Proses dan Hasil Rekrutmen Sumber Daya Manusia pada BumDes Rancabango Garut

Abstract

Abstrak
 Krisis sumber daya manusia menjadi salah satu penyebab utama pembangunan desa kurang berkembang terutama dalam pengelolaan dan pengembangan BUMDes. Banyak usaha yang dikelola BUMDes tidak berjalan atau bahkan terhenti dikarenakan permasalahan pengurus BUMDes. Oleh karena itu, diperlukan proses rekrumen dan seleksi sumber daya manusia secara profesional agar memperoleh SDM yang berkualitas untuk mengelola BUMDes. Proses rekrutmen dilakukan secara internal sehingga menghasilkan dua belas calon pengurus BUMDes untuk diseleksi lebih lanjut melalui tes dan wawancara. Hasil rekrumen menetapkan tiga orang pelamar sebagai ketua, sekretaris dan bendahara BUMDes, serta tujuh orang pelamar menjadi anggota BUMDEs, sedangkan dua pelamar tidak masuk kedalam kepengurusan BUMDes.
 Kata Kunci: proses, hasil, rekrutmen, SDM, dan BUMDes, Rancabango.
 
 Abstract
 Human resources crisis is one of the main cause of underdeveloped villages in Indonesia, especially in BUMDes' management and development. Many businesses managed by BUMDes are not running well or even go bankrupt due to BUMDes' management staff problems. Therefore, it needs a professional human resources recruitment and selection process in order to obtain quality human resources to manage BUMDes. The recruitment process is carried out internally to bring forth twelve BUMDes management candidates for further selection process through tests and interviews. The result of the recruitment assigned three applicants as a chairman, secretary and treasurer of BUMDes, seven applicants appointed as BUMDEs' members, while two other applicants were not accepted into BUMDes’ structure.
 Keywords: process, result, recruitment, human resources, BUMDes Rancabango.

The Influence of Recruitment and Training with HR Competence as Intervening, as well as Reward, to Performance of Village-Owned Enterprises

“…Strategic issues in recruitment (Schuler & Jackson 2006, as cited in Lestari et al, 2021), namely the recruitment process must be consistent with the strategy, vision, and values of the organization; must be implemented efficiently and effectively; and must be accompanied by the ability of the organization to retain the best employees. Panji, Qomari, and Sutopo (2021) state that recruitment has a significant effect on competence.…”

BADAN USAHA MILIK DESA: Problematika & Solusi (Studi di Kabupaten Konawe Utara Propinsi Sulawesi Tenggara)

“…Solusi untuk mengatasi problematika permodalan dan asset tersebut, (Nugroho, 2018) (Efendi, 2019); (Aeni, 2020). (Lestari et al, 2021) menambahkan salah satu pemnyebab utama pembangunan desa tidak berkembang terutama dalam pengelolaan BUM Desa disebabkan karena krisis SDM. BUM Desa yang dikelola tidak berjalan baik dan bahkan terhenti karena permasalahan pengurus BUM Desa.…”

“…Solusi untuk mengatasi problematika rekrutmen pengurus adalah 1) mengetahui rekam jejak, kompetensi dan pengalaman kerja di lembaga lain (Juliaman dan Muslimin, 2019). 2) rekrutmen pengurus dilakukan melalui proses seleksi (Lestari et al, 2021). Panggabean ( 2002 Desa sulit untuk berkembang sebagaimana yang dikemukakan oleh (Efendi, 2019); (Aeni, 2020) dan (Ferosa & Hapsari, 2020).…”

“…Pelaksanaan seleksi dapat mengunakan berbagai pendekatan, antara lain : a) Successive Hurdles Selection Approved, yaitu mengikuti prosedur secara bertahap; dan b) Compensatory Selection Approach, mengharuskan calon pegawai diberikan kesempatan yang sama untuk mengikuti seluruh tahapan seleksi. 3) Karyawan yang direkrut melalui seleksi diberikan pelatihan yang memadai dan mendukung kompetensi dan pengalaman kerja(Lestari et al, 2021) Ariyanto (2019). menambahkan krieria yang tepat bagi karyawan BUM Desa adalah: 1) memiliki kemampaun dasar berupa nalar, kecerdasan, cara berpikir yang sistematis); 2) kejujuran dan integritas; 3) Kapasitas kemampuan; 4) Prilaku dasar (sopan santun, tata karma, pengendalian emosi, responsive); 5) Kreativitas; 6) Kecocokkan dan kepatuhan dengan budaya kerja BUM Desa; 7) Kesungguhan dan keseriusan menjalankan usaha.…”

Reformasi Badan Usaha Milik Desa Kesumbo Sejahtera di Desa Kesumbo Ampai Kabupaten Bengkalis

“…Tahapan produksi Badan Usaha Milik Desa mendapatkan modal dari pemerintah, sementara manajemen usaha langsung dikelola oleh masyarakat desa, saat ini mengalami permasalahan minimnya pemahaman pengurus dalam mengelola Badan Usaha Milik Desa, serta adanya kekosongan jabatan dalam pengurusan Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya pada pada bidang pemasaran Badan Usaha Milik Desa Kesumbo Sejahtera masih berfokus kepada wilayah desa Kesumbo Ampai tanpa ada perluasan wilayah pemasaran berdampak tidak berkembangnya unit usaha dagang serta tidak memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat desa Kesumbo Ampai. (Lestari et al, 2021) menunjukan bahwa krisis pembangunan desa adalah kurang berkembangnya pengelolaan Badan Usaha Milik Desa secara profesional oleh karenanya rekrutmen sumber daya manusia dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa harus profesional. Hasil pengabdian (Lestari et al, 2021) bahwa mengatasi permasalah manajemen bisnis perlu adanya pengetahuan dan keterampilan dalam peta jalan bisnis, kewirausahaan, pemasaran, kerjasama, dan tata kelola keuangan.…”