Oyster mushroom can grow properly at temperatures of 16–30 °C and relative humidity of 80–95%. Environment conditioning by spraying of water in mushroom house manually in the morning and evening as the temperature and humidity controling is less effective and highly bothersome. Using of technology can controlling temperature and humidity in a mushroom house automatically. This research aims to design an automatic control system to control temperature and humidity in oyster mushroom house. Research is located at an altitude of 125 meters above sea level. Automatic control system with a setting point temperature of 25 – 30 °C and humidity of 80 – 95% was tested at mushroom house with dimensions of 4 × 2 × 2 m with a capacity of 600 baglog mushrooms. The results show that the performance of daily temperature and humidity without control is respectively 24.10 to 35.19 °C and 64.28 to 99.90%. While the temperature and humidity with the control system are 25.10 to 30.09 °C and 80.84 to 99.90%, respectively.
Mayoritas petani di Desa Marga Agung menggunakan air hujan sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan air tanaman. Pada musim kemarau, petani tidak dapat melakukan aktivitas budidaya tanaman karena terbatasnya sumber air. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi dan efesiensi pemakaian air irigasi yang tepat guna yaitu dengan menggunakan irigasi sprinkler. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kinerja dan aplikasi portable sprinkler pada budidaya tanaman pakcoy (Brassica juncea L.). Hasil menunjukkan laju infiltrasi tanah (52 mm/jam) di lokasi penelitian lebih besar dibandingkan laju aplikasi sprinkler sebesar (6.49 mm/jam), sehingga pada saat dilakukan penyiraman tidak terjadi aliran permukaan (run off). Nilai koefisien keseragaman/coeficient uniformity (CU) sebesar 53.13%. Rendahnya nilai koefisien keseragaman yang diperoleh disebabkan karena penggunaan metode single nozzle head sprinkler dan tingginya kecepatan angin yang terjadi di lokasi penelitian sebesar 0.66 m/det. Hasil produksi tanaman pakcoy sebesar 1.7 kg/m 2 dengan berat per tanaman 70 gram/tanaman. Kata kunci : irigasi portable sprinkler, tanaman pakcoy, pompa.
Sprinkler irrigation is one of the most efficient and effective effective irrigation. However, on-site application of sprinkler irrigation systems has encountered many obstacles, including the initial investment and operational costs. This study aimed to design a sprinkler irrigation system which saves the initial investment cost and simple in operation and ABSTRAKSalah satu teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan air irigasi adalah irigasi sprinkler. Namun dalam penerapan sistem irigasi sprinkler di lapangan masih dijumpai banyak kendala, diantaranya adalah memerlukan biaya investasi awal dan operasional yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang irigasi sprinkler portable yang mudah dipindahkan (portable) dan penggunaannya pada budidaya tanaman pakchoy, khususnya pada luas lahan pertanian yang kecil dan terpisah-pisah (0,10 -0,30 ha) dan terpisah-pisah tanpa adanya sarana irigasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penentuan panjang dan diameter pipa berdasarkan analisa hidrolika perpipaan, baik pipa lateral, manifold dan utama; perhitungan debit sprinkler menggunakan metode volumetrik; dan penentuan keseragaman irigasi menggunakan metode Christiansen. Sistem irigasi sprinkler portable yang telah dikembangkan memiliki spesifikasi: nozzle head sprinkler jenis Sprinkler Impact Plactic dengan ukuran nozzle 4 mm, tinggi total stick riser 1,3 meter dengan diameter ¾", pipa lateral elastis dengan diameter 2" dan panjang 50 meter, pipa sub-main (manifold) dan pipa utama sebesar 2". Adapun pompa yang digunakan memiliki total head 55 meter dengan tenaga penggerak 5,5 HP, serta selang hisap 2". Sistem irigasi sprinkler ini dapat beroperasi pada tekanan operasi 1 sampai dengan 4 bar untuk spasi sprinkler dan lateral 10 m x 10 m. Debit sprinkler pada tekanan 1 bar adalah 0,12 l/s. Nilai keseragaman irigasi yang dihasilkan pada tekanan 1 bar sebesar 80%. Untuk memperoleh nilai keseragaman irigasi lebih dari 85%, maka disarankan penggunaan tekanan operasi minimal 2 bar.Kata kunci: desain sprinkler, hidrolika, irigasi sprinkler, keseragaman irigasi, teknologi
Jurnal Keteknikan Pertanian (JTEP) terakreditasi berdasarkan SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Ristek Dikti Nomor I/E/KPT/2015 tanggal 21 September 2015. Selain itu, JTEP juga telah terdaftar pada Crossref dan telah memiliki Digital Object Identifier (DOI) dan telah terindeks pada ISJD, IPI, Google Scholar dan DOAJ. Mulai edisi ini redaksi memandang perlu untuk meningkatkan nomor penerbitan dari dua menjadi tiga kali setahun yaitu bulan April, Agustus dan Desember berisi 12 naskah untuk setiap nomornya. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi masa tunggu dengan tidak menurunkan kualitas naskah yang dipublikasikan. Jurnal berkala ilmiah ini berkiprah dalam pengembangan ilmu keteknikan untuk pertanian tropika dan lingkungan hayati. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun baik dalam edisi cetak maupun edisi online. Penulis makalah tidak dibatasi pada anggota PERTETA tetapi terbuka bagi masyarakat umum. Lingkup makalah, antara lain: teknik sumberdaya lahan dan air, alat dan mesin budidaya pertanian, lingkungan dan bangunan pertanian, energi alternatif dan elektrifikasi, ergonomika dan elektronika pertanian, teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, manajemen dan sistem informasi pertanian. Makalah dikelompokkan dalam invited paper yang menyajikan isu aktual nasional dan internasional, review perkembangan penelitian, atau penerapan ilmu dan teknologi, technical paper hasil penelitian, penerapan, atau diseminasi, serta research methodology berkaitan pengembangan modul, metode, prosedur, program aplikasi, dan lain sebagainya. Penulisan naskah harus mengikuti panduan penulisan seperti tercantum pada website dan naskah dikirim secara elektronik (online submission) melalui http://journal.ipb.ac.id/index.php/jtep. Penanggungjawab:Ketua
One of the factors that influence the quality of the results of cocoa drying using a box dryer is the temperature distribution in the Planum. This study aims to study the distribution pattern of Planum temperature in cocoa box dryers. The study was conducted on a cocoa box dryer with a hot air suction system in Sidorejo village, Sekampung Udik sub-district, East Lampung. The parameters measured are temperatures at several points in the Planum space. Temperature measurements are carried out periodically during the cocoa drying period. The results showed that temperature distribution in the Planum room was quite evenly distributed with the average temperature during the cocoa drying period (12 hours) of (75.01 ± 1.85) °C. Drying temperature in drying chamber is (60.01±3.92)°C and moisture content of Cocoa is (8.06 ± 0.65 )%
The objective of this research was to investigate the effect of regulated deficit irrigation on advance vegetative phase to the water productivity of Soybean. This research was conducted under plastic house on the field laboratory of Lampung University from October 2018 to January 2019. The water stress treatments in regulated deficit irrigation levels were DI1 (0 – 100 %) of total available water as a control, DI2 (0 – 80 %), DI3 (0 – 60 %), DI4 (0 – 40 %) and DI5 (0 – 20 %) of total available water (TAW) arranged in a randomized block design with four replications. The results showed that the soybean plant started to experience stress from week IV, the soybean plant started to experience stress within 0-40 % of total available water and continuing to stress until the end of growth, even the RDI treatment was stop at week VI. It means that the soybean plant which experience to tress at vegetative advance can’t be recovered even the soybean plant was irrigated to bring back the water to the field capacity. The (p) value was 0.6 and the Ks value were 0.84; 0.70; 0.68; 0.80, 0.86 and 0.88 at week IV, V, VI, VII, VIII and IX, respectively. The average Ks value was 0.79. There was no significant different between DI1 DI2, and DI3 in water productivity of soybean plant. The value of water productivity were 0.65, 0.49, 0.48, 0.40 and 0.42 at DI1, DI2, DI3, DI4, DI5, respectively. The optimum water management which the high crop water productivity (WP=0.48) was reach by RDI at DI3 treatment which maintain the available water between 0-60 % or the soybean plant must be irrigate by bring back the water to the 60 % of total available water. The optimum yield of soybean (Anjasmoro veriety) was 17.9 g/pot and crop water requirement was 36746.5 ml or equal to 566.08 mm.
Pemanenan singkong masih banyak dilakukan secara manual dengan menarik atau mencabut batang ubi kayu yang sudah siap panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya gaya yang diperlukan untuk mencabut batang ubi kayu. Penelitian dilakukan di lahan petani di Desa Bandar Agung, Kecamatan Bandar Sakti, Lampung Tengah. Sampel ubi kayu sebanyak 50 pohon dipilih untuk mewakili bagian tengah dan empat pinggir pada tanah seluas 1-ha berukuran 50-m x 200-m. Pengukuran gaya pencabutan ubi kayu dilakukan menggunakan kerekan yang ditopang rangka kaki tiga dari pipa besi dan dilengkapi dengan timbangan ayam 100 kg dan tali. Parameter yang diamati meliputi gaya pencabutan batang ubi kayu, kadar air tanah, kekerasan tanah, lingkar batang, tinggi tanaman, berat umbi singkong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya pencabutan ubi kayu berkisar dari 20 kg (196 N) hingga 70 kg (686 N) dengan rata-rata 44,9 kg (440,2 N). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa gaya pencabutan ubi kayu turun dengan naiknya kadar air tanah. Faktor tinggi tanaman, lingkar batang, dan bobot umbi juga berpengaruh positif terhadap gaya pencabutan ubi kayu.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.