The Role of Turmeric Powder Supplementation in Improving Liver Performances to Support Production of Siam Catfish (Pangasianodon hypophthalmus)

Abstract

In oviparous animals, the qualities of offspring are determined by the materials deposited in the developing oocytes that are synthesized and produced by the hepatocytes under the control of estrogen. This study was designed to evaluate the effect of turmeric powder supplementation on liver performance to support the reproduction performances of catfish (Pangasianodon hypophthalmus). The study used 60 catfish with average body weight of ± 2 kg. The experimental catfish were assigned into a completely randomized design with 4 treatments and each treatment consisted of 15 replications. The treatment was the dose of turmeric powder supplementation in the commercial feed i.e., 0, 240, 480, and 960 mg/100 g feed. The experimental catfish were fed two times a day in the morning and in the evening as much as 3% of body weight. The results showed that turmeric powder supplementation at a dose of 240 mg/100 g feed could inhibit liver cell destruction in the catfish as was indicated by the increase in body weight, liver weight, and DNA concentrations of liver, as well as the decrease in the liver malondialdehyde, and serum glutamic piruvic transaminase, serum glutamic oxaloacetic transaminase concentrations. Turmeric powder supplementation can be used in oviparous animals and fish to increase liver function and capacity to synthesize vitellogenin to be deposited in the developing follicles during reproduction phase.

Suplementasi Analog Kurkumin Dapat Meningkatkan Kinerja Hati Untuk Mendukung Reproduksi Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus)

“…Aktivitas sintesis vitelogenin yang terjadi selama periode reproduksi menyebabkan peningkatan aktivitas sintetik sel-sel hati. Oosit yang berkembang membutuhkan vitelogenin sehingga menyebabkan gangguan fungsi hati sebagai tempat melakukan sintesis vitelogenin karena sel-sel hati bekerja terus menerus (Dewi et al, 2018b). Hal ini memengaruhi aktivitas fisiologis organ sehingga mempercepat degenerasi sel hati yang menyebabkan penurunan produksi vitelogenin.…”

“…Nilai ini berbeda nyata dengan perlakuan kontrol (P0) dengan rata-rata 148,27±35,03 mg/g sampel. Selanjutnya rataan RNA tertinggi dijumpai (Dewi et al, 2018b;Rawung et al, 2021).…”

“…Aktivitas kurkumin ini mampu menjaga fungsi hati dari kerusakan karena fungsinya sebagai antioksidan eksogen dan dengan memengaruhi aktivitas antioksidan endogen melalui aktivitas glutatione peroksidase (GTH) (Manju et al, 2012). Penurunan konsentrasi MDA setelah penambahan kurkumin dan tepung kunyit ke dalam pakan juga dijumpai pada ikan lele (Tung et al, 2019;Rawung et al, 2021), ikan mas (Rawung dan Jacson, 2020), dan ikan patin (Dewi et al, 2018b) Keterangan: data yang ditampilkan merupakan nilai rataan ± standar deviasi; huruf (superskrip) yang berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05); (P0= kontrol; P1= 2,4 mg analog kurkumin/ 100 g pakan; P2= 4,8 mg analog kurkumin/100 g pakan; P3= 25 mg tepung kunyit/100 g pakan; P4= 50 mg tepung kunyit/100 g pakan; P5= 2,4 mg kurkumin murni komersial/100 g pakan; dan P6= 4,8 mg kurkumin murni komersial/100 mg pakan).…”

“…Nilai tertinggi ditemukan pada kelompok P1 (2,4 mg analog kurkumin/100 g pakan) dengan rataan 8,74±2,6 unit/mg dan nilai terendah pada kelompok kontrol (P0) dengan rataan 5,81±0,49 unit/mg. Hal ini sesuai penelitian Rawung dan Jacson (2020) serta Dewi et al (2018b) bahwa pemberian kurkumin dan tepung kunyit dapat meningkatkan enzim SOD pada ikan mas dan ikan patin. Menurut Alrawaiq dan Abdullah (2014), kurkumin pada kunyit memiliki senyawa yang dapat memberikan sinyal pada gen Nrf2.…”

“…Penelitian pemanfaatan kurkumin sebagai hepatoprotektor memperlihatkan pengaruh positif pada hati yang ditandai dengan penurunan kadar SGPT dan SGOT plasma (Gandhi et al, 2011). Perbaikan fungsi hati setelah pemberian kurkumin dan tepung kunyit pada burung puyuh jepang dan ikan patin juga telah dilaporkan oleh (Saraswati et al, 2013) dan (Dewi et al, 2018b). Efek hepatoprotektor kurkumin juga dilaporkan pada kelompok tikus putih (Kapelle dan Manalu, 2018;Kapelle et al, 2019) dan ikan lele (Rawung et al, 2021).…”