Media ajar memiliki peranan dalam peningkatan prestasi belajar siswa. SDN No. 14 Pauh, Padang, mengalami permasalahan dalam pelaksanaan kelas Budaya Alam Minangkabau (BAM). Mata pelajaran yang merupakan muatan lokal daerah Sumatera Barat ini tidak hanya kekurangan referensi namun juga kesulitan dalam mengembangkan media ajar. Hal tersebut berdampak terhadap ketertarikan siswa/i di dalam kelas. Tulisan ini menjelaskan pengaruh media ajar interaktif yang dirancang terhadap ketertarikan siswa/i dalam mengikuti pelajaran BAM. Sampel sebanyak 22 siswa kelas 4. Materi ajar yang dibahas adalah pakaian adat, randai, silek, rumah gadang dan seni ukir Minangkabau. Kegiatan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019. Terdapat dua media ajar utama yang dikembangkan, yaitu laman www.sibuyuang.com dan museum mini yang disebut Pojok Minangkabau. Laman website memiliki beberapa fitur selain materi ajar berupa teks, yaitu video interaktif, permainan edukatif dan buku pop-up ber-teknologi Augmented Reality. Pojok Minangkabau menawarkan konsep museum mini dengan beberapa koleksi khas minangkabau seperti ukiran, peralatan musik dan pakaian. Implementasi media ajar telah dilakukan sebanyak enam kali. Empat pertemuan pertama digunakan untuk mengevaluasi ketertarikan siswa menggunakan strategi hand signal sedangkan dua pertemuan terakhir berhubungan dengan pengetahuan siswa berdasarkan ujian lisan dan ujian tertulis. Uji T digunakan untuk mengevaluasi hipotesis dengan tingkat keyakinan 5%. Dari empat kali pertemuan pertama, didapatkan ketertarikan siswa/i setelah menggunakan media ajar interaktif lebih besar daripada sebelum menggunakan. Hal yang sama juga ditemukan pada evaluasi terhadap pengetahuan siswa pada dua pertemuan terakhir. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa media ajar yang dikembangkan telah berhasil meningkatkan ketertarikan dan pengetahuan siswa/i dalam mempelajari pelajaran BAM.
Purpose-The purpose of this study focuses on the reconstruction of Aceh culture as a learning discourse of Acehnese language towards elementary school students. The author also wants to see more closely the process of learning the language of Aceh in elementary school as a part of the reconstruction of local culture of Aceh. Design/Methodology-This research is a qualitative research by using critical discourse analysis. The data source of this research is the textbook of Aceh language class 2 of elementary school. Data collection was done using documentation techniques and validity analysis the opinion of Ibn Hamad (2012), namely holistic, historical situatedness, and theory was referred. Findings-The results show that Aceh's cultural identity depicted in textbooks includes both religious and social-humanist identities. Originality/Value-This study is the first in terms of reviewing and analyzing a text in an textbook in elementary.
In this study focused on knowing the implementation of traditional and cultural lectures in Aceh, to illustrate the results achieved in the implementation of this learning, and to know the obstacles faced in the implementation of learning. The research method is qualitative descriptive method. The strategy in this study used a single case study, by first determining the focus of the study. Source of data taken from informants, activities and documents. Data collection using observation techniques, in-depth interviews and document recording. Next, to check and verify the data, use the triangulation technique. Implementation of learning looks not optimal because there are some things that are not relevant between lesson plans with implementation. The results of the implementation of learning, seen from the results of learning to get good results, but that need to be considered aspects of the assessment is still not complete because it is only seen from the aspects of cognitive and psychomotor. Obstacles encountered in the implementation of learning is the method and teaching materials and learning strategies used. Then this learning activity turned out to produce some positive aspects for students such as aspects of education, inspirational aspects, and aspects of recreation.
This research is to examine how to enhance student ability to comprehend Japanese literature by applying the sōgo hyōka or peer-assessment method. Nowadays, students tend to not likely to read the textbooks such as the literature textbooks that impact to their understanding about the topics provided. The application of this method leads the student to figure out the topics of each meeting class. Students at the same time have to read the textbook and assess their colleague when presenting a topic. The students' attention is required not only just an audience but also as an assessor for colleagues. The results of this research reveal that student read the textbooks more actively and grasp the material well.
Desa siaga merupakan suatu konsep pemberdayaan dan peran serta masyarakat di tingkat desa, disertai dengan pengembangan kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara mandiri. Penduduk desa siaga memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Desa siaga donor darah diharapkan mampu mengakomodir permasalahan kesehatan yang muncul di daerah rawan bencana alam, jika dalam kondisi bencana ada kemungkinan jalur terputus. Konsep Desa Siaga Donor adalah membangun suatu sistem di suatu desa yang bertanggung jawab memelihara kesehatan masyarakat di tingkat desa, diharapkan mengatasi permasalahan terkait angka kematian ibu agar terakomodir terutama yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan darah saat proses persalinan. Pengumpulan data golongan darah warga sebagai inisiasi Program Desa Siaga Donor darah warga Dusun Kaliadem, terutama pada pemenuhan kebutuhan darah saat proses bersalin. Pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan inisiasi Desa Siaga Donor Darah di Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman dengan melibatkan 14 mahasiswa DIII Teknologi Bank Darah STIKes Guna Bangsa Bangsa Yogyakarta dengan menjalankan program Inisiasi Desa Siaga Donor. Jumlah keseluruhan warga Dusun Kaliadem sejumlah 215 jiwa, dengan 48,83% terdata golongan darahnya sedangkan 51,16% tidak terdata. Program pemberdayaan masyarakat di Dusun Kaliadem, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman dilakukan dalam Upaya Inisiasi Desa Siaga Donor Darah dengan melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan serta pendataan dan pemeriksaan golongan darah masyarakat di Dusun Kaliadem. Berdasarkan hasil pengecekan golongan darah diketahui 34 warga dengan golongan darah A, 30 warga dengan golongan darah B, 5 warga dengan golongan darah AB dan 36 warga dengan golongan darah O. Data pengecekan darah warga Dusun Kaliadem akan menjadi data utama dalam inisiasi Desa Siaga Donor. Data golongan darah warga Dusun Kaliadem ini kemudian menjadi bagian dari data base Desa Kepuharjo.
Origami is one of the arts in folding paper from Japan. Through this origami workshop, not only adults, even the children, could increase their imagination and creativity in the early years. Based on this reason, Japanese Department of Universitas Andalas carried out the Origami workshop to the children in the PAUD Jannatul Nai'em Sungai Buluh. This workshop is a part of community service as the lecturer of the University. The workshop activity provided three sessions. The first session was to give an introduction about origami for understanding, history, types, and benefits of origami. The second session was training on making origami in various forms. Then the last session was evaluation, which aims to confirm whether the children could absorb the material well and whether the children could work on the process of making origami on their own. This activity was very beneficial for children in improving their motoric skills. Origami is an alternative skill game where the skill games begin to abandon due to the presence of a smartphone and other digital gadgets.Kata Kunci: anak usia dini, kreativitas, origami ABSTRAK Keterampilan origami merupakan salah satu kesenian berupa keterampilan melipat kertas dari Jepang. Melalui pelatihan membuat origami ini diharapkan anak usia dini dapat meningkatkan imajinasi dan kreativitasnya sebagai pelajar. Pengenalan origami dilakukan sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Jurusan Sastra Jepang di PAUD Jannatul Nai'em Sungai Buluh. Kegiatan pengabdian yang diberikan berupa pelatihan yang terdiri dari 3 sesi. Sesi pertama yaitu memberikan pengetahuan tentang origami meliputi pengertian, sejarah, jenis-jenis, dan manfaat origami bagi pelajar. Sesi kedua merupakan sesi pelatihan membuat origami dengan berbagai bentuk. Selanjutnya sesi terakhir yaitu sesi evaluasi, yang bertujuan untuk memastikan apakah para pelajar atau peserta pelatihan dapat menyerap materi dengan baik serta apakah pelajar tersebut dapat mengerjakan proses pembuatan origami sendiri tanpa pendampingan atau tidak. Kegiatan ini sangat memberikan manfaat bagi anak usia dini dalam hal meningkatkan kemampuan motorik. Origami juga dapat dijadikan alternatif permainan, dimana permainan keterampilan mulai ditinggalkan akibat keberadaan ponsel dan gawai digital lainnya.
Pengendalian penyebaran Covid-19 di beberawa wilayah dengan status penularan tidak terkendali membutuhkan dukungan dari semua lapisan masyarakat. Upaya peningkatan pengetahuan yang tepat pada masyarakat tentang protokol kesehatan pencegahan covid-19 dapat menurunkan angka penularan Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan pemanfaatan mobile edukasi protokol kesehatan dengan pengetahuan Covid-19 masyarakat di wilayah zona kuning. Desain penelitian menggunakan rancangan survey analitik dengan pendekatan cross-sectional. Total sampel sejumlah 309 responden yang dipilih menggunakan teknik consecutive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang pencegahan penularan Covid-19.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pencegahan Covid-19 yang signifikan pada masyarakat setelah mendapat edukasi melalui mobile digital informasi. Nilai p-value 0,000 (α0,05) pada masyarakat kelompok usia dewasa dan 0,02 (α0,05) pada kelompok remaja. Edukasi melalui mobile digital diketahui dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan Covid-19. Mobile Edukasi dapat dipertimbangkan sebagai media penyampaian informasi di Era digitalisasi 4.0 karena keefektifannya dalam meningkatkan pengetahuan protokol kesehatan Covid-19.Kata Kunci: mobile edukasi, pengetahuan, covid-19
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.