Understanding menstrual characteristics from the perspective of reproductive energetics: a study on the adolescent Oraon tribal populations

Abstract

<jats:title>Abstract</jats:title><jats:p>The energetic costs of ovarian functions rely on the oxidizable fuels synthesized from carbohydrate, protein and fat that contribute to body’s fat storage. Energy deficient diet in association with low body fat may disrupt normal ovulatory function and lead to several menstrual irregularities. We examined the association of nutritional status with menstrual characteristics among a group of adolescent Oraon tribal population of West Bengal, India. We selected 301 adolescent girls, aged 10-19 years. Information on socio-demographic status, menstrual characteristics and assessment of the dietary intake and nutritional status were collected following standard protocol. ‘Healthy weight’ participants more likely reported irregularity in periods and skipping of menstrual cycle and shorter cycle length. Multivariate analysis revealed PBF has inverse association with PMS, duration of discharge and skipping of cycle (p&lt;0.05); carbohydrate intake has direct association with duration of menstrual discharge (p&lt;0.05); increased dietary fat intake has direct association with skipping of cycle, but not with BMI (p&lt;0.05); increase in MUAC has direct association with dysmenorrhoea (p&lt;0.05). Conclusion: Our study indicates energy deficiency does alter the menstrual characteristics of the Oraon adolescent girls.</jats:p>

Literature Review Irregular Menstrual Cycle Based on Bmi and Body Fat Percentage

“…Hal ini dikarenakan saat remaja menarche, didapati suatu perubahan yang mendadak di dalam tubuhnya yang kemudian dapat menjadi suatu penyebab permasalahan menstruasi yang dialami remaja perempuan (Hilary et.al Artikel yang di review n=6 2020). Usia menarche memiliki keterkaitan dengan siklus menstruasi (Thakur et al, 2020;Witkos dan Wrobel, 2019;Samanta et al, 2019;Abdella et al, 2015;Singh et al, 2019).…”

“…Pada penelitian ini sampel memiliki tingkat pendidikan kategori menengah dimana dikarenakan remaja masih kurang dalam pemahamannya mengenai permasalahan menstruasi yang terjadi pada remaja putri (Chidebe et.al., 2020). Terdapat beberapa penelitian yang menguraikan mengenai tingkat pendidikan ialah salah satu faktor pengaruh dalam daur menstruasi (Thakur et al, 2020;Abdella et al, 2015;Dars et al, 2014).…”

“…berkorelasi dengan signifikan atas gangguan siklus menstruasi (Thakur et al, 2020;Dars et al, 2014;Morrison et al, 2011;Abdella et al, 2015;Hossam et al, 2016). Hal ini terjadi karena remaja yang memiliki zat gizi kurang maupun lebih dapat terkena gangguan dalam sistem koordinasi ovarium, hipotalamus serta hipofis anterior pada siklus menstruasinya yang kemudian dapat terganggu (Lacroix et al, 2021).…”

“…Analisis tentang korelasi presentase lemak tubuh atas gangguan siklus menstruasi didapatkan dua literatur yang mengungkapkan bahwa presentase lemak tubuh dengan nilai rerata 12,80 -34,80 memiliki hubungan yang signifikan terhadap gangguan siklus menstruasi (Thakur, et al, 2020;Samanta et al, 2019). Pada remaja dengan persentase lemak yang lebih dari normal mengalami peningkatan estrogen, kadar LH, atau peningkatan rasio androgen terhadap estrogen.…”