Tingkat Kerentanan Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil Berdasarkan Alat Tangkap Di Perairan Utara Jawa

Abstract

Ikan pelagis kecil merupakan spesies target penangkapan karena bernilai ekonomis. Sampai 2016, Kementerian Kelautan Perikanan melaporkan bahwa pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil telah mencapai kondisi tangkap lebih. Hal ini disebabkan oleh upaya penangkapan yang tidak terkendali, salah satunya akibat penggunaan alat tangkap ikan yang sangat beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kerentanan sumberdaya ikan pelagis kecil berdasarkan jenis alat tangkap yang beroperasi di perairan Utara Jawa. Diketahui bahwa lima dari enam jenis ikan yang ditangkap memiliki laju eksploitasi yang melebihi batas optimum (50%) dan digolongkan sebagai overexploited. Selain itu, alat tangkap bagan juga diduga sebagai alat tangkap yang paling menyebabkan sumberdaya ikan pelagis kecil rentan, karena memiliki nilai kerentanan tangkap (IV catch) yang paling tinggi sebesar 52,21. Hal ini diindikasikan juga oleh biomassa hasil tangkapan dan ukuran panjang ikan yang tertangkap dari suatu alat tangkap. Jika ukuran ikan yang tertangkap makin kecil dan ukuran pertama kali matang gonadnya (Lm50) rendah, maka jenis ikan tersebut dikhawatirkan berada pada kondisi rentan. Spesies ikan yang berstatus rentan tinggi berarti beresiko mengalami deplesi di alam dalam waktu yang singkat.

Utilization rate of fish resources in Banggai Laut waters

“…Based on the degree of selectivity, the fishing gears are more selective like gill nets, hook and line and traps or less selective like trawls, seines and entangling nets (Boopendranath, 2019). The use of selective fishing gear is not only beneficial for fisheries resource management, but also economically beneficial because by using selective fishing gear it is expected that the size of fish will be obtained according to market needs and reduce the risk of fish not being sold in the market (Nurhakim et al, 2009;Nanlohy, 2013;Khatami et al, 2018).…”

Risiko Populasi Sumberdaya Ikan di Perairan Selat Sunda

“…Kondisi dengan keberlanjutan yang tinggi ditunjukkan ketika nilai produktivitas yang tinggi namun nilai suseptabilitasnya rendah sehingga ikan memiliki kemampuan untuk bertahan yang baik di alam. Kelompok ikan pelagis kecil di Selat Sunda dari beberapa yang diamati (Khatami et al, 2018) memiliki kerentanan karena penangkapan (intrinsic) yang tinggi.…”

Kerentanan Intrinsik Dan Risiko Pemanfaatan Perikanan: Analisis Berbasis Data Poor Untuk Pengelolaan Berkelanjutan

“…Bagi nelayan artisanal lokasi penangkapan umum di perairan Selat Sunda seperti sekitar Pulau Rakata, Pulau Peucang, Pulau Panaitan, Pulau Sebesi dan sebagian kearah pulau panjang dan Pulau Tunda. Khatami et al (2018) Berdasarkan data produksi dari tahun 2004-2013 jenis ini cenderung lebih tinggi dari jenis lainnya termasuk ikan Selaroides leptolepis. Berdasarkan data produksi tahunan dari semua jenis ikan, terlihat cenderung stabil sampai 2012 dan meningkat tahun 2013.…”