Anxiety is a very familiar term that describes a state of worry, anxiety, fear, and in peace with various physical grievances. Medical students experience a level of mental exhaustion that includes anxiety. Medical faculty students have a hectic schedule of lectures, tutorial activities, practicum, lab skills and the demands to study independently outside those hours so that the pressure on physical and mental conditions is relatively more severe than other education. In addition to learning activities, medical students also conduct Objective Structural Clinical Examination (OSCE) exams as an instrument testing clinical skill of medical students. The many thoughts about the material to be learned between theory, clinical skills in the OSCE exam, osce atmosphere, OSCE testers observing participants directly, unpreparedness following the OSCE, OSCE mechanism and the same time interval of each stase make osce known as a test that causes quite high anxiety. This research aims to find out the picture of anxiety levels of students of The Faculty of Medicine Universitas Mulawarman before facing the OSCE. This research is a descriptive observational study with cross-sectional design. Sampling using stratified random sampling techniques. This level of anxiety was measured using the English version of the Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) questionnaire which was translated into Indonesian with 14 items. The sample was obtained by 96 students. In this study, 27 students (28.12%) with mild anxiety levels, 29 students (30.21%) with mild to moderate anxiety levels, 40 students (41.67%) with moderate to severe anxiety levels.
Tension Type Headache (TTH) merupakan jenis nyeri kepala primer terbanyak di dunia, diperkirakan sekitar tiga milyar orang mengalami kelainan nyeri kepala, 1.89 milyar dengan TTH dan 1.04 milyar dengan migraine. Pengguna smartphone di Indonesia diperkirakan sudah lebih dari 100 juta orang. Masalah kesehatan terbanyak yang pernah dilaporkan dari pengguna smartphone adalah TTH, yaitu 75,71% dari responden. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan posisi dan durasi penggunaan Smartphone dengan keluhan TTH pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Durasi dikategorikan menjadi lebih dari 3 jam dan kurang dari sama dengan 3 jam, posisi dikategorikan menjadi duduk dan berdiri. Penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional ini menggunakan responden mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman yang terdiri dari angkatan 2017, 2018, dan 2019 sebanyak 141 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Dari hasil penelitian didapatkan sebanyak 77 orang (54,6%) mengalami TTH, 135 orang (95,7%) menggunakan smartphone dengan durasi lebih dari 3 jam, dan 103 orang (73%) menggunakan smartphone dengan posisi berbaring. Penelitian ini menunjukan tidak terdapat hubungan durasi penggunaan smartphone dengan nilai p=0,285 (p>0,05) dan tidak terdapat hubungan posisi penggunaan smartphone (p=0,114) dengan keluhan TTH.
Irregular menstrual cycle is one of the most frequent problems among adolescent girls, such as in medical faculty student of Mulawarman University. This study aimed to determine the association between the frequency of consumption and kinds of junk food with menstrual cycle among female student in medical faculty of Mulawarman University. This was an observational analytic study with cross-sectional design. The subject of this study were 66 female students in medical faculty of Mulawarman University and taken non-randomly using the consecutive sampling method. Food Frequency Questionnaire (FFQ) was used as the instrument to measure the frequency of consumption and kinds of junk food in this study. The result showed that the majority of respondents were 20 years old and getting menarche on 8-14 years old. Most of the respondents have regular menstrual cycle (51,5%), consumed junk food 2-3 days/week (39,4%), and consumed foods made from processed meat or foods that contain high amount of sugar (21,2%). The result of logistic regression test showed that Chi square count less than Chi square table and Sig. more than 0,05. This study concludes that there was no significant correlation between frequency of consumption and kinds of junk food and menstrual cycle. Keywords: frequency of consumption, kinds of junk food, menstrual cycle
Meningioma merupakan tumor primer intrakranial yang umum dijumpai, yaitu sekitar 37% dari seluruh tumor sistem saraf pusat, meningioma juga merupakan tumor jinak ekstraaksial atau tumor yang terjadi diluar jaringan parenkim otak dan mengalami peningkatan angka kejadian pada populasi usia tua. Sekitar 20% dari meningioma bersifat jinak dan 4% dapat mengalami kekambuhan walaupun telah direseksi total. Tumor ini masih butuh banyak penelitian lebih lanjut yang dikarenakan masih membutuhkan bukti jelas mengenai tumor ini mulai dari etiologi hingga pemulihan. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk mengetahui mengetahui hubungan antara ukuran massa, lokasi, dan derajat tumor dengan Glasgow Coma Scale (GCS) pra dan pasca tumor reseksi bedah Meningioma dan Karnorfsky Performance Scale (KPS) pasca tumor reseksi bedah Meningioma. Sumber data pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari ruang rekam medik RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Sampel dalam penelitian ini adalah semua pasien yang didiagnosis Meningioma dan telah menjalani Reseksi Bedah Saraf di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dalam periode Januari 2018 – Maret 2020 yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Penentuan besar sampel menggunakan teknik total sampling, dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling sehingga didapatkan 31 pasien dalam penelitian ini. Hasil yang didapatkan terdapat adanya hubungan antara ukuran massa tumor dengan GCS pra maupun pasca reseksi bedah Meningioma, terdapat hubungan antara ukuran massa dan derajat tumor dengan KPS pasca reseksi bedah Meningioma, terdapat hubungan antara derajat tumor dengan GCS pra reseksi bedah Meningioma, dan terdapat hubungan antara derajat tumor dengan GCS pasca reseksi bedah Meningioma. Tidak terdapat adanya perbedaan antara GCS pra dengan pasca reseksi bedah namun terdapat adanya hubungan dalam hasil tersebut. Kata Kunci : Meningioma, Ukuran Massa Tumor, Derajat Tumor, GCS, KPS
Asthma is a chronic inflammatory airway disease characterized by the occurrence of reversible hyperesponsif and constriction of the airways. Asthma is still a major health problem in the world. The provision of anti-asthma drugs is Keywords: Centella asiatica, spasmolytic, trachea isolated organ ABSTRAKAsma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran nafas yang ditandai dengan terjadinya hiperesponsif saluran nafas dan penyempitan saluran nafas secara reversibel. Asma hingga kini masih merupakan masalah kesehatan utama di dunia. Pemberian obat-obatan anti asma merupakan penatalaksanaan penyakit tersebut. Namun demikian terdapat masalah efek samping obat dan masalah biaya yang dikeluarkan untuk pembelian obat tersebut, apalagi asma merupakan penyakit kronis yang memerlukan pengobatan jangka panjang. Dengan demikian maka perlu pengembangan obat antiasma berbasis tumbuhan obat dengan biaya yang lebih terjangkau dan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini dilakukan untuk menguji potensi ekstrak etanol Centella asiatica (L.) Urb. yang secara tradisional digunakan etnis Dayak sebagai obat batuk. Penelitian ini dilakukan untuk melihat aktivitas trakeospasmolitik ekstrak etanol C. asiatica pada organ terpisah trakea marmut untuk melihat efek antiasma. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak C. asiatica memiliki aktivitas trakeospasmolitik yang signifikan jika dibandingkan dengan kontrol negatif. Meskipun nilai E maks C. asiatica lebih rendah daripada aminofilin, namun nilai EC 50 tidak jauh berbeda dengan aminofilin sebagai kontrol positif. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak etanol C. asiatica memiliki efek antiasma berdasarkan aktivitas trakeospasmolitiknya.
Introduction: Individuals with poor oral health have a greater risk factor for systemic diseases. Caries, periodontal disease, and root canal infections are a common dental and oral diseases caused by dominance of Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, and Enterococcus faecalis bacteria (S. mutans, P. gingivalis, and E. faecalis). An alternative way to prevent dental and oral diseases is to use herbal medicine as one of the active ingredients for mouthwash or toothpaste. One of the herbs that can be used is Beluntas leaves (Pluchea indica (L.) Less leaves). The objective of study was to analyze the antibacterial activity of ethanol extract of Pluchea indica (L.) Less leaves on the growth of Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, and Enterococcus faecalis. Methods: This research was experimental laboratory with post test only control design, using disk diffusion method. There were five concentrations (2.5, 3.5, 4.5, 5.5 and 6.5%, positive controls, and negative controls. Data analysis was performed using One Way Anova and post Hoc test. Results: The ethanol extract of Pluchea indica (L.) Less leaves has moderate-strong antibacterial activity against Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, and Enterococcus faecalis. The largest diameter of inhibitory zone in Enterococcus faecalis at a concentration of 6.5% followed by Streptococcus mutans and Porphyromonas gingivalis at the same concentration and the smallest diameter of inhibition zone in Porphyromonas gingivalis, followed by Enterococcus faecalis and Streptococcus mutans at 2.5% concentration. Conclusion: The ethanol extract of Pluchea indica (L.) Less leaves with a concentration of 2.5, 3.5, 4.5, 5.5, and 6.5% has antibacterial activity in inhibiting the growth of Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis, and Enterococcus faecalis.
Hyperhomocysteinemia appears to be an independent risk factor for coronary heart disease. (35,06 ± 11,80 nmol), vitamin B12 (A67,60 ± 207,18 pg/mI), folic acid (8,28 ± 2,26 ng/ml) levels and lipid profile (180 ± 9,80 mg/dl)
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
hi@scite.ai
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.