“…Resiko keganasan epitel ovarium meningkat sebanyak 3 kali lipat (resiko relatif 1.9 sampai 4.2) (Keita et al, 2010;Munksgaard & Blaakaer 2011;Furuya, 2012;Robboy et al, 2009).Karsinoma endometrioid, karsinoma sel jernih, karsinoma serosum, dan karsinoma musinosum, termasuk di dalamnya (Furuya, 2012;Robboy et al, 2009;Terada T, 2012;Worley et al, 2013;Macciò, and Madeddu, C 2012;Koshiyama et al, 2014;Gerard et al, 2004).Bukan hal mudah menegakkan diagnosis EAOC.Sel-sel ganas mampu merusak dan merubah stroma sekitarnya, termasuk jaringan endometriosis di mana dia berasal (Furuya, 2012). Penelitian di Jepang tahun 2012, selama 15 tahun, hanya ditemukan 15 kasus karsinoma endometrioid ovarium dan hanya 40% di antaranya yang disertai lesi endometriosis (Terada, 2012).Pada penelitian ini, selama periode 2012 -2014 ditemukan 11 sampel karsinoma endometrioid ovarium, tanpa disertai lesi endometriosis, begitu pula pada 11 sampel karsinoma serosum ovarium.…”