This article deals the e-learning and how it develops.E-learning system is badly needed to keep up with the development supported by information technology leading to digital era both process and content. To develop an e-learning system, it should be preceded by a user-need analysis. In line with the paradigm of planned system and software, the user-need analysis is of great importance as it is a basis of design. These are designed to avoid a bad implementation process of e-learning system, which mainly due to the irrelevance of developed system to the real need of users. KEYWORDS: E-learning, technology information, learning.SEIRING dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan) berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya.Depdiknas juga intensif mendorong pengembangan e-learning untuk memberikan layanan dan kesempatan pada masyarakat luas yang selama ini tidak terjangkau dengan sistem konvensional secara tatap muka. Sehingga dengan adanya model e-learning ini memungkinkan untuk mencapai sasaran yang lebih luas di seluruh Indonesia (to reach the unreached).Dalam perspektif yang lebih luas, dunia saat ini sedang memasuki era yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi dan peluang ekonomi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Perubahan-perubahan besar terjadi dalam bidang teknologi, politik, sosial dan ekonomi. Segala perubahan ini telah menyebabkan terjadinya pergeseran dalam berbagai bidang yang antara lain adalah; masyarakat industri ke masyarakat informasi, teknologi yang dipaksakan ke teknologi tinggi (hightech), ekonomi nasional ke perekonomian dunia, kebutuhan jangka pendek ke jangka panjang, sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi, bantuan kelembagaan * Kandidat Doktor Linguistik pada Program Pascasarjana UNJ ini adalah Dosen Bahasa Indonesia pada Universitas Jambi
Children with hearing impairment are children with hearing loss who are classified into deaf and hard of hearing. The direct impact of disability is the obstruction of verbal / verbal communication, both speaking (expressive) and understanding the conversations of others (receptive). Obtaining the first language of a deaf child can be done with total communication. Total communication is the most effective communication system because in addition to using a form of communication orally or called oral, the activity of reading, writing, reading utterances, is also equipped with a form of cues. The purpose of this study was to determine the acquisition of language of children with special needs (deaf) in understanding language. Subjects in this study are children with special needs who experience speech impairment (hearing impairment) while the object of this study is focused on only one child, Mila Erdita, a 15-year-old child. This research refers to case studies with descriptive research type. Data collection techniques in this study will be done in three ways, namely; observation techniques, interview techniques, and documentation techniques. In this research, data processing that will be done is to describe the speech data of deaf children to see the acquisition of children's vocabulary. The results of this study indicate that deaf children can obtain a language of total communication using a form of communication orally or called oral, with the activities of reading, writing, reading utterances, also equipped with signs
This study aims to analyze the effect of Entrepreneurship Education (EE), Perceived Desirability (PD), and Entrepreneurial Self-Efficacy (ESE) on Entrepreneurial Intentions (EI) in the context of graduates of Jambi University-Indonesia. The study adopted inferential design with cross-sectional data. The sample was alumni of 11 faculties of Jambi university, totaling 505 (47.72% men, 51.68% women). The result is EE positively and significantly affects PD, ESE and EI. PD and ESE positively and significantly affect EI. The limitation of the study is it focuses only on the antecedents of EI by ignoring entrepreneurial behavior, which is how respondents start new businesses. Besides, this study used cross-sectional data, so the link of causality was carefully interpreted. Longitudinal datasets use is needed for future analysis. The study practical implication is this study provides a conceptual framework for thorough evaluation for EE organizers to establish learning outcomes, study materials, learning methods, learning environments, and networking with business communities in providing students authentic experiences in how to start businesses. The originality value of this study is it uses a combination of two models-Shapero's Model of "Entrepreneurial Event" (1982) and Ajzen's Model of "Theory of Planned Behavior" (1991)-to explain EI.
Anak tunarungu adalah anak yang mengalami gangguan pendengaran yang diklasifikasikan kedalam tuli (deaf) dan kurang pendengaran (hard of hearing). Dampak langsung dari ketunarunguan adalah terhambatnya komunikasi verbal/lisan, baik secara berbicara (ekspresif) maupun memahami pembicaraan orang lain (reseptif). Pemerolehan bahasa pertama anak tunarungu dapat dilakukan dengan komunikasi total. Komunikasi total merupakan sistem komunikasi paling efektif karena selain menggunakan bentuk komunikasi secara lisan atau disebut oral, dengan kegiatan membaca, menulis, membaca ujaran, juga dilengkapi dengan bentuk isyarat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemerolehan bahasa anak berkebutuhan khusus (tunarungu) dalam memahami bahasa. Subjek dalam penelitian ini adalah anak berkebutuhan khusus yang mengalami ketunarunguan wicara (tunarungu) sedangkan objek penelitian ini difokuskan hanya pada satu anak yaitu Mila Erdita anak usia 15 tahun. Penelitian ini merujuk pada studi kasus dengan jenis penelitian deksriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan melalui tiga cara yaitu; teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan anak tunarungu dapat memperoleh bahasa seacara komunikasi total menggunakan bentuk komunikasi secara lisan atau disebut oral, dengan kegiatan membaca, menulis, membaca ujaran, juga dilengkapi dengan bentuk isyarat dengan menggunakan kalimat-kalimat sederhana.
Kesulitan yang dialami oleh siswa selama proses pembelajaran daring cenderung disebabkan karena kurangnya penggunaan media serta inovasi guru dalam kegiatan beajar, sehingga untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan suatu media pembelajaran yang dapat memaksimalkan proses belajar. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis pendekatan CTL pada materi teks hasil laporan observasi kelas X SMA. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang menggunakan model ADDIE yang terdiri dari 5 tahap yaitu analisis, desain, pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA yang berjumlah sebanyak 22 orang siswa. Dalam penelitian ini, dilakukan uji coba perorangan yaitu dengan satu orang guru, uji coba produk pada kelompok kecil yang terdiri dari 8 orang siswa dan uji coba kelompok besar terdiri dari 22 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket validasi ahli dan angket uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar serta tes hasil belajar siswa. Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa media LKPD memiliki validitas sangat tinggi. Selain itu LKPD berbasis pendekatan CTL juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari < 55 menjadi 86. Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis pendekatan CTL layak untuk dikembangkan dan dibelajarkan kepada siswa kelas X SMA karena dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia siswa.
Abstrak:Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk model materi ajar semantik sebagai mata kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan FKIP Universitas Jambi. Pendekatan penelitian ini adalah pengembangan R and D (Research and Development). Urgensi penelitian ini, pembelajar kurang menguasai materi ajar semantik yang telah di ajarkan ditandai dengan rendah nilai yang diperoleh. Kekurangmampuan ini, mengakibatkan tidak tercapainya visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan, tidak terpenuhi. Dengan demikian sangat perlu dilakukan penelitian dan perlu pengembangan materi ajar semantik. Hasil penelitian diperoleh gambaran berupa (1) model teoretik, (2) gambaran tentang kebutuhan mahasiswa dan dosen pengfajar terhadap materi ajar diperoleh melalui (a) hasil analisis kurikulum, (b) hasil analisis silabus, dan (c) hasil analisis materi ajar semantik bahasa Indonesia, (3) gambaran silabus dan materi ajar semantik bahasa Indonesia yang telah dikembangkan layak digunakan di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, sastra Indonesia, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. Abstract:The purpose of this research was to create a semantik teaching material product as the a course for the Program of Language Education, Indonesian literure, and FKIP Jambi University. The research approach used was research and development. The urgency of this research was the fact that students did not master the semantic teaching material that had been thought and the low mark obtained by the them. This low ability resulted in not achieving the vision, mission, and the goal that have been stated. Therefore, it is very important to conduct a research and develop semantic teaching material. The result of the research show the description of (1) theoretical mode;(2) the need of the students and lecturer to the teaching material obtained from the result of (a) cirriculum anlysis, (b)syllabus analysis,and (c) Indonesian semantic teaching material; (3) the description of syllabus and Indonesia semantic teaching material that has been developed and proved to be appropriate to be used in the Program of Language Education, Sastra Indonesia, and FKIP Jambi University. Kata kunci:Pengembangan, model materi ajar, semantik bahasa Indonesia TUJUAN Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah adalah: (a) menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing di bidang Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah; (b) minat, bakat, apresiasi, dan kreativitas mahasiswa di bi-
This research is motivated by the existence of students who have difficulty in writing with the term dysgraphia. This study aims to determine the learning strategies used to deal with writing difficulties (dysgraphia) in Tribal Children in Rimbo Pintar schools. This type of research is descriptive qualitative. The data collection techniques are interviews, observation, and documentation. Data sources in this study include principals, teaching teachers, students, and documents. The data analysis techniques by data collection, data reduction, data presentation, and inference. The stages in the research include the pre-field stage, the stage of fieldwork, and the stage of preparing the report. The results of this study include learning strategies that are used to deal with writing difficulties (dysgraphia). (1) motivating students in Suku Anak Dalam (2) using interesting learning media (3) using appropriate learning methods to overcome difficulties in writing, and (4) using appropriate learning resources..
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan bentuk alih kode dan campur kode, selanjutnya menjelaskan faktor terjadinya alih kode dan campur kode, terakhir ialah menjelaskan strategi yang digunakan dalam tuturan mahasiswa saat berdiskusi melalui Whatsapp. Metode yang digunakan peneliti ialah kualitatif dengan jenis penelitian analisis isi. Data dalam penelitian ini adalah chat melalui pesan whastaap. Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa MPBSI saat berdiskusi. Data penelitian didapatkan melalui SLBC dan teknik catat. Validitas menggunakan diri sendiri dan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan terjadi alih kode dan campur kode saat berdiskusi. Strategi dan faktor mahasiswa dalam berdiskusi melakukan alih kode terkesan ingin lebih akrab, sedangkan campur kode ingi terlihat formal. Pengaruh alih kode intern lebih banyak dari pada ekstern sedangkan campur kode ekstern lebih banyak daripada intern dapat menjadi kajian selanjutnya. Kata kunci: sosiolinguistik, alih kode, campur kode, linguistic educational.Literasi, fonologi Abstract The purpose of this reserch is to explain the form of code switching and code mixing, then to explain the factors that occur in code switching and code mixing, and finally to explain the strategies used in student speech when discussing via Whatsapp. The method used by the researcher is qualitative with the type of content analysis research. The data in this study is chat via WhatsApp messages. The data sources of this research were MPBSI students during the discussion. Research data obtained through SLBC and note-taking techniques. Validity using self and data triangulation. The results showed that code switching and code mixing occurred during discussions. Students' strategies and factors in discussing code switching seem to want to be more familiar, while code mixing wants to look formal. The influence of internal code switching is more than external, while external code mixing is more than internal can be a further study.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.