2019
DOI: 10.24198/kultivasi.v18i2.22232
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Respons kedelai akibat jarak tanam dan konsentrasi giberelin pada tanah inceptisol Jatinangor

Abstract: Agronomy innovation to increase soybean productivity were spacing management and giberelin application. This study aims to obtain the right plant spacing and the right concentration so increase growth and yield. The experiment was conducted from July to October 2017 at the Ciparanje Experimental Station, Faculty of Agriculture, Padjadjaran University, with altitude of ± 780 m above sea level. It used randomized block design with factorial treatment and three replications. The first factor was plant spacing tha… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
1
0
2

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
0
1
0
2
Order By: Relevance
“…This research was carried out by a field experiment method (experimental research) of single factors Soybean and corn planting is carried out simultaneously by cutting 3-4 cm deep with two seeds per hole (Subaedah, 2020). The planting distance of monoculture soybeans is 25 x 25 cm [29], while the planting distance of monoculture corn is 75 cm x 25 cm [31]. In intercropping, soybeans are planted at a standard length of 25 cm x 25 cm.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…This research was carried out by a field experiment method (experimental research) of single factors Soybean and corn planting is carried out simultaneously by cutting 3-4 cm deep with two seeds per hole (Subaedah, 2020). The planting distance of monoculture soybeans is 25 x 25 cm [29], while the planting distance of monoculture corn is 75 cm x 25 cm [31]. In intercropping, soybeans are planted at a standard length of 25 cm x 25 cm.…”
Section: Methodsmentioning
confidence: 99%
“…Hal ini didukung oleh pernyataan Karuniawan et al, (2020) bahwa pendistribusian hasil asimilat lebih besar ke pembesaran ubi jika indeks panen tinggi (>1), sedangkan jika indeks panen (<1) menunjukkan asimilat ke ubi lebih kecil. Pada pertumbuhan tanaman dengan daun yang lebih lebar akan cepat tumbuh karena mampu menghasilkan fotosintat yang lebih banyak sehingga organ tanaman akan lebih besar dan menghasilkan produksi bahan kering yang besar juga, namun apabila fotosintat tidak dialokasikan pada organ yang akan dipanen berarti tanaman tersebut kurang efisien sehingga memiliki nilai indeks panen yang rendah (Irwan et al, 2019).…”
Section: Indeks Panenunclassified
“…Gizi yang baik akan menghasilkan SDM yang berkualitas yaitu sehat, cerdas dan memiliki fisik yang tangguh serta produktif. Perbaikan gizi diperlukan pada seluruh siklus kehidupan, mulai sejak masa kehamilan, bayi dan anak balita, pra sekolah, anak SD dan MI, remaja dan dewasa sampai usia lanjut (2) (3). Upaya peningkatan status gizi untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas pada hakekatnya harus dimulai sedini mungkin, salah satunya anak usia sekolah.…”
Section: Pendahuluanunclassified