2007
DOI: 10.15578/jra.2.1.2007.41-50
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

VARIASI GENETIK IKAN TUNA SIRIP KUNING, Thunnus albacares DENGAN ANALISIS ELEKTROFORESIS ALLOZYME DAN Mt-DNA

Abstract: Sampel ikan tuna sirip kuning, T. albacares diambil dari tiga lokasi (perairan Bali, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara) dan dilakukan analisis variasi genetik dengan metode elektroforesis allozyme menggunakan 15 enzim dan mt-DNA dengan 4 enzim restriksi. Hasil penelitian ini diperoleh 4 lokus enzim polimorfik yaitu: Idh-*2 (isocitrate dehydrogenase), Gpi-2* (glucose phoshate dehydrogenase ), Mdh-1* (malat e dehydrogenase), dan Est-1* (esterase). Frekuensi alel allozyme terlihat adanya perbedaan yang nyata (Fst … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
2
0
7

Year Published

2011
2011
2022
2022

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 9 publications
(10 citation statements)
references
References 9 publications
0
2
0
7
Order By: Relevance
“…Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui konservasi genetik, untuk tujuan tersebut perlu adanya kajian tentang keragaman genetik populasi ikan tuna sirip kuning, sehingga dapat dijadikan dasar bagi penetapan kebijakan pengelolaan dan konservasi genetik ikan tuna sirip kuning di kawasan ini. Penelitian terdahulu tentang keragaman genetik ikan tuna sirip kuning telah dilakukan oleh Scoles dan Graves (1993) di Samudera Pasific; Permana et al (2007), Moria et al (2009) dan Wu et al (2010 di Samudera Pasifik dan Hindia; Kunal dan Kumar (2013) di perairan Hindia dan Kunal et al (2014) di sepanjang pesisir India.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui konservasi genetik, untuk tujuan tersebut perlu adanya kajian tentang keragaman genetik populasi ikan tuna sirip kuning, sehingga dapat dijadikan dasar bagi penetapan kebijakan pengelolaan dan konservasi genetik ikan tuna sirip kuning di kawasan ini. Penelitian terdahulu tentang keragaman genetik ikan tuna sirip kuning telah dilakukan oleh Scoles dan Graves (1993) di Samudera Pasific; Permana et al (2007), Moria et al (2009) dan Wu et al (2010 di Samudera Pasifik dan Hindia; Kunal dan Kumar (2013) di perairan Hindia dan Kunal et al (2014) di sepanjang pesisir India.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang kuat diantara spesies tuna dan terjadi pengelompokan yang berbeda antar spesies. Penelitian ikan tuna sendiri di Indonesia dilakukan oleh Permana (2007) yang mengkaji variasi genetik ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacores) dan Suman et al, (2013) yang melihat struktur genetik ikan tuna pada spesies tuna mata besar (Thunnus obesus) sedangkan kajian filogentik ikan tuna di Indonesia sendiri, hingga sekarang belum terpublikasi dan ditemukan.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keragaman genetik merupakan suatu informasi penting dalam jangka pendek maupun jangka panjang bagi suatu populasi (Ferguson et al, 1995). Selanjutnya Permana et al (2007) menyatakan bahwa keragaman genetik suatu populasi merupakan sumberdaya biologi yang penting untuk diketahui serta mempunyai manfaat untuk penentuan strategi perbenihan terutama dalam menentukan calon induk yang mempuyai kualitas genetik tinggi.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Analisis keragaman genetik berbagai jenis ikan telah dilakukan beberapa peneliti antara lain : ikan terbang ( Fahri, 2001); ikan kerapu tikus (Irmawati, 2003;Wahidah, 2004 ); ikan kancra (Nugroho et al, 2006); ikan mas (Ariyanto et al, 2006); ikan napoleon (Moria et al, 2006); ikan gurame (Nugroho & Kusmini, 2007) dan ikan tuna sirip kuning (Permana et al, 2007) et al, 1996). Kumpulan tabung ependorf berisi sampel selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah untuk dibawa ke laboratorium dan disimpan dalam suhu ruangan sampai dilakukan ekstraksi DNA.…”
Section: Abstract: Genetic Variability Rabbitfish Siganus Guttatusunclassified