Learning English to EFL learners must always be challenging since it requires not only the willingness for learning, but also students' awareness of the phonological differences between the students' mother tongue on one hand and English as the target language on the other. One of the potential problems is phonology. This study aims at describing the students' phonological problems in pronouncing English segmental sounds. There are 10 students' each of local language speakers taken as the sample in this study. Data is gained by using phonological test. In the test, the sample were asked to pronounce English words of which the sounds do not exist in each local language phonology. The result reveals that, there two English sounds found to be a problem encountered by Sasak students, both of which are consonants. The sounds
Kegiatan Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan Pengembangan Perangkat pembelajaran Bahasa Inggris bagi Guru-guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Mataram. Kegiatan ini dilaksanakan atas beberapa permasalahan yang dihadapi oleh mitra, yakni (1) guru menemui kesulitan dalam mengkondisikan kelas mata pelajaran Bahasa Inggris sehingga tidak terlihat menarik bagi sebagian besar siswa, dan (2) tidak semua siswa dapat mengikuti materi/aktivitas pembelajaran yang dilakukan di kelas karena terkadang pembelajaran yang disampaikan tidak menarik. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode partisipatif yang berorientasi pada peran serta secara langsung dalam berbagai proses dan tahapan kegiatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pada evaluasi kegiatan. Sasaran tidak hanya bertindak sebagai objek kegiatan, tetapi juga sebagai pelaku kegiatan. Sementara itu, Tim Pelaksana bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Melihat permasalahan yang dihadapi oleh mitra, maka kegiatan yang ditawarkan sebagai solusi adalah (1) memberikan penyuluhan terhadap model-model pembelajaran Bahasa Inggris, khususnya English For Young Learner (EYL) kepada guru-guru agar memiliki pemahaman dan kompetensi yang lengkap terhadap berbagai model pembelajaran English For Young Learner (EYL), (2) memberikan bimbingan/pendampingan terhadap penyusunan dan pengembangan perangkat pembelajaran English For Young Learner (EYL) sehingga dapat digunakan sebagai perangkat yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Inggris English For Young Learner (EYL) terhadap siswa di SD IT Mataram. Hasil kegiatan menunjukan bahwa, seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan dan menunjukkan ketercapaiannya dalam mengimplementasikan model, metode, dan tips-tips pembelajaran English For Young Learner kedalam perangkat pembelajaran secara lengkap sehingga diharapkan perangkat pembelajaran tersebut dapat digunakan dalam situasi yang sebenarnya (classroom setting).
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampigan pengucapan Bahasa Inggris dengan memperhatikan kendala bunyi Bahasa Daerah sebagai dasar dalam merencanakan pola pendampingan dan sintagmatik materi. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi, yakni peta kendala fonologis penutur Bahasa Sasak, Bahasa Bima, dan Bahasa Sumbawa, strategi pengucapan terkait dengan bunyi-bunyi yang dianggap bermasalah secara fonologis akibat dari pengaruh negatif Bahasa Daerah dalam pembelajaran Bahasa Inggris (negative transfer of mother toungue). Langkah selanjutnya adalah pendampingan. Pendampingan ini dilakukan secara daring dengan platform google meet dengan membagi peserta dalam 3 (tiga) kelompok yang dibimbing oleh masing-masing satu tim pendamping. Kegiatan ini juga dapat dilakukan secara mandiri oleh peserta diwaktu yang lain karena materi juga disiapkan di Spada Unram. Tahap selanjutnya adalah proses evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi, peserta mempunyai kesadaran akan kendala fonologis yang dirasakan selama ini dalam mengucapkan bunyi Bahasa Inggris. Dengan kesaradan ini, maka peserta dapat dengan mudah menggunakan strategi dalam meminimalisir atau bahkan menghilangkan kendala tersebut dalam mengucapkan bunyi Bahasa Inggris. Di akhir kegiatan ini, peserta memiliki kepercayaan diri yang lebih baik dalam memproduksi ujaran Bahasa Inggris lisan, khsusunya keterampilan sepaking dan reading.
This article aims at describing two important aspects of the Sambaori Language, namely Syntax and Morphology. It tries to identify the basic sentence of the language and describes the marking system pertaining to it. The data of this article are taken from the utterances spoken by the speakers of Sambori Language in natural setting and that are considered grammatical. Observasion method is used to collect the data along with the recording, beside interview to get a valid data. Meanwhile, the method of analysis used is distribusion method by using permutation, deletion, and substitution. The result shows that the basic sentence operates SVO word order with a quite various of predicates which can be taken by both verbs and nonverbs. Based on the analysis of the revaluation of the sentence structure in Sambori Language, from the causative constructions and aplicative construction (transitivising) and passivisation (intrantitivising), it is found that causativisasion is done by making use of affix {pa-} which is used to derive transitives from intransitive verbs and the nonverbal categories. Meanwhile, applicativisasion make use of particle wea. On the other hand, passivisasion in Sambori Language is done by fronting the object of actives before predicates (verbs) and prefixing the verbs with {ra-} if the sentence is perfective in aspect and with lexical marking wunga if the sentence is imperefective ones.
Indonesia pernah tercatat sebagai salah satu negara yang melanggar hak kekayaan intelektual yang parah tinggi di dunia. Tahun 2010 berdasarkan survei yang dilakukan oleh Political and Economic Risk Consultancy (PERC), Indonesia adalah pelanggar hak atas kekayaan intelektual terburuk di Asia, berada pada angka 8,5 dari angka maksimum 10 untuk kawasan Asia. Dalam ujian proposal atau ujian tesis di magister Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Mataram pun sering ditemukan indikasi plagiarisme. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui sosialisasi, evaluasi dan pendampingan lanjutan. Khalayak strategis kegiatan ini ialah guru-guru Bahasa Inggris di Lombok yang berstatus mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Mataram. Mitra dan sekaligus coordinator ialah Kepala SMK Taruna Bangsa Sakra Barat dan Mewakili Dinas Dikbud Lombok Timur. Kegiatan ini menghasilkan luaran: 1) Pemahaman dan wawasan yang lebih luas mengenai apa, bagaimana, dampak, dan solusi bagi praktek plagiarisme, 2) Artikel hasil pengabdian kepada masyarakat yang akan dipublikasikan pada JPPM FKIP Universitas Mataram ber-ISSN atau jurnal lain dan dikumpulkan paling lambat 1 tahun setelah kontrak berakhir. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini berjalan dengan sangat lancar dan mendapat respon yang sangat tinggi dari khalayak sasaran, walau dilaksanakan secara hybrid. Ada keinginan yang kuat dari peserta untuk terus melanjutkan kegiatan, termasuk belajar Turnitin.
Taman Narmada merupakan salah satu obyek wisata sejarah dan budaya di Kabupaten Lombok Barat yang sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Oleh karena itu, diperlukan sumber daya yang mendukung, seperti para pengelola yang terampil, terutama dalam berkomunikasi dalam bahasa asing (bahasa inggris). Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah untuk memberikan pendampingan kepada pengelola Taman Narmada dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung dengan Pola English-Integrated Service kepada pengelola Taman Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini menjadikan keterampilan berbahasa Inggris sebagai basis dalam melakukan pendampingan dalam rangka memmberikan layanan prima kepada pengunjung, khususnya pengunjung mancanegara. Materi pendampingan mencakupi keterampilan dalam Welcome Tourists, dealing with tickets, Introducing to Tours, Explaining Safety, Rules, dan Etiquette, Showing Places of Interest. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksakan dengan metode partisipatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pada tahap evaluasi. Kegiatan ini diaksanakan dalam dua sesi, yakni sesi teori dan sesi praktek simulasi. Sesi teori dilakukan dengan memberikan materi Bahasa Inggris di kelas agar peserta memiliki pengetahuan yang cukup terkait dengan keterampilam Bahasa Inggris yang mereka butuhkan, sedangkan sesi praktek simulasi dilakukan berdasarkan tugas dan pekerjaan masing-masing peserta. Semua kegiatan berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta memiliki keinginan untuk meningkatkan kompetensinya, terutama keterampilan berbahasa Inggris dalam rangka memberikan layanan kepada pengunjung, khususnya pengunjung mancanegara. Diakhir kegiatan, secara umum peserta dapat menggunakan Bahasa Inggris dengan baik, terutama, ungkapan-ungkapan Bahasa Inggris, seperti menyapa tamu (welcoming), menangani loket (ticketting), bahkan keterampilan guiding.
ABSTRAKKegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampigan pengucapan Bahasa Inggris denganmemperhatikan kendala bunyi Bahasa Daerah sebagai dasar dalam merencanakan pola pendampingandan sintagmatik materi. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi, yakni peta kendala fonologispenutur Bahasa Sasak, Bahasa Bima, dan Bahasa Sumbawa, strategi pengucapan terkait dengan bunyibunyi yang dianggap bermasalah secara fonologis akibat dari pengaruh negatif Bahasa Daerah dalampembelajaran Bahasa Inggris (negative transfer of mother toungue). Langkah selanjutnya adalahpendampingan. Pendampingan ini dilakukan secara daring dengan platform google meet denganmembagi peserta dalam 3 (tiga) kelompok yang dibimbing oleh masing-masing satu tim pendamping.Kegiatan ini juga dapat dilakukan secara mandiri oleh peserta diwaktu yang lain karena materi jugadisiapkan di Spada Unram. Tahap selanjutnya adalah proses evaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi,peserta mempunyai kesadaran akan kendala fonologis yang dirasakan selama ini dalam mengucapkanbunyi Bahasa Inggris. Dengan kesaradan ini, maka peserta dapat dengan mudah menggunakan strategidalam meminimalisir atau bahkan menghilangkan kendala tersebut dalam mengucapkan bunyi BahasaInggris. Di akhir kegiatan ini, peserta memiliki kepercayaan diri yang lebih baik dalam memproduksiujaran Bahasa Inggris lisan, khsusunya keterampilan sepaking dan reading.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.