2020
DOI: 10.17014/ijog.7.2.215-224
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Risk Assessment of Groundwater Abstraction Vulnerability Using Spatial Analysis: Case Study at Salatiga Groundwater Basin, Indonesia

Abstract: Salatiga Groundwater Basin (SGB) is located in Java Island, Indonesia. Administratively, it covers Semarang Regency, Salatiga City, and Boyolali Regency. Industry and community use groundwater to fulfil their daily need. Increasing number of deep wells that extract groundwater will cause some environmental problems, such as lowering groundwater level and subsidence at SGB. Thus, there is a need to assess the adverse impacts of groundwater abstraction. Risk assessment of groundwater vulnerability due to abstrac… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
8

Year Published

2020
2020
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(14 citation statements)
references
References 10 publications
0
3
0
8
Order By: Relevance
“…Litologi yang tersusun dari batugamping merupakan bagian dari Formasi Saumlaki (Qs) tersusun atas batuan batugamping koral, padat, setempat terbreksikan dengan keterusan (T) sedang-tinggi KESDM (2015b). Karakteristik batuan dengan sisipan koral dan terdapat cangkang fosil memiliki sifat permeabilitas / kelulusan (K) tinggi, sehingga mempunyai potensi mengalirkan air di dalam rongga-rongga batuan dengan cepat yang dapat memicu percepatan terjadinya kerentanan pencemaran (Putranto et al, 2020). Berdasarkan karakteristik tersebut, pada material penysusun batugamping memiliki skor yang tinggi terhadap kerentanan, yaitu 0,8 (Tabel 3).…”
Section: Litologi Akuiferunclassified
“…Litologi yang tersusun dari batugamping merupakan bagian dari Formasi Saumlaki (Qs) tersusun atas batuan batugamping koral, padat, setempat terbreksikan dengan keterusan (T) sedang-tinggi KESDM (2015b). Karakteristik batuan dengan sisipan koral dan terdapat cangkang fosil memiliki sifat permeabilitas / kelulusan (K) tinggi, sehingga mempunyai potensi mengalirkan air di dalam rongga-rongga batuan dengan cepat yang dapat memicu percepatan terjadinya kerentanan pencemaran (Putranto et al, 2020). Berdasarkan karakteristik tersebut, pada material penysusun batugamping memiliki skor yang tinggi terhadap kerentanan, yaitu 0,8 (Tabel 3).…”
Section: Litologi Akuiferunclassified
“…Inventarisasi kondisi lingkungan dan ketersediaan data spasial merupakan salah satu langkah dalam percepatan pembangunan (BIG, 2018b;Pemerintah Republik Indonesia, 2020). Upaya pengelolaan dan perlindungan sumber daya, salah satunya adalah penyediaan informasi potensi pencemaran air tanah (BIG, 2018b;Febriarta & Oktama, 2020;Harter & Walker, 2001;Lathamani et al, 2015;Putranto et al, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Kondisi air tanah dangkal merupakan faktor pemicu terjadinya pencemaran, hal tersebut dipengaruhi oleh ketebalan batuan yang dangkal yang mempunyai korelasi dengan waktu yang cepat untuk meresap dan masuk ke dalam air tanah (akuifer) (Putranto et al, 2020). Pembentukan kelas kedalaman air tanah termasuk nilai yang rentan akan pencemaran, dengan kondisi rata-rata 2-5 m pada bagian tengah tengah dan pesisir, sedangkan pada daerah dengan morfologi perbukitan menunjukkan kedalaman yang semakin dalam hingga langka, yang memiliki faktor yang kecil atau tingkat kerentanan yang semakin rendah.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Kedalaman Muka Air Tanah (S)/soggiacenza (Depth Of Phreatic)unclassified
“…Percepatan pencemaran airtanah dapat dipengaruhi oleh kondisi hidrogeologi dari formasi batuan dalam sifat kelulusan airtanah (Febriarta & Oktama et al, 2020;Voutchkova et al, 2021). Sumber pencemar secara dinamis dapat dipengaruhi oleh sumber pencemar serta kondisi infiltrasi hingga mencapai zona jenuh air, sehingga dapat mengakibatkan risiko pencemaran rendah pada daerah dengan sumber pencemar (polutan) yang tinggi (DPU, 1996;Putranto et al, 2020;Vrba & Zaporozec, 1994). Lathamani et al, (2015) menyebutkan bahwa penilaian kerentanan airtanah dapat diperoleh dari kombinasi parameter sifat pembawa air (kondisi geologi).…”
Section: Kerentanan Airtanahunclassified
“…Lathamani et al, (2015) menyebutkan bahwa penilaian kerentanan airtanah dapat diperoleh dari kombinasi parameter sifat pembawa air (kondisi geologi). Putranto et al, (2020) dan Voutchkova et al, (2021) menyatakan bahwa parameter hidrogeologi merupakan parameter yang mempengaruhi percepatan penyebaran pencemaran. Oleh karena hal tersebut penilaian kerentanan airtanah terhadap pencemaran dapat diperoleh dari perhitungan multi kriteria dari kecepatan kelulusan airtanah, dengan metode DRASTIC (Aller et al, 1987a;Sugianti et al, 2016).Berkaitan dengan peningkatan akses informasi dalam pembangunan berkelanjutan, maka diperlukan pemetaan tentang sumber daya air secara keruangan (spasial) mengenai potensi, lokasi, sebaran airtanah yang dangkal, dan kondisi kerentanan yang dipengaruhi oleh faktor penysusn batuan yaitu dominasi batugamping bioklastik fragmental dan terumbu, yang rentan terhadap sumber pencemar (polutan) di Pulau Bakalan.…”
Section: Kerentanan Airtanahunclassified