of 4 hours gave the best results on the time of emergence of plumules (77 days after sowing) and the height of the seedlings (23.50 cm).
A coated-wire ion selective electrode (CWISE) based on chitosan as a carrier for detection of chromate, was developed. CWISE has easy measurement for field analysis, good selectivity and sensitivity. The CWISE's membrane consist of mixture an active material of chitosan, aliquat 336-chromate, polyvinylchloride (PVC) and dioctylphtalate (DOP) as plasticizer = 4:0.5:35:60.5 (% w/w) dissolved in tetrahydrofuran (THF) solvent (1:3 w/v). The electrode exhibited a good Nernstian slope of 29.77±0.03 mV/decade and a linear concentration range from 10 -6 to 10 -1 M for chromate. The limit of detection was 1.862 x 10 -6 M. It had response time of 20 -40 sec, and could be used for 49 days. This chromate selective-electrode was found more selective towards the chromate ion than other anions, useable in pH range of 5.0 -9.0 and temperature of 20 -50 o C. It was applied as an electrode for direct determination of chromate in water samples and their result compared to standard spectrophotometric method.
ABSTRAK Makalah ini membahas penentuan Customer I.PENDAHULUAN Skateboard adalah salah satu keluarga besar dari olahraga ekstrim di dunia. Skateboard pertama kali ditemukan dipertengahan tahun 1950, seiring dengan berkembangnya era surfing di daerah California, Amerika Serikat. Dalam beberapa catatan, permainan ini juga populer digolongkan dalam extreme sport. Alasannya adalah faktor bahaya yang dapat ditimbulkan. Semakin sulit rintangan/ track, maka semakin menantang untuk ditaklukkan. Hal tersebut akan lebih memacu adrenalin para skaters daripada track yang biasa-biasa saja.Olahraga skateboard tentunya tidak lepas dari masalah keselamatan atau safetyfactor. Dalam beberapa kasus, olahraga ini dapat menimbulkan cidera yang cukup parah bagi penggunanya. Dari mulai lecet, lebam, sampai dengan patah tulang. Hal ini tentu harus diperhatikan bagi siapapun yang akan maupun sedang menggunakan produk skateboard. Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam olahraga skateboard dalam hubungannya dengan keselamatan.Yang pertama yaitu desain produk skateboard itu sendiri. Skateboard yang baik adalah skateboard yang nyaman dipakai oleh penggunanya, agar dapat meminimalis kesalahan yang diperbuat sehingga resiko terjadi kecelakaan kecil. Contohnya yaitu terpeleset dari skateboard. Hal tersebut bisa terjadi antara lain karena alas skateboard yang licin, sehingga pemakai tidak dapat mengendalikan skateboard-nya dengan baik. Selain itu, wheels yang bersentuhan dengan deks. Hal ini dapat menyebabkan skateboard yang berhenti secara tiba-tiba, sehingga dapat menyebabkan penggunanya terjatuh. Yang kedua yaitu alat keselamatan yang harus digunakan oleh pemakai skateboard. Terdapat beberapa aksesoris yang bisa digunakan oleh para skaters untuk meminimalis cidera apabila mengalami kecelakaan pada saat menggunakan skateboard, biasanya aksesoris tersebut melekat/ digunakan pada badan pemakainya. Aksesoris tersebut antara lain: helm, deker siku, deker lutut, dll.Pada umumnya, pengguna skateboard dapat dikategorikan kedalam dua kelompok. Kelompok pertama yaitu para skaters yang benar-benar mendalami olahraga skateboard, sehingga mereka mengambil jalur profesional dalam olahraga ini. Biasanya, skaters yang termasuk kelompok ini sering mengikuti kejuaraan-kejuaraan skateboard yang diselenggarakan baik di tingkat nasional, maupun tingkat yang lebih tinggi
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.