Rancang Bangun Teknologi Augmented Reality pada Pengenalan Sistem Pencernaan Manusia

Abstract

Sistem pencernaan manusia merupakan proses bagaimana berjalannya makanan didalam tubuh yang dimulai dari pencernaan makanan didalam mulut sampai makanan berakhir di anus. Proses tersebut bertujuan untuk memisahkan zat-zat gizi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang diserap oleh tubuh selanjutnya sisa-sisa pencernaan yang tidak digunakan tubuh masuk dan berakhir di anus. Pada kegiatan pembelajaran sistem pencernaan manusia yang biasanya dilakukan sekolah masih menerapakan sistem ceramah serta masih menggunakan buku sebagai acuan pembelajaran sehingga membuat murid merasa jenuh dalam proses pembelajarannya karena sifatnya yang kuang menarik. Penggunaan media pembelajaran diperlukan untuk mengatasi masalah yang muncul dalam proses pembelajaran sistem pencernaan manusia. Aplikasi pengenalan system pencernaan manusia dengan menggunakan teknologi augmented reality di butuhkan untuk memudahkan proses pembelajaran di sekolah serta menjadi solusi dalam pembelajaran dimasa pandemic, dengan menggunakan teknologi Augmented Reality yang sifatnya menggabungkan objek 3 dimensi kedalam lingkungan nyata dan memproyeksikannya kedalam dunia maya berupa objek 3 dimensi yang menggambarkan sistem pencernaan dari manusia. Tujuan penelitian ini Merancang Bangun teknologi Augmented Reality pada pengenalan sistem pencernaan manusia. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan metode MDLC (Multimedia Development Life Cycle). Adapun tahapan yang dilakukan pada metode ini diantaranya konsep (concept), perancangan (desain), pengumpulan data (material collecting), pembuatan (assembly), pengujian (testing), dan distribusi (distribution). Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi sistem pencernaan manusia dengan memanfaatkan teknologi Augumented Reality untuk menarik minat siswa dalam belajar.

Bibliometric Analysis: Augmented Reality Research Trends in Indonesia in Biology Learning

“…Biology learning materials that are integrated with AR in biology learning in Indonesia include material on the respiratory system (Naim, 2020;Nugraha & Mahmud, 2020), animal world (Kencana et al, 2020;Pratama et al, 2022), plant world (Saefudin & Julisawati, 2016;Wijayatno & Samodra, 2021), motion system (Satryawati et al, 2022), ecosystem (Muhammad et al, 2021;Sari & Ma'rifah, 2020), digestive system (Rahayu et al, 2022), endocrine system (Fajriani et al, 2022), nervous system (Supriyadi et al, 2022), sense system (Amdani et al, 2022), circulatory system (Indahsari et al, 2021;Putu et al, 2018), anatomy and physiology of the human body (Hamdani et al, 2020;Nanlohy et al, 2020;Nauko & Amali, 2021), bacteria (Nugroho et al, 2020, virus (Chatulistiwa & Rismayadi, 2021), DNA and RNA (Adiatma et al, 2020;Ridwan, 2021), animal and plant cells (Nasharuddin et al, 2021), as well as the excretory system (Aprilinda et al, 2020).…”

“…The results of research on AR media in biology learning in Indonesia show that the use of AR media in biology learning can be an interesting, practical, effective, and efficient learning medium for students (Amalia & Suryani, 2019;Musliadi, 2022;Rumbajan et al 2022;Lathifah & Sulistiyawati, 2021), facilitate students' understanding of abstract concepts (Kurniawan et al, 2017;Suharso & Muhaimin, 2016;Putri et al, 2020), analyze students' literacy skills (Masropah et al, 2022;Oktaviana & Supriatno, 2022), increase student learning interest (Rahayu et al, 2022), motivation to learn (Cahyani & Oktavia, 2019;Maulana, 2020;Rini et al, 2022), HOTS (High Order Thinking Skills) (Sylvia et al, 2020), and learning outcomes (Alfiana & Purbawanto, 2021;Padang et al, 2022;Rezkiana et al, 2019). The results of this study are also supported by the results of a feasibility study on development and utilization of AR media in biology learning by experts or media experts and users who show that AR media is suitable for use as a biology learning medium.…”