Body scrub is a cosmetic product that contains slightly rough material that can remove dead skin cells. Natural ingredients such as Halimeda macroloba is potential to be used as scrub. H. macroloba deposits CaCO3 in the thallus which makes the texture of Halimeda flour is rougher than that of other flour so that it is potentially used as a scrub. The emulsion-forming agent for body scrub can use konjac flour. Konjac flour contains high glucomannan which can used as emulsifier. This study aimed to determine the characteristics of body scrub using H. macroloba and konjac flour. Formulation of body scrub in this study was carried out by mixing water base (propylene glycol, glycerine, aquadest) and oil base (cetyl alcohol, stearic acid, DEA, perfume) at temperatures of 70 °C and 80 °C. Afterwards the mixture was added with 3% of H. macroloba and 2% of konjac flour. Body scrub produced in this study contained moisture of 58.49-75.15%, viscosity 10 106.67-14 900.00 cP, pH 6.48-6.93, whiteness 67.74%-95.96%, and spread ability 1.63-2.17 cm. The highest macro mineral content was calcium (Ca) with an average of 8.24 mg g-1, while the highest micromineral was iron (Fe) with an average of 16.85 ppm. The most preferred formula for colour and aroma based on the result of hedonically assessment was formula 2 (fresh H. macroloba with chitosan 2%), while the most preferred for thickness and texture was formula 5 (dried H. macroloba with chitosan 2%).
Cuka sari apel banyak dibahas saat ini selain memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh dan perawatan wajah, persiapan ini juga memiliki sifat antiparasit, terutama untuk mengusir kutu pada anjing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek pemberian cuka apel pada saat kematian kutu (Rhipicephalus sanguineus). Sampel dalam penelitian ini menggunakan 50 kutu yang dibagi menjadi 5 kutu untuk 5 kelompok perawatan (K-, 10% Cuka Apel, 15% Cuka Apel, 20% Cuka Apel, K +) dengan dua pengulangan. Dalam kontrol negatif menggunakan aquades, tidak ada kematian kutu yang ditemukan. Pada konsentrasi Cuka Apel 10% ada 8 kematian kutu dengan kematian rata-rata pada 2 jam 50 menit setelah memberikan persiapan Pada konsentrasi Cuka Apel 15% ada 10 kematian kutu dengan kematian rata-rata pada 2 jam 47 menit setelah pemberian persiapan. Pada konsentrasi Cuka Apel 20% ada 10 kematian kutu dengan kematian rata-rata pada 1 jam 15 menit setelah pemberian persiapan. Dalam kontrol positif menggunakan fipronil 3% dengan merek dagang Deticks ada rata-rata 5 kutu kematian. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Cuka Apel sangat efektif sebagai anti-tick dengan konsentrasi minimum 20% dapat membunuh kutu dengan cepat. Selain itu, ditemukan juga bahwa Cuka Apel dengan konsentrasi 20% lebih efektif untuk membunuh kutu daripada fipronil 3%.
Azolla (Azolla filiculoides Lam.) merupakan tanaman paku air dari famili Azollaceae. Azolla filiculoides digunakan sebagai pakan alami dengan ketersediaannya melimpah di alam yang belum termanfaatkan secara optimal. Tanaman ini dapat bersimbiosis dengan Cyanobacteria. Azolla memiliki senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai antioksidan dan inhibitor tirosinase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2.2-difenil 1-pikrihidrasil ) dan daya hambat tirosinase pada ekstrak etanol Azolla filiculoides. Ekstraksi menggunakan metode maserasi dan pelarut etanol 96%. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol Azolla mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, steroid dan triterpenoid. Kandungan fitokimia tersebut berpotensi sebagai antioksidan dan inhibitor tirosinase, terutama senyawa flavonoid dan tanin. Uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak etanol Azolla filiculoides memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 23.00 ppm. Uji aktivitas inhibisi tirosinase ekstrak azolla menunjukkan daya hambat yang lebih efektif pada aktivitas diphenolase (IC50 996.60 ppm) dibandingkan aktivitas monophenolase (IC50 1893.09 ppm).
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.