2020
DOI: 10.5994/jei.17.2.61
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Variasi morfologi puparium Bemisa tabaci (Gennadius) (Hemiptera: Aleyrodidae) pada berbagai inang dan ketinggian tempat dari daerah endemik penyakit kuning cabai di Wilayah Sundaland

Abstract: <p><em>Bemisia tabaci </em>(Gennadius) is one of polyphagous whitefly that has been known as gemini virus vector. The identification of <em>B. tabaci</em> is carried out based on pupal case or puparium of red eye fouth stage. The morphological variation of <em>B. tabaci</em> puparium leads to the difficulties on species identification. This research was aimed to study the morphological variations of <em>B. tabaci</em> puparium that has been found in various… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 14 publications
0
0
0
Order By: Relevance
“…Kehilangan hasil karena penyakit kuning dilaporkan 20%-100% (Sulandari 2006;Setiawati et al 2008). Penyakit ini telah menyebar luas di Indonesia, di antaranya di Kalimantan Selatan (Aidawati et al 2001), Yogyakarta (Sulandari 2006), Sumatera (Sudiono et al 2005;Kesumawati et al 2019;Rahayuwati et al 2020;), Sulawesi Tenggara (Taufik et al 2018), Bali dan Pulau Nusa Penida (Selangga dan Listihani 2021). Laporan penyakit kuning tersebut belum seluruhnya disertai dengan identifikasi penyebab penyakitnya, termasuk penyakit kuning di Sulawesi Tenggara.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kehilangan hasil karena penyakit kuning dilaporkan 20%-100% (Sulandari 2006;Setiawati et al 2008). Penyakit ini telah menyebar luas di Indonesia, di antaranya di Kalimantan Selatan (Aidawati et al 2001), Yogyakarta (Sulandari 2006), Sumatera (Sudiono et al 2005;Kesumawati et al 2019;Rahayuwati et al 2020;), Sulawesi Tenggara (Taufik et al 2018), Bali dan Pulau Nusa Penida (Selangga dan Listihani 2021). Laporan penyakit kuning tersebut belum seluruhnya disertai dengan identifikasi penyebab penyakitnya, termasuk penyakit kuning di Sulawesi Tenggara.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kutukebul bersifat invasif dan polifagus dengan kisaran inang yang luas, termasuk tanaman cabai. Walaupun demikian, jenis tanaman inang menentukan beberapa sifat kutukebul di antaranya siklus hidup, keperidian, nisbah kelamin, dan juga variasi morfologi puparium (Hidayat et al 2020;Rahayuwati et al 2020). Belum ada informasi tentang keberadaan serangga vektor kutukebul yang berasosiasi dengan penyakit kuning pada tanaman cabai di Sulawesi Tenggara.…”
Section: Pendahuluanunclassified