2018
DOI: 10.47522/jmk.v1i1.4
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

SKRINNING RHIZOBAKTERI MANGROVE Rhizosphora Sp. PENGHASIL AMILASE

Abstract: Pendahuluan: Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang kaya akan nutrisi karena dipengaruhi oleh pasang surut air laut, asupan air tawar dari daratan, akumulasi mineral, dan aktivitas mikroorganisme. Kondisi tersebut menghasilkan ekosistem yang unik dan memiliki keanekaragaman mikroorganisme. Rhizobakteri adalah bakteri yang hidup pada daerah rhizosfer dan membentuk koloni pada sistem perakaran tumbuhan. Rhizobakteri diketahui memiliki bermacam enzim, salah satunya antara lain enzim amilase. Enzim amilase ba… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Kawasan mangrove merupakan ekosistem unik dan ekstrim karena ekosistem berada pada daerah peralihan antara daratan dan lautan, dipengaruhi oleh pasang surut air laut, terjadi percampuran antara air tawar dan air laut, akumulasi berbagai mineral dan memiliki aktivitas mikroorganisme yang tinggi. Organisme lingkungan mangrove, baik makroorganisme maupun mikroorganisme bersifat toleran terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim, seperti kondisi tanah tidak stabil, kadar garam tinggi dan konsentrasi karbon tinggi (Nurfajriyah et al, 2017). Sedimen mangrove merupakan tempat pelapukan serasah daun dan bagian tumbuhan mangrove yang mengandung amilum, karenanya bakteri sedimen mangrove mampu mendegradasi amilum dan mengubahnya menjadi molekul gula sederhana yang selanjutnya dimanfaatkan oleh organisme yang hidup pada lingkungan mangrove sebagai sumber nutrisi (Silitonga et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kawasan mangrove merupakan ekosistem unik dan ekstrim karena ekosistem berada pada daerah peralihan antara daratan dan lautan, dipengaruhi oleh pasang surut air laut, terjadi percampuran antara air tawar dan air laut, akumulasi berbagai mineral dan memiliki aktivitas mikroorganisme yang tinggi. Organisme lingkungan mangrove, baik makroorganisme maupun mikroorganisme bersifat toleran terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim, seperti kondisi tanah tidak stabil, kadar garam tinggi dan konsentrasi karbon tinggi (Nurfajriyah et al, 2017). Sedimen mangrove merupakan tempat pelapukan serasah daun dan bagian tumbuhan mangrove yang mengandung amilum, karenanya bakteri sedimen mangrove mampu mendegradasi amilum dan mengubahnya menjadi molekul gula sederhana yang selanjutnya dimanfaatkan oleh organisme yang hidup pada lingkungan mangrove sebagai sumber nutrisi (Silitonga et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Bakteri amilolitik merupakan bakteri yang mampu menghidrolisis amilum atau pati, karena dapat menghasilkan enzim amilase (Kresnawaty et al, 2019). Bakteri amilolitik yang kontak langsung dengan substrat amilum akan memutuskan ikatan glikosida pada senyawa polimer amilum menjadi monomer yang lebih sederhana seperti maltosa, dekstrin, dan glukosa (Nurfajriyah et al, 2017). Produksi dan aktivitas enzim amilase oleh bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya suhu, pH, waktu, jenis bakteri, jenis dan konsentrasi substrat (Arun & Sivashanmugam., 2017;Istia'nah et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified