The knowledge, attitude, practice and predictors of complementary and alternative medicine use among type 2 diabetes mellitus patients in Indonesia

Sari, Yunita; Anam, Akhyarul; Sumeru, Annas; Sutrisna, Eman

doi:10.1016/j.joim.2021.04.001

Cited by 18 publications

(12 citation statements)

References 36 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Importantly, the sociodemographic factors such as age, gender, marital status, educational status, and area of living did not influence the CAM usage among the respondents as no significant association was observed between them showing their strong belief about the efficacy of CAM. These results were consistent with the previously reported studies on the Saudi Arabian population [ 20 , 26 ] as well as non-Saudi population [ 27 ], where no significant association was observed between the demographic variables and the use of CAM.…”

Section: Discussionsupporting

confidence: 93%

Perception of Individuals with Diabetes about Efficacy and Safety of Complementary and Alternative Medicines (CAM) in the Jazan Region, Saudi Arabia

Meraya

Ahsan

Bratty

et al. 2022

Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine

View full text Add to dashboard Cite

Background. CAM is widely accepted for the management of diabetes, and CAM users from many countries showed positive perception towards its use. However, little is known about the perception of individuals with diabetes in Saudi Arabia. Objectives. This study was aimed to assess the perception of the individuals with diabetes of Jazan region in Saudi Arabia towards CAM. Methods. An online, anonymous cross-sectional survey was designed and conducted between September 5 and December 31, 2021. Data were collected using 19-item self-report survey from the individuals with diabetes of the Jazan region. Results. A total of 359 validated responses were received. Approximately, 34% of the participants reported using CAM with modern medicine to control diabetes. Most of the participants reported that CAM is affordable, accessible, acceptable, and effective. Of the study sample, 28% reported using herbal medicine to control diabetes. Significantly, higher percentages of CAM users reported media (42% vs 27%) and friends/family (31% vs 27%) as the primary sources of information about CAM as compared to non-CAM users. Individuals who used CAM for diabetes showed significantly more positive perception (β = 2.386; p = 0.001 ) than those who did not use CAM in the adjusted analysis. Similarly, students had a significantly higher positive perception towards CAM (β = 4.121; p = 0.013 ) compared to employed individuals. Conclusion. A quarter of the sample of individuals with diabetes used herbal medicine to control diabetes. Individuals who ever used CAM for diabetes showed positive perception towards CAM. However, there is a need of healthcare workers to be involved in educating the individuals with diabetes and the general public in order to use CAM more effectively and safely.

show abstract

Section: Discussionsupporting

confidence: 93%

Perception of Individuals with Diabetes about Efficacy and Safety of Complementary and Alternative Medicines (CAM) in the Jazan Region, Saudi Arabia

Meraya

Ahsan

Bratty

et al. 2022

Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…(9) Hal yang sama dilaporkan pada pasien diabetes tipe 2 yang menggunakan obat kemplementer alternatif di Indonesia yang menyatakan bahwa 66% pasien tidak akan mengikuti instruksi penyedia layanan kesehatan untuk tidak menggunakan obat komplementer alternatif dan 69,5% pasien tidak akan menginformasikan mengenai obat herbal yang mereka pakai pada tenaga kesehatan. (10) Hal ini sangat mengkhawatirkan, dimana berdiskusi dengan dokter mengenai penggunaan obat herbal disamping penggunaan obat yang diresepkan sangat penting untuk menjamin keamanan pasien dalam mengonsumsi keduanya secara bersamaan. (11) Sebuah penelitian di Thailand pada pasien dengan penyakit ginjal kronis yang mengonsumsi obat herbal menemukan bahwa kemungkinan pasien tidak memberitahukan penggunaan herbalnya kepada tenaga kesehatan dapat terjadi karena beberapa faktor seperti tidak ditanyakan oleh dokter atau takut akan dilarangnya penggunaan herbal tersebut.…”

Section: Pembahasanunclassified

“…(13) Sama halnya dengan beberapa penelitian lain melaporkan bahwa pengobatan komplementer alternatif lebih dipilih karena harganya yang lebih murah dan ketersediaannya yang lebih mudah didapat. (10) Sedangkan, pada penelitian ini hanya sebanyak 23% responden yang setuju bahwa obat herbal lebih mudah didapat.…”

Section: Pembahasanunclassified

“…(16) Sebanyak 43% responden tidak tau bahwa obat herbal memiliki efek samping dan 48% responden menganggap bahwa tanaman obat tidak memiliki pengaruh terhadap obat lain yang kita konsumsi. Hal ini serupa dengan beberapa penelitian sebelumnya, kebanyakan orang tidak merasakan efek buruk dari obat herbal (10) , dan menunjukkan kemungkinan tingkat interaksi obat herbal sebanyak 7,5% (17) . Tanaman herbal memiliki faktor abiotik dan biotik yang mempengaruhi produksi metabolit sekunder pada tanaman.…”

Section: Pembahasanunclassified

See 1 more Smart Citation

Pengetahuan dan sikap tentang penggunaan herbal oleh geriatri di Banda Aceh

Kautsar¹,

Mulia²,

Suryawati³

et al. 2022

JKS

View full text Add to dashboard Cite

Peningkatan penggunaan produk obat herbal terutama pada lansia menimbulkan kekhawatiran akan keamanannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensurvei penggunaan obat herbal lansia sehingga dapat dipantau penggunaannya. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain potong-lintang pada pasien usia lanjut (≥60 tahun) yang berobat di sepuluh puskesmas di Banda Aceh. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara terpimpin menggunakan kuesioner. Sebanyak 294 responden tergabung dalam penelitian ini. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa 40% responden menggunakan tanaman obat herbal daripada resep dokter, 49% responden mengakui bahwa resep dokter belum tentu lebih mahal daripada tanaman obat herbal, 56% responden percaya bahwa obat herbal mempunyai efek lebih baik daripada resep dokter. Sejumlah responden sudah teredukasi terkait tanaman obat herbal, dimana 48% responden tidak setuju bila tanaman obat herbal dapat dikonsumsi tanpa batasan dosis, dan 67% responden menyebutkan tidak semua tanaman obat herbal terbukti ilmiah dapat mengobati penyakit. Berdasarkan pengakuan responden didapatkan bahwa 66% responden setuju bahwa penggunaan tanaman obat herbal tetap memerlukan obat resep dokter dan 67% responden merasa perlu memberitahukan dokter tentang tanaman obat herbal yang digunakan. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa pasien geriatri dengan penyakit degeneratif dan kronis yang menggunakan obat herbal sudah teredukasi

show abstract

“…Metode manipulatif dan berbasis tubuh termasuk manipulasi, gerakan, pijat, atau pendekatan serupa, seringkali dalam konteks teori fisik atau anatomi penyakit. Akhirnya, terapi energi fokus pada peran medan energi di dalam tubuh atau dari sumber lain dalam produksi penyakit dan proses penyembuhan (Sari et al, 2021).…”

Section: Benefit Tcam Lokal Dalam Perspektif Kesehatanunclassified

Pengobatan Komplementer Alternatif Lokal dan Potensinya di Indonesia dalam Perspektif Kesehatan dan Ekonomi: Kajian Literatur Sistematik

Alfarizi

2022

Salus Cult. J. Pembang. Mns. dan Kebud.

View full text Add to dashboard Cite

Indonesia menghadapi pandemi Covid-19 dan transisi epidemiologi perubahan penyakit menular menuju penyakit tidak menular akibat gaya hidup. Pengobatan tradisional komplementer menjadi strategi baru di dalam penanganan dua kondisi kesehatan masyarakat baik untuk pencegahan maupun pengobatan. Penelitian ini akan mengulas secara ilmiah berbasis kajian literatur dalam menganalisis peluang traditional complementary alternative therapy lokal Indonesia dalam perspektif kesehatan masyarakat dan ekonomi bisnis serta bagaimana strategi pemberdayaannya untuk kepentingan bangsa Indonesia. Penelitian ini menerapkan metodologi systematic review dengan menganalisis secara mendalam literatur yang ada pada jurnal ilmiah dengan proses analitik berbasis PRISMA. Kajian ini memunculkan perspektif kesehatan yang menyoroti benefit pengobatan komplementer alternatif bagi kesehatan masyarakat dalam efektivitas dan kemanjuran dengan tingkat efek samping yang lebih rendah dan pendekatan yang lebih preventif memberikan hasil kesehatan pasien yang lebih baik. Perspektif ekonomi memandang potensi TCAM (Traditional Complementary Alternative Medicine) lokal khususnya dalam mendorong ekspor jamu dan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) keluar negeri. Selain itu, kekayaan pengobatan lokal dari ritual budaya dan juga ahli terapis lokal mendorong Indonesia sebagai destinasi wisata medis. Keunggulan pengobatan medis dan alternatif disertai wisata kearifan lokal saat proses pengobatan berbasis ritual adat akan menjadi keunggulan wisata medis Indonesia dimata masyarakat Global. Kebijakan pemerintah dan peningkatan promosi potensi TCAM lokal Indonesia dengan memasuki dunia digital dapat TCAM lokal menjadi penyangga arsitektur manajemen kesehatan publik Indonesia sekaligus pusat unggulan kesehatan tradisional alternatif komplementer dunia.

show abstract

The knowledge, attitude, practice and predictors of complementary and alternative medicine use among type 2 diabetes mellitus patients in Indonesia

Cited by 18 publications

References 36 publications

Perception of Individuals with Diabetes about Efficacy and Safety of Complementary and Alternative Medicines (CAM) in the Jazan Region, Saudi Arabia

Perception of Individuals with Diabetes about Efficacy and Safety of Complementary and Alternative Medicines (CAM) in the Jazan Region, Saudi Arabia

Pengetahuan dan sikap tentang penggunaan herbal oleh geriatri di Banda Aceh

Pengobatan Komplementer Alternatif Lokal dan Potensinya di Indonesia dalam Perspektif Kesehatan dan Ekonomi: Kajian Literatur Sistematik

Contact Info

Product

Resources

About