2017
DOI: 10.30738/spirits.v5i2.1063
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Resiliensi Pada Remaja Yatim Piatu Yang Tinggal Di Panti Asuhan

Abstract: The aim of this reseach is to know how far the resilence of juvenile orphan in facing social relation and life problem. Subject of this reseach is juvinile orphan  who live in orthanage and concist of two people.Reseach method that is used in this reseach is interview and observation. Analitical technic used in this reseach is data colecting, data reduction, data presentation, data trianggulation, and to conclude the existing data. Data analys result is there are four aspects that is found 25 variabel catagory… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
3
0
6

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
8

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 11 publications
(9 citation statements)
references
References 4 publications
0
3
0
6
Order By: Relevance
“…Resiliensi mempunyai peran penting dalam mendampingi proses perkembangan remaja yang tinggal di panti asuhan (Dewi & Henu, 2015). Dalam konteks remaja panti asuhan, mereka yang memiliki resiliensi tinggi akan mempunyai kekuatan yang berasal dari diri sendiri untuk menghadapi berbagai macam persoalan di lingkungan sosialnya serta mampu beradaptasi dengan baik.…”
Section: Metodeunclassified
“…Resiliensi mempunyai peran penting dalam mendampingi proses perkembangan remaja yang tinggal di panti asuhan (Dewi & Henu, 2015). Dalam konteks remaja panti asuhan, mereka yang memiliki resiliensi tinggi akan mempunyai kekuatan yang berasal dari diri sendiri untuk menghadapi berbagai macam persoalan di lingkungan sosialnya serta mampu beradaptasi dengan baik.…”
Section: Metodeunclassified
“…Resiliensi atau ketangguhan merupakan kemampuan untuk bertahan dan menyesuaikan diri dari suatu permasalahan serta merupakan kemampuan manusia untuk menghadapi dan mengatasi masalah dalam situasi sulit (Grotberg dalam Hendriani 2018). Dewi (2015) menjelaskan bahwa individu yang memiliki resiliensi tinggi saat remaja maka akan resilien juga saat dewasa. Remaja yang tidak resilien akan merasa sulit untuk lepas dari masalah mereka dan tidak bisa mengendalikan diri karena masih berurusan dengan masalah di masa lalunya.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pada tahapan ini, remaja yang berada pada usia 12-21 tahun dan khususnya remaja madya yang berusia 15-18 tahun sedang mengembangkan minat, memperluas relasi pertemanan, pencapaian karir, dan eksplorasi identitas yang kerap kali membingungkan (identity confusion) (Monk, 2014). Menurut Hall (dalam Dewi & Henu, 2015) aspek psikis dan ekonomi merupakan dua masalah yang dihadapi remaja dalam perkembangannya. Kedua aspek tersebut dapat membawa dampak negatif pada diri remaja seperti sisi emosional yang sulit diprediksi.…”
Section: Remajaunclassified