Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) didefinisikan sebagai suatu kumpulan gejala metabolik yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Penderita DM tetap harus mengonsumsi pangan yang cukup agar kebutuhan zat gizi nya terpenuhi. Dalam rangka memenuhi kecukupan akan zat gizi didalam tubuh maka konsumsi pangan dibagi atas makanan utama dan selingan, namun penderita DM biasanya sulit untuk mendapatkan makanan selingan yang bergizi namun tetap dapat mengontrol kadar glukosa darahnya. Ubi ungu adalah jenis ubi jalar yang saat ini sudah banyak dibudidayakan di Indonesia. Ubi ungu memiliki warna keunguan yang disebabkan oleh adanya pigmen antosianin yang dikandung didalamnya. Antosianin memiliki aktivitas antioksidan yang mampu menghambat kerja radikal bebas serta meningkatkan sekresi insulin sehingga bermanfaat dalam pengendalian kadar glukosa darah. Ubi ungu merupakan sumber karbohidrat kompleks namun rendah akan protein, sehingga dibutuhkan bahan pangan sumber protein lainnya seperti kacang merah. Kacang merah merupakan jenis kacang-kacangan yang mengandung karbohidrat tinggi, kadar lemak yang lebih rendah, dan kandungan serat yang cukup baik. Selain mengandung serat yang baik dan nilai IG yang rendah, kacang merah juga mengandung protein yang cukup tinggi. Kemajuan teknologi pangan telah menghasilkan berbagai produk pangan yang praktis dikonsumsi seperti snack. Produksi snack sebagai makanan selingan semakin beragam, namun snack yang dibuat biasanya tinggi akan kalori, lemak, dan karbohidrat sederhana. Kombinasi ubi ungu dan kacang merah sebagai bahan baku pangan fungsional seperti snack bar dibuat dengan harapan dapat menghasilkan produk makanan selingan yang tidak hanya disukai namun memiliki manfaat lebih untuk kesehatan yaitu tinggi protein, kaya serat, dan rendah glukosa sehingga makanan selingan tersebut baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat terutama penderita DM. Pengembangan produk pangan fungsional berbahan baku lokal seperti tepung kacang merah dan tepung ubi ungu juga sebagai upaya dalam mengurangi penggunaaan bahan impor seperti gandum di Indonesia.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula snack bar yang memenuhi persyaratan mutu, memiliki kandungan zat gizi (KH, protein, lemak), aktivitas antioksidan, gula pereduksi. serta senyawa aktif (antosianin dan serat) yang baik dikonsumsi oleh penderita DM.Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain eskperimen secara random acak lengkap. Formula snack bar dibuat menjadi 4 dengan rasio antara tepung ubi ungu dan kacang merah yang berbeda yaitu F1 (100:0), F2 (90:10), F3 (80:20), dan F4 (70:30). Parameter yang diteliti pada studi ini adalah daya terima (kesukaan) panelis, proksimat (kadar air, kadar abu, KH, protein, dan lemak), aktivitas antioksidan, gula pereduksi, kadar antosianin, dan kadar serat pangan dari snack bar yang paling disukai.Hasil: Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa snack bar F3 adalah formula yang paling disukai oleh panelis. Fomula terpilih (F3) memenuhi persyaratan mutu fisik dan kandungan zat gizi yang baik yaitu protein (7,823%), lemak (4,38%) dan KH (81,857%). Snack bar ini juga mengandung aktivitas antioksidan yang sangat kuat yaitu (34,079 ppm), kadar gula pereduksi (3,56%), kadar antosianin (11,45 mg/kg), dan kadar serat (16,32%).Kesimpulan: Snack bar pada penelitian ini memiliki mutu fisik dan kimia yang sesuai dengan persyaratan mutu serta mengandung protein yang tinggi, lemak yang rendah, serta kandungan serat yang tinggi. Snack bar ini juga memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat karena kandungan antosianinnya yang tinggi serta mengandung gula reduksi yang rendah sehingga snack bar ini layak untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes mellitus.
Anemia is a condition where the hemoglobin (Hb) level is lower than 12 g/dL. Teenagers are the most susceptible group experiencing a decrease in hemoglobin, especially teenage girls because they get menstruate so that they lose a lot of iron every month. It causes them become easily tired, drowsiness, dizziness, rapid concentration loss, then clearly inhibits the learning process and achievement. Natural ingredients as an alternative to increase Hb which is easily obtained and cultivated are Moringa oleifera L. leaves since they contain protein, vitamin C, and iron. This study aims to evaluate an increase of hemoglobin levels and the knowledge of anemia after giving education and capsules of moringa leaves powder. This is true experimental study with pre and posttest design. The respondents were female students with anemia which were divided to the intervention groups (getting education and kelor) and control groups (getting education and placebo). It was carried out for 30 days. The results showed that education and Moringa leaf powder capsules significantly increased hemoglobin levels by 1.76 ±0.80 g/dL, while the increase in the education group was 0.72 ± 0.97 g/dL. It can be concluded that the education and Moringa leaf powder capsules can significantly increase the knowledge of anemia and Hb levels.
Bekatul beras merah (Oriza glaberrima) dan ubi jalar ungu (Ipomoea batatas) memiliki aktivitas antioksidan yang berasal dari senyawa fenolik dan antosianin yang terkadung didalamnya. Penggunaan ubi jalar ungu dikombinasikan dengan bekatul beras merah pada formulasi biskuit diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi dan kandungan serat biskuit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula biskuit dari campuran bekatul beras merah dan ubi jalar ungu yang memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi dan rasa disukai panelis. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah daya terima panelis, aktivitas antioksidan, kandungan serat pangan, dan kandungan proksimat. Hasil analisis menunjukkan tidak ada pengaruh perbedaan formula terhadap parameter warna, rasa dan aroma. Hasil uji aktivitas antioksidan diperoleh bahwa Formula 1 dengan perbandingan bekatul beras merah : ubi jalar ungu (20:40) memiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi dengan nilai IC50 pada 106,349 ppm, kadar serat sebesar 6,38%, kadar protein sebesar 6,92%, kadar air sebesar 2,52 %, kadar abu sebesar 1,45%, kadar lemak sebesar 16,178%, dan kandungan karbohidrat sebesar 72,562%.
Functional food is a processed food that contains more than one component which based on scientific studies has benefits for the health of the body. Functional foods can be classified into several types based on the food source and the processing method. This study aims to determine the proximate composition, fiber and flavonoid contents, and the effect of the varying concentrations of the bay leaf extract on the cookies. Three formulas of bay leaf extract were made with different concentrations. The formula I use 3.0%, formula II uses 2.5%, and formula III uses 2%. The results of the hedonic test analysis showed that the best formula was formula III with a concentration of 2% bay leaf extract. These results indicate that the concentration of the bay leaf extract affects the taste and aroma of the cookies, even though it does not affect the color and texture. By using formula III, proximate tests were also carried out on these cookies to determine water content, ash content, protein content, fat content, and carbohydrate content. The proximate test results showed that the cookies met the quality requirements of cookies set by SNI 2973-2011. In formula III cookies, the content of flavonoids was 1.4278%, and food fiber was 6.04%.
Anemia adalah adalah suatu kondisi yang ditandai dengan penurunan jumlah hemoglobin. Sampai saat ini kejadian anemia pada remaja masih cukup tinggi. Dampak anemia pada remaja antara lain terganggunya pertumbuhan dan perkembangan, kelelahan, tubuh lebih rentan terhadap infeksi, mengurangi kemampuan fisik dan kemampuan akademik Penanganan anemia dapat dilakukan dengan edukasi dan suplementasi tablet tambah darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh edukasi tentang anemia dan pemberian suplementasi TTD terhadap kadar Hb pada remaja putri. Faktor-faktor lain yang berkaitan dengan kejadian anemia juga dianalisis seperti pola konsumsi, aktivitas fisik, dan tingkat stress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kenaikan skor pengetahuan responden setelah diberikan edukasi gizi. Kadar Hb responden juga mengalami peningkatan setelah diberikan edukasi gizi dan suplementasi TTD.
Menstruation is a characteristic of puberty in adolescent girls. Adolescent girls often have complaints of premenstrual syndrome (PMS) that is characterized by a collection of physical and psychological symptoms which occur in 7 to 10 days before menstruation. Studies have shown that there are several ways to relieve PMS. Therefore, the main objective of this study was to analyze isoflavone, nutrients intake, and stress level to Premenstrual Syndromes in adolescent girls in Bogor, West Java. The study was conducted on 100 girls aged 15-16 years at two high schools in Bogor. This present study showed that the majority of adolescent girls had PMS which most of them suffered severe symptoms. Results showed that the isoflavone and nutrients intake were not significantly associated with premenstrual syndromes. Stress level had a positive correlation to the PMS but did not seem to be a risk factor to PMS. Howefer, this implies that controling stress is important so that young women can avoid severe premenstrual syndromes. Keywords: Adolescent Girls, Isoflavone, Nutrients, Stress, Premenstrual Syndromes
Jerawat adalah masalah yang umum terjadi pada usia remaja dan dewasa karena adanya peradangan dan peningkatan produksi sebum pada kulit, diperparah dengan infeksi bakteri diantaranya Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula terbaik sediaan face wash gel dari lendir bekicot dan kopi robusta berdasarkan uji hedonik dan menentukan aktivitas antibakteri sediaan face wash gel terhadap bakteri penyebab jerawat Staphylococcus aureus dengan kontrol positif sediaan facial wash komersial. Akivitas antibakteri ditentukan dengan menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) menggunakan metode dilusi padat dan mengukur Lebar Daya Hambat (LDH) menggunakan metode difusi cakram.Dari hasil penelitian diperoleh nilai KHM dari ekstrak kopi berada pada konsentrasi 15%. Konsentrasi tersebut digunakan sebagai acuan pada pembuatan formula sediaan face wash gel dengan tiga perbedaan konsentrasi kopi F1 (5% ), F2 (10%), F3 (15%) dan satu konsentrasi lendir bekicot (12,5%). Berdasarkan hasil uji hedonik, formula 3 merupakan formula yang paling disukai panelis. Pada pengujian terhadap bakteri Staphylococcus aureus formula 3 menunjukkan aktivitas antibakteri tertinggi dengan LDH sebesar 9,160 mm dan memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dengan kontrol positif.
Breast milk is the only first food that can be consumed by newborns until the age reaches six months. therefore it is very important to know by the mother who is pregnant and will give birth about the importance of breast milk. Oxytocin drugs have similar functions to the natural hormone oxytocin produced by the body. This drug serves to trigger or strengthen the contraction of the uterine muscle. Therefore, oxytocin can be used to stimulate (induce) labor and stop bleeding after childbirth. In addition, this drug can also help stimulate the release of breast milk in breastfeeding mothers. Oxytocin should be avoided by pregnant women who can not give birth normally, for example because it has a narrow pelvis, suffering from placenta previa, or having a too strong uterine contractions. Oxytocin is also prohibited for pregnant women with cephalopelvic disproportion, impaired fetal conditions, uterine damage, or a history of caesarean section. In this study we see whether there is effect of different doses of oxytocin on the quantity of breastmilk produced. oxytocin doses were administered with 3 doses of 5 UI, 10 UI and 15 UI. the dose of oxytocin is administered once per incidence of labor. maternal results obtained by oxytocin induction of 5 UI and 10 UI obtained breastmilk averaging 10 ml in the first 24 hours after delivery. and a mother with oxytocin induction 15 UI received an average breastmilk of 10 ml at 24 hours after delivery.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.