Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang telah menerapkan sistem pembelajaran daring sejak pemerintah menetapkan kebijakan mencegah penyebaran virus Covid-19 di Negara ini. Berdasarkan hasil observasi awal menunjukkan bahwa pembelajaran daring saat ini masih mengalami beberapa kendala, antara lain : Pemahaman taruna terkait materi yang diberikan dosen masih kurang, efektifitas pembelajaran masih kurang efektif, Faktor lingkungan yang kurang mendukung, kurangnya motivasi belajar taruna terhadap pembelajaran daring. Berdasarkan fenomena tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisa pengaruh Pembelajaran Daring dan Faktor Lingkungan terhadap Motivasi Belajar Taruna PIP Semarang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah Taruna Taruni Semester 3 dan 8 dengan jumlah 492. Dengan menggunakan rumus Slovin maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah 233 Taruna. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan kuesioner melalui Google form. Teknik analisis data menggunakan program SPSS versi 21. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data angket disimpulkan bahwa Pembelajaran Daring berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Belajar Taruna, dengan nilai signifikansi 0,000. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran daring untuk meningkatkan motivasi belajar taruna, yaitu faktor teknis, proses pembelajaran dan dukungan kampus PIP Semarang dalam menyelenggarakan pembelajaran daring. Faktor Lingkungan berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Belajar Taruna, dengan nilai signifikansi 0,000. Beberapa faktor yang berpengaruh pada lingkungan keluarga yang dapat meningkatkan Motivasi Belajar Taruna, antara lain : Cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.
Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang saat ini telah melaksanakan sistem pelayanan penumpang kapal laut dengan Boarding Pass. Dengan adanya pembaharuan sistem pelayanan dengan Boarding Pass, penulis masih menemukan beberapa permasalahan di lapangan. Beberapa permasalahan yang dapat disampaikan antara lain : bagaimana sistem pelayanan penumpang dengan menggunakan Boarding Pass, kendala apa saja yang dihadapi pada sistem pelayanan penumpang dengan menggunakan Boarding Pass, bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dari sistem pelayanan penumpang berbasis Boarding Pass di di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan cara melakukan observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustak kepada petugas pelabuhan dan penumpang. Hasil penelitian yang didapat adalah sistem pelayanan berbasis Boarding Pass ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2018 dan sistem pelayanan penumpang sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 134 Tahun 2016 tentang Manajemen Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan. Namun masih terdapat kendala yang ada pada sistem pelayanan tersebut seperti kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang kompeten, ketersediaan sarana prasarana yang minim, dan pelayanan penumpang kurang produktif. Upaya untuk mengatasi kendala tersebut dapat antara lain dengan melakukan sosialisasi dan seminar mengenai penggunaan Boarding Pass kepada penumpang, membagikan brosur yang berisi langkah-langkah penggunaan Boarding Pass, menyediakan sarana prasarana yang memadai dan menegaskan terhadap kesigapan petugas dalam pelayanan terhadap penumpang sehingga kegiatan sistem pelayanan Boarding Pass dapat berjalan dengan lancar.
The main problem faced by the education world is the low employment level for graduates of Vocational Senior High Schools (SMK). Ideally, there should be 80% to 85% graduates that should be directly admitted to the work forces, but up till now this percentage is approximately only 61%. The article analyze how the effect of Practical Experience, Knowledge of Job Opportunities, Teacher Professionalism and Work Motivation on Work Readiness at Vocational High School (SMK) Semarang Automotive mechanical expertise program. The research sample was taken using cluster proportional random sampling. Data were collected by questionnaires and documentation. Based on a preliminary test on grade XII students of Mechanical Automotive of SMK found that there were 36 valid problems and 18 invalid ones in the questionnaires. These problems were then refined and reduced proportionally to only 40 according to the existing sub-factors. After being e-tested the instrument produced a validity score higher that the table r (0.334). It meant that the instrument was valid and could be used as an appropriate tool for tests. The data were analyzed using percentage-descriptive analyses. The total effect of experiences in practices on the readiness of the students to enter the existing wok force was 2%, the total effect of students’ knowledge about employment was 3.04% and the total effect of teachers’ professionalism was 2.63%. Based on the above findings, it can be concluded that there were effects of experiences in academic practices, of students’ knowledge about the existing employment, of teacher professionalism and of students’ motivations for work on readiness to enter the work forces. Collectively, these four factors contributed 30.6% of the total effect, while the remaining 60.4% of the total effect was due to by some other factors not investigated in this research. Keywords: Practical Experience, Teacher Profesionalism, Work Readiness
Pertamina Shipping Jakarta has training or training namely PMTC (PertaminaMarine Training Center) is a place to train employees to be able to improve the quality andquality of work, it has not gone well so it affects the quality of the crew's performance. Thepurpose of this study is to find out whether the ship management training program at PT.Pertamina Shipping Jakarta can reach the target optimally or not and to know the impact ofthe ship management training program on the quality of the work of the crew at PT.Pertamina Shipping Jakarta. This research uses descriptive qualitative method by describing in detail theimplementation of ship management training in order to improve the quality of work of thecrew at PT. Pertamina Shipping Jakarta. Data collection is done by interview, observation,literature study and documentation conducted by the author. The results of the study show that ship management training program at PT. PertaminaShipping Jakarta has not reached its target optimally because there are still seafarers whohave been on board the vessels that have not participated in the training, PT. PertaminaShipping Jakarta lacks staff training staff, the pre test system has not been held before beinggiven training. The impact of the ship management training program on the quality of thework of the crew as follows: ship management training on International Safety ManagementCode (ISM Code) makes the ship's crew understand more about international safetymanagement standards in the operation of ships as well as efforts to prevent or controlenvironmental pollution. carrying out Tank Cleaning, ship management training made thenewly joined crew members aware of the work system and procedures when they laterworked on the ship.
Gudang CFS seharusnya digunakan untuk kegiatan stripping stuffing barang petikemas LCL, namun karena PT. Terminal Teluk Lamong ingin menekan angka Dwelling Time sehingga kegiatan stripping stuffing petikemas LCL tidak dilakukan digudang CFS. Kemudian karena tidak adanya kegiatan di Gudang CFS, maka PT. Terminal Teluk Lamong memanfaatkan Gudang CFS untuk kegiatan pemeriksaan fisik peti kemas (behandle). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fasilitas Gudang CFS dapat menunjang proses behandle, mengetahui faktor faktor yang memengaruhi proses behandle, serta mengetahui upaya yang dapat dilakukan guna mengatasi keterbatasan fasilitas Gudang CFS saat proses behandle berlangsung. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan dan menguraikan objek yang diteliti. Peneliti terlibat dalam proses pencarian data dengan mengamati dan menganalisa fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara langsung.Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, studi kepustakaan.Peneliti menggunakan observasi langsung dan tidak langsung. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Fasilitas Gudang CFS dapat digunakan untuk menunjang proses behandle di PT. Terminal Teluk Lamong Surabaya. Akan tetapi Pemeriksaan fisik tidak sepenuhnya dilakukan diarea gudang karena desain bangunan gudang yang tidak cocok untuk kegiatan pemeriksaan, sehingga kegiatan behandle dilakukan di luar area gudang dan baru memasukkan muatan ke dalam gudang dengan alat bantu forklift. Faktor yang menghambat kegiatan behandle antara lain: Faktor Internal & Faktor Eksternal. Upaya yang dapat dilakukan guna mengoptimalkan kegiatan behandle yaitu dengan cara merenovasi gudang, mempersiapkan saran pendukung untuk pemeriksaan barang, serta mempersiapkan SDM yang kompeten
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.