The Role of Religious Elite to The Young Generation Education to Increase The Harmony of Interreligious People

Abstract

The purpose of this study is to determine the role of religious elites in fostering the younger generation to increase the harmony of life among religious believers. By this research social conflict can be minimized, and knowing what factors cause the potential for harmony and the potential for non-harmony or social conflict in the life of a pluralistic society in North Sulawesi. The method used is a qualitative descriptive method. Moreover, data collection techniques are interview techniques, literature studies, and documentation. The results of the study show that the role of the religious elite in fostering the younger generation to increase inter-religious harmony is quite useful. This is evidenced by changes in the attitudes and mentality of the young generation so far there have been no fights between youths of different religions and tribes. To prevent potential conflicts between religious communities and especially the younger generation, religious leaders and leaders through the BKSAUA communication forum are always anticipatory and play an active role in carrying out dialogue and collaboration to discuss social issues, especially those that lead to racial problems. The harmony can be maintained so that the community can live together, side by side with one another, respect and respect, uphold the values of kinship with the spirit of "Torang Samua Basudara".

Manajemen praktek kerja lapangan pada program keahlian teknik komputer dan jaringan di SMK Prima Sejahtera Kotamobagu

“…Penanaman karakter dari rumah sejak dini kepada anak anak pada akhirnya menjadi budaya dan karakter yang sesungguhnya, dan akan di pegang teguh oleh siswa sampai akhir hayatnya (Lonto et al, 2018). Keadaan keluarga mempengaruhi siswa yaitu tingkat pendidikan orang tua, tingkat ekonomi, hubungan antara keluarga yang baik, masalah social, dan lainnya.…”

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Stimulasi Perkembangan Anak Usia 36-48 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Ikur Koto Kota Padang

“…Hal ini menunjukan bahwa ibu sudah mampu melalui tahapan pengetahuan yaitu dari Pengetahuan ibu sangat bermanfaat bagi proses perkembangan anak secara keseluruhan karena orang tua dapat segera mengenali kelebihan proses perkembangan anaknya dan sedini mungkin memberikan stimulasi perkembangan anaknya (Sari, 2020). Hal ini diperkuat oleh penelitian Lontaan et al (2018) dengan hasil bahwa tingkat pengetahuan ibu setelah diberikan edukasi kelas ibu balita pada kelompok intervensi paling banyak berpengetahuan baik yaitu 58,3% dan sejalan juga dengan penelitian (Kharisma & Nel, 2018) bahwa pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak usia 3-4 pengetahuan tinggi 66,7%.…”

Nilai Moral yang Terkandung dalam Semboyan Torang Samua Basudara Sebagai Sumber Toleransi

“…Dengan demikian, alasan yang memotivasi individu untuk bersikap toleran terhadap orang lain adalah mengelola alasan kesetidaksetujuan awal. Sementara itu dalam konteks toleransi di Sulawesi Utara sudah pernah diteliti oleh Lonto, Pangalila, Wua, Sendouw, & Keintjem, (2018) Berdasarkan beberapa penelitian di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi fokus utama adalah mengkaji nilai moral dalam semboyan Torang Samua Basudara yang menjadi perekat masyarakat atau menimbulkan suasana toleransi.…”